Hanya bermodal suara, dan bisa dikerjakan di rumah, profesi voice over talent ternyata menjanjikan. Salah satu voice over talent Reni Risti Yanti bercerita pengalamannya dalam menjalani profesi sebagai voice over (VO).
Reni menjalani industri voice over untuk berbagai judul program televisi. Sebelumnya ia berprofesi sebagai pembawa acara berita, MC dan produser. Meski punya suara cempreng, Reni mengaku laris mengisi suara untuk program TV.
"Jadi aku itu belajar saat menjadi presenter berita di Trans Tv. Diajarin tekniknya dengan Didi Petet waktu itu. dia spesialis mengajarkan suara menjadi bulet. Karena basic suara aku itu cempreng dan tipis. Waktu itu latihannya tahun 2010 belajar dubbing selama tiga bulan, belajar pakai suara perut, latihan dasarnya saat di program reportase untuk VO berita," ungkap Reni, Kamis (24/9/2010).
Reni Risti YantiReni Risti Yanti Foto: Reni Risti Yanti
Program televisi semakin beragam sehingga lahirlah berbagai macam karakter suara. Oleh karena itu, Reni menjelaskan jika kini orang yang mempunyai suara yang tipis dan cempreng sekalipun bisa menjadi voice over atau dubber.
"Semenjak lima tahun belakangan, dubber nggak cuma dengan suara yang berat. Tapi sudah banyak dubber dengan suara yang tipis, semenjak tren itu ada akhirnya suaraku kepakai diprogram televisi, karena diambil sisi cerianya dan santai. Aku selalu mendapatkan program yang cheerful dan colorful," jelasnya.
Ketika ditanya soal jangka panjang pekerjaan voice over menjanjikan. Wanita berhijab ini pun mengatakan jika kini berbagai karakter suara sedang dibutuhkan banyak agensi atau industri kreatif lainnya.
"Kedepannya sebenarnya oke banget, karena apalagi misalnya karakter suara bisa dipakai di banyak tempat, misalnya kalau ada dubber karakter, mereka itu orang-orang cuma modal suara tapi punya penghasilan yang luar biasa. Kalau dubbingan selama ini oke, aku bisa kerja dimana pun, nggak harus datang ke kantor, tapi tetap punya pekerjaan," ujarnya seraya tertawa.
https://indomovie28.net/kung-fu-panda-legends-of-awesomeness/
Bisa Kerja di Rumah
Reni pun mengatakan bahwa profesinya ini pun bisa dikerjakan di rumah, meski tidak mempunya ruasangan peredam suara. Dengan waktu yang fleksibel, Reni tetap bisa menjalani bisnis kulinernya
"Sebenarnya di rumah, aku nggak ada ruangan kedap suara. Tapi cara menyiasatinya dengan cara pakai bedcover biar suaranya nggak bocor dan noise. Kecuali harus yang lebih suaranya bulat itu kan ada settingan suaranya khusus, aku baru ke kantor," jelas Reni.
"Tapi sejauh ini, mereka tidak ada masalah take voice over #dirumahaja, karena banyak aplikasi gak perlu edit di studio, bisa edit suara lewat laptop dan handphone pun sudah bisa. Sudah lebih enak dan murah," tambahnya.
Saat ini aplikasi voice over pun sudah banyak tersedia di laptop dan ponsel. Reni mengatakan bahwa hal tersebut yang memudahkannya kini bekerja.
Teknik Mengisi Suara
Reni mengatakan bahwa dalam mengisi suara dibutuhkan sejumlah teknik. Tidak hanya suara perut, namun juga perlu adanya penghayatan.
"Jadi aku selalu membiasakan diri jika naskahnya menceritakan sesuatu yang lucu, aku benar-benar tertawa, bukan tertawa palsu gitu. Yang senatural mungkin, suaraku itu kan menyampaikan gambar, bagaimana caranya karena sekarang ini orang cuma nonton video, kalau vo-nya gak bisa membawakan apa yang mau diceritain itu, nggak bakalan nyampe pesannya. Jadi jangan disama ratakan semua. Emang harus intonasi nada yang sesuai," ungkapnya.
Suka Duka Menjadi Voice Over
Saat ditanya suka duka di dunia voice over, ia mengaku untuk menjadi voice over talent tidaklah mudah dan butuh banyak belajar. Ia pun sering bertukar pikiran dan terus mengasah kemampuannya.
"Disaat aku sudah take vo, tiba-tiba suaraku diganti. Itu kan hal biasa yang sudah dihadapi, apalagi aku nggak cuma belajar sama Didi Petet, aku itu belajar sama sesama pembawa berita lainnya, salah satunya Tifanny Raytama karena karakter suara aku sama dia itu sama. Ketika jadwal aku libur, itu aku bener-bener belajar biar karakternya setipe sama dia yang tipis, saking aku niatnya biar aku tidak diganti suaranya. Tapi itu memang waktu awal banget," ucapnya.
Pendapatan Voice Over Talent
"Aku sendiri itu pernah dapat per episode paling mahal Rp 1,5 juta. Sebenarnya jadi pengisi suara itu pekerjaan kamu nggak terlalu capek, paling hanya baca terus. Kalau aku pribadi dibayarnya dulu Rp 150 kalau karyawan tapi kalau orang luar Rp 350 ribu per episode. Misalnya full 30 hari itu kan bisa dapat Rp 7 juta per program. Dengan mengerjakannya kamu bisa #dirumahaja dan lebih enak," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar