Jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 di Indonesia terus menanjak. Dua hari berturut-turut, pertambahan jumlah kasus konfirmasi positif memecahkan rekor di atas 4 ribu kasus dan semakin mendekati angka 5 ribu kasus perhari.
Pertambahan jumlah kasus harian COVID-19 di Indonesia untuk pertama kalinya mencapai angka 4 ribu kasus perhari pada Sabtu 19 September 2020. Tepatnya, ada 4.168 kasus baru pada tanggal tersebut.
Rekor tersebut terpecahkan dua hari kemudian, pada Senin 21 September 2020. Tercatat ada 4.176 kasus baru dalam sehari sehingga total kasus konfirmasi positif menjadi 248.842.
Berturut-turut setelah itu, laju pertambahan jumlah kasus harian bertahan di atas angka 4 ribu kasus. Dua hari berturut-turut pada 23 dan 24 September, rekor baru terpecahkan, masing-masing 4.465 kasus perhari dan 4.634 kasus perhari.
Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmita menyebut rekor terbaru tersebut adalah angka yang besar. Terlebih setelah berturut-turut selama 4 hari angkanya selalu di atas 4 ribu.
Prof Wiku berpesan untuk semakin disiplin menerapkan protokol kesehatan. Secara khusus ia menyinggung calon kepala daerah kontestan Pilkada yang masih mengadakan kerumunan di tengah pandemi.
"Kami mohon jangan menunggu sampai 5.000 untuk disiplin protokol kesehatan," pesan Prof Wiku.
https://cinemamovie28.com/dragonwolf/
Membandingkan Penanganan Pandemi COVID-19 di India Vs Indonesia
India menempati peringkat pertama kasus COVID-19 terbanyak se-Asia. Data dari situs Worldometer, Kamis (24/9) mencatat ada 5,7 juta kasus Corona di India.
Kementerian Kesehatan India menyebut lonjakan kasus secara eksponensial terjadi karena otoritas kesehatan meningkatkan jumlah pengujian spesimen harian yang kini lebih dari satu juta tes per hari.
Banyaknya jumlah testing yang dilakukan perhari berdampak pada pelayanan kesehatan di India. Sama seperti di Indonesia yang terus mengalami lonjakan kasus harian, sejumlah rumah sakit dipersiapkan untuk menangani pasien COVID-19.
Baik di India dan Indonesia, salah satu kendala yang dikeluhkan adalah kapasitas rumah sakit pasien COVID-19. Tenaga kesehatan di India disebut sudah sangat kewalahan dalam menghadapi lonjakan kasus Corona.
"Kami kewalahan dengan peningkatan infeksi yang terjadi. Tidak hanya di Delhi, kekurangan staf medis terlatih di RS pemerintah dan swasta terjadi di negara secara umum," ungkap dr Anoop Saraya dari All India Institute of Medical Science Delhi, dikutip dari DW News.
Indonesia sendiri sudah memiliki total kasus sebanyak lebih dari 257 ribu yang tersebar di seluruh negeri. Meski terbilang jauh lebih sedikit daripada kasus di India, Indonesia jadi sorotan sebab kapasitas testingnya dianggap masih tertinggal jauh dari negara lain di Asia.
Sebagai perbandingan, selama enam bulan pandemi COVID-19, Indonesia baru bisa melakukan 1.799.563 tes spesimen sementara India sudah lebih dari 67 juta tes. Jumlah tes COVID-19 yang dilakukan RI per harinya masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara tetangga.
Melonjaknya kasus COVID-19 baik di Indonesia dan India membuat tenaga medis harus berusaha semaksimal mungkin untuk menyembuhkan pasien.
1. Fasilitas kesehatan
Indonesia: 140 rumah sakit rujukan COVID-19
India: 7.740 fasilitas kesehatan rujukan COVID-19
2. Obat yang digunakan:
Indonesia:
- Lopinavir-ritonavir-azitromisin
- Lopinavir-ritonavir-doksisiklin
- Lopinavir-ritonavir-klaritromisin
- Hidroksiklorokuin-azitromisin
- Hidroksiklorokuin-doksisiklin
- Terapi plasma darah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar