Sabtu, 19 September 2020

Thailand Laporkan Kematian karena COVID-19, Pertama Setelah 100 Hari Nihil

  Thailand melaporkan kematian pertamanya akibat terinfeksi virus Corona COVID-19 sejak 2 Juni lalu. Dengan kata lain, kematian ini menjadi yang kematian pertama selama lebih dari 100 hari terakhir.

Dikutip dari laman Bloomberg, seorang warga Thailand yang baru saja kembali dari luar negeri pada awal bulan ini, meninggal dunia setelah terinfeksi Corona. Pria tersebut adalah seorang penerjemah yang berusia 54 tahun. Kementerian Kesehatan setempat mengatakan pria tersebut menderita pneumonia dan penyakit penyerta lainnya.


Dengan kematian terbaru ini, total pasien meninggal akibat Corona di Thailand bertambah menjadi 59 jiwa. Hingga Jumat (18/9/2020) Thailand melaporkan ada tujuh kasus Corona baru yang berasal dari pendatang luar negeri, sehingga total kasus Corona keseluruhan menjadi 3.497 kasus.


Thailand merupakan salah satu negara yang berhasil menekan angka penambahan kasus virus Corona COVID-19. Perdana Menteri Prayuth Chan Ocha memberlakukan penguncian nasional atau lockdown pada Maret lalu. Tetapi negara tersebut itu telah membuka lockdown untuk memungkinkan bisnis dibuka kembali.


Disebutkan, Thailand bersiap untuk menyambut kembali turis asing dengan mengeluarkan visa agar bisa tinggal lebih lama di Thailand.

https://cinemamovie28.com/the-dallas-connection/


Suka-duka Merawat Pasien COVID-19, Tak Sempat Buka Puasa Saking Repotnya


Perjuangan merawat pasien COVID-19 terkadang tak kenal waktu. Seorang perawat mengisahkan sampai tak sempat buka puasa karena tugas yang tak bisa ditunda.

Pengalaman tersebut dikisahkan oleh salah satu perawat COVID-19 di RS Haji Surabaya, Putri Ardyasana. Ia menceritakan pengalaman paling berkesan untuknya saat merawat pasien COVID-19.


"Waktu itu pas bulan puasa, kebetulan saya lagi jaga sore. Kita operan praktik jam 2-an. Riwayat pasien-pasien masih stabil nih, jadi kita persiapan-persiapan aja, kayak persiapan obat," ujar Putri kepada detikcom, Jumat (19/09/2020).


Sebelum asar, tiba-tiba para tenaga kesehatan melihat seorang pasien ibu hamil, dengan kondisi yang amat buruk. Kebetulan, saat itu yang jaga hanya tiga orang. Putri adalah salah satunya.


"Jadi waktu itu, saya minta teman saya yang bidan buat bantu pasien itu. Tapi belum muncul-muncul," pungkasnya.


Akhirnya, Putri memutuskan untuk menolong sang pasien sendirian, sampai dirinya tak menyadari kalau sudah waktunya buka puasa. Hingga pukul setengah 8 malam, ia merasa tubuhnya sangat lemas dan baru menyadari bahwa ia belum makan ataupun minum. Tak lama kemudian, sang bidan datang, sehingga akhirnya Putri bisa buka puasa.


Putri juga menceritakan bahwa sebenarnya masih banyak pengalaman yang mengesankan baginya. Momen paling menyenangkan adalah saat ia menerima hasil SWAB pasien yang berubah menjadi negatif. Artinya, sang pasien sudah bisa pulang karena sudah dinyatakan tidak lagi positif COVID-19.


"Ada titik capek juga. Tapi balik lagi, saya terjun di dunia perawatan dan kesehatan. Ingat janji profesi juga. Jadi, ketika mulai stres, kami para perawat berusaha menghibur diri, seperti main TikTok, foto-foto, boomerang," pungkasnya.

https://cinemamovie28.com/the-look-of-a-killer/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar