Silih berganti, musibah datang di awal tahun ini. Gempa bumi terjadi di Sulawesi Barat (Sulbar), dan banjir melanda Kalimantan Selatan (Kalsel).
Beban berat tengah dihadapi para pengungsi. Karenanya, TRANSMEDIA dan CT ARSA Foundation membuka dompet amal untuk menampung semangat saling berbagi.
Bantuan donasi bisa disalurkan melalui rekening DOMPET AMAL TRANSMEDIA
Bank Mega: 01 074 00 11 111 889
Bank Mega Syariah: 10 000 100 100 100 4
Bank BNI: 70 123 70 321
Bank BCA: 375 0500 888
Bank Mandiri: 127 0000 2 7777 0
Bank BRI: 034 10 100 1617 301
Sekecil apapun bantuan Anda, jika dilakukan bersama akan mampu membuat Indonesia kembali pulih.
Berikut jumlah donasi yang sudah masuk per 25 Maret 2021:
Bank Mega = 126.406.717
Bank BCA = 319.945.770
Bank Mandiri = 128.520.738
Bank BNI = 247.892.091
Bank Mega Syariah = 15.166.635
Bank BRI = 111.979.712
TOTAL PENERIMAAN = 949.911.663
https://indomovie28.net/movies/a-better-tomorrow-ii/
Penyebab Perempuan Lebih Banyak Alami Efek Samping Vaksinasi COVID-19
- Vaksinasi COVID-19 telah dilakukan di berbagai penjuru negeri. Beberapa melaporkan tidak mengalami efek samping apapun usai divaksin sementara lainnya mengeluhkan beberapa gejala.
Adapun efek samping yang sering dilaporkan termasuk gejala ringan seperti nyeri lengan, nyeri otot, kemerahan di sekitar tempat suntikan, dan demam ringan. Beberapa orang melaporkan merasakan lebih banyak efek samping setelah menerima dosis kedua.
Namun ada satu kelompok yang disebut lebih rentan mengalamki efek samping pasca vaksinasi. Dalam studi yang dilakukan oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC), mereka menemukan perempuan lebih banyak mengalami efek samping usai menerima vaksin COVID-19.
Menurut studi First Month of Covid-19 Vaccine Safety Monitoring yang menganalisis 13.794.904 orang Amerika pertama yang menerima vaksin, mereka mencatat 79 persen wanita melaporkan efek samping cukup serius usai mendapatkan vaksin Pfizer atau Moderna.
Menanggapi, ahli penyakit menular di Stanford Health Care, Palo Alto, California, mengatakan reaksi anafilaksis dilaporkan banyak terjadi pada wanita.
"Kami tahu bahwa anafilaksis, reaksi yang jarang terjadi, nampaknya secara ekslusif terjadi pada wanita," katanya dikutip dari Health.
Liu mengatakan, respons imunologis pada wanita yang terkena COVID-19 berbeda dengan respons pada pria yang terinfeksi virus tersebut, yang dapat menjelaskan perbedaan respons terhadap vaksinasi.
"Pria tampaknya memiliki gejala yang lebih buruk (dengan COVID-19) ... Apakah wanita menghasilkan lebih banyak tanggapan kekebalan yang kuat? Mungkin itu menjelaskan beberapa perbedaan dalam efek samping," ucap Liu.
Para ahli menduga bahwa pada wanita, terutama wanita pramenopause, kadar estrogen membantu mengaktifkan respons kekebalan terhadap penyakit dan pada vaksin. Sebaliknya, pria memiliki lebih banyak testosteron, hormon yang sepertinya bisa meredam atau memperlambat respons vaksin.
Sederhananya, wanita pada umumnya memiliki respons yang lebih kuat terhadap vaksin karena tubuh mereka lebih cepat dalam hal mengaktifkan apa yang 'diperkenalkan' oleh vaksin ke dalam tubuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar