Senin, 29 Maret 2021

3 Tips Menghindari Diet Ekstrem yang Bikin Berat Badan Naik Turun

  Ada beragam macam jenis diet untuk menurunkan berat badan secara cepat, tetapi dalam beberapa waktu berat badan akan kembali naik seperti semula, hal ini disebut dengan yo-yo diet.

Dikutip dari Healthline, yo-yo diet merupakan diet yang membuat badan terus berfluktuatif, naik-turun seperti mainan yo-yo,.


Dari penelitian yang dilakukan oleh Kelley Strohacker dan rekan-rekannya, ternyata diet jenis ini umum ditemukan.


Sekarang ini, muncul banyak jenis diet ekstrem yang popular khususnya disebarkan oleh para artis dan influencer. Jenis diet tersebut menjanjikan penurunan berat badan yang signifikan dengan waktu yang singkat.


Padahal jika ingin diet penurunan berat badan berhasil, penurunan berat badan sebenarnya tidak perlu ekstrem.


Berat badan hanya perlu menurun secara perlahan sebanyak setengah hingga satu kilo seminggu, seperti disampaikan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC).


Berat badan yang menurun secara perlahan seperti pernyataan di atas justru akan bertahan lebih lama dan tidak akan cepat mengalami peningkatan seperti sedia kala.


Berikut ini adalah tips untuk mempertahankan berat badan dan menghindari diet-diet ekstrem yang sedang popular sekarang ini, dikutip dari WebMD.


1. Sarapan setiap hari

Makan di pagi hari merupakan kebiasaan yang baik, khususnya bagi orang yang ingin menurunkan berat badan dan mempertahankannya. Sarapan ternyata mampu membuat seseorang tidak merasa lapar dan makan lebih sedikit di siang hari.


"Banyak orang berpikir melewatkan sarapan adalah cara yang bagus untuk mengurangi kalori, tetapi mereka biasanya makan lebih banyak sepanjang hari, kata Elizabeth Ward, MS, RD, penulis The Pocket Idiot's Guide to the New Food Pyramids.


2. Konsumsi protein

Menambahkan sumber protein tanpa lemak dalam menu harian dapat membantu seseorang merasa kenyang lebih lama sehingga tidak akan makan berlebihan pada waktu makan selanjutnya.


Untuk menurunkan berat badan sumber protein yang dipilih bisa berupa yoghurt rendah lemak, kacang-kacangan dalam porsi kecil, daging tanpa lemak, dan telur.


Para ahli juga menyarankan untuk mengonsumsi protein sebagai cemilan. Cemilan setiap tiga sampai empat jam sekali berfungsi untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil sehingga dapat menghindari makan berlebih.


3. Perhatikan jumlah asupan kalori dalam minuman

Sering dijumpai pegiat diet ketat menghitung kalori untuk asupan makanan padat tetapi luput menghitung kalori asupan minuman.


Selain tidak membuat tubuh merasa kenyang dan tercukupi, minuman manis ternyata dapat menumpuk kalori,


Sehingga, seseorang yang sedang dalam program penurunan berat badan sebaiknya memilih air putih, susu rendah lemak, dan jus buah tanpa gula untuk memuaskan dahaga.

https://movieon28.com/movies/hard-candy/


Psikolog Ingatkan Jangan Sebar Foto Sadis Bom Bunuh Diri di Makassar


Ledakan bom bunuh diri terjadi di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Pada Minggu (28/3/2021). Sejumlah korban pun dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit.

Tak hanya itu, di tempat kejadian juga ditemukan beberapa potongan tubuh dari terduga pelaku bom bunuh diri dan ramai diperbincangkan di media sosial. Tak jarang banyak orang yang mulai menyebarkan foto hingga video mengenaskan dari kondisi tersebut.


Namun, tindakan seperti itu seharusnya tidak boleh dilakukan. Karena menurut psikolog klinis Veronica Adesla, MPsi, hal tersebut bisa memicu trauma dan rasa takut dari orang-orang yang melihatnya.


"Hentikan berbagi video ataupun foto-foto yang tidak layak untuk dipublikasikan, seperti jenazah di scene TKP baik utuh maupun tidak, maupun hal-hal yang mengandung unsur kekerasan dan sadistik. Hal ini dapat berdampak psikologis bagi pengkonsumsi berita, yang notabene bisa beragam lintas usia dan latar belakang," tegas Veronica saat dihubungi detikcom, Minggu (28/3/2021).


Menurut Veronica ada beberapa hal yang mendorong seseorang untuk menyebarkan video maupun foto dari kejadian tersebut, seperti:


1. Dorongan emosi kesal, marah, dan agresif.


2. Menyebarkannya agar orang lain melihat dan ikut merasakan apa yang dirasakan, sehingga ia tidak sendiri merasakan hal tersebut.


3. Bertujuan untuk memprovokasi masyarakat.


Veronica menghimbau untuk menghentikan aksi semacam itu. Tindakan seperti itu dapat membuat seseorang mengalami trauma, kecemasan, ketakutan, merasakan amarah dan juga kebencian yang bisa saja menimbulkan perpecahan di masyarakat.


"Yang dapat berlangsung secara kolektif dan mengakibatkan gangguan dalam taraf diri pribadi maupun hingga mengakibatkan perpecahan di masyarakat," pungkasnya.

https://movieon28.com/movies/red-bikini/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar