Jumlah kematian akibat infeksi COVID-19 di Indonesia masih terus bertambah setiap harinya. Dalam enam bulan pandemi, Indonesia telah mencatatkan lebih dari 10 ribu jumlah kematian pasien Corona.
Per 24 September, ada tambahan kasus meninggal dunia sebanyak 128 orang sehingga akumulasi jumlah pasien yang meninggal mencapai 10.105. Sementara itu, kasus positif juga kembali 'pecah telur' dengan 4.634 kasus baru dalam 24 jam terakhir.
Sejak pandemi COVID-19 muncul di Indonesia, kasus kematian pertama dilaporkan terjadi pada 11 Maret. Saat itu, tercatat satu orang meninggal akibat COVID-19. Selang beberapa waktu, angka kematian terus mengalami peningkatan dan mencatatkan rekor terbanyak yaitu 160 kasus kematian baru dalam 24 jam pada 22 September.
Dari penambahan kasus meninggal akibat COVID-19 per 24 September, Jawa Timur menyumbang angka terbanyak yaitu 27 pasien. Menyusul Jawa Tengah dengan 25 orang meninggal dunia dan DKI Jakarta 20 pasien.
Berikut lima provinsi dengan kasus akumulatif pasien meninggal tertinggi di Indonesia.
1. Jawa Timur: 3.062 kasus
2. DKI Jakarta: 1.648 kasus
3. Jawa Tengah: 1.359 kasus
4. Sumatera Utara: 410 kasus
5. Kalimantan Selatan: 406 kasus
https://nonton08.com/sexy-beast/
Catat 10 Ribu Kasus, RI Peringkat Ketiga Kematian Corona Tertinggi di Asia
Total hingga hari ini Jumat (25/9/2020) angka kasus Corona di seluruh dunia telah melampaui 32 juta kasus dengan kematian lebih dari 900 ribu.
Beberapa negara Asia termasuk yang paling terdampak pandemi virus Corona. Beberapa di antaranya bahkan melaporkan ribuan kasus per harinya, termasuk Indonesia.
Hingga kemarin Kamis (24/9/2020) kasus kematian di Indonesia bertambah 128 orang, sehingga total kematian di Indonesia sudah menyentuh angka 10.105 kasus.
Indonesia sendiri masuk dalam daftar 10 negara Asia dengan kasus kematian Corona tertinggi per Kamis (25/9/2020). Berikut daftar 10 negara Asia dengan kasus kematian Corona tertinggi, dikutip dari Worldometers Kamis (25/8/2020).
1. India
Total kasus: 5.816.103
Sembuh: 4.752.991
Kematian: 92.317
2. Iran
Total kasus: 436.319
Sembuh: 367.829
Kematian: 25.015
3. Indonesia
Total kasus: 262.022
Sembuh: 191.853
Kematian: 10.105
4. Irak
Total kasus: 337.106
Sembuh: 268.761
Kematian: 8.799
5. Turki
Total kasus: 309.790
Sembuh: 271.964
Kematian: 7.785
6. Paskisan
Total kasus: 308.217
Sembuh: 294.392
Kematian: 6.437
7. Filipina
Total kasus: 296.755
Sembuh: 231.928
Kematian: 5.127
8. Bangladesh
Total kasus: 355.384
Sembuh: 265.092
Kematian: 5.072
9. China
Total kasus: 85.422
Sembuh: 80.522
Kematian: 4.634
10. Arab Saudi
Total kasus: 331.857
Sembuh: 314.793
Kematian: 4.599
Diterpa Gelombang Kedua Corona, Negara Ini Lockdown Lagi
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan akan memberlakukan penguncian wilayah atau lockdown nasional selama dua pekan mulai hari ini Jumat (25/9/2020), untuk menghadapi gelombang kedua virus Corona COVID-19.
"Gelombang kedua dari virus Corona menyerang seluruh dunia. Itu juga menyerang kita. Angka kasus di Israel meningkat, jumlah yang sakit parah juga meningkat, pun demikian dengan jumlah meninggal," kata Netanyahu, seperti dikutip dari laman Reuters.
"Jika kita tidak mengambil langkah cepat dan sulit, kita akan mencapai ujung jurang," tambahnya.
Israel kembali melakukan lockdown yang kedua selama pandemi Corona. Karena jumlah kasus baru hampir setiap hari telah mencapai hampir 7.000 kasus baru dengan populasi penduduk sebanyak 9 juta jiwa.
Pembatasan baru ini mengharuskan semua bisnis dan tempat kerja setidaknya selama dua minggu ditutup mulai hari ini. Setelah lockdown selama dua pekan, Netanyahu berharap bisa memperpanjang kebijakan tapi dengan beberapa pelonggaran.
Meski demikian, Israel diketahui mendapat pujian luas karena bergerak cepat dalam menangani wabah virus Corona. Pemerintah langsung menyegel perbatasannya dan memberlakukan penguncian yang ketat.
Kementerian Kesehatan Israel mengungkapkan bahwa setidaknya ada sekitar 658 pasien COVID-19 dalam kondisi kritis. Sementara jumlah kematian kumulatif akibat virus Corona di Israel tercatat mencapai 1.317 orang.
Sebelumnya, lockdown pertama dilakukan pada bulan Maret lalu yang berakhir pada bulan Mei.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar