Kasus varian baru Corona terus bertambah di Indonesia. Teranyar, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut satu kasus impor Corona B117 datang dari Afrika.
"Kasus ketujuh yang baru kita temukan 12 Maret dari Ghana masuk ke Indonesia," jelas Menkes Budi dalam konferensi pers Jumat (21/3/2021).
Meski begitu, Budi menyebut tracing sudah dilakukan dan kondisi kasus impor Corona B117 tersebut sudah negatif COVID-19.
Tetap perlu waspada, berikut 7 cara mencegah risiko tertular varian baru Corona, dikutip dari Healthline.
1. Kurangi kumpul-kumpul!
Kebanyakan klaster Corona muncul usai aktivitas kumpul-kumpul bersama keluarga maupun teman. Meski dalam lingkungan dekat, pastikan hanya melakukan kontak seminimal mungkin dengan adanya varian baru Corona yang lebih cepat menular.
"Setiap orang yang menghabiskan waktu bersama Anda di dalam ruangan yang tinggal di luar rumah meningkatkan risiko Anda terpapar COVID-19 dan membuat pelacakan kontak lebih sulit," sebut pakar mikrobiologi Jason Tetro.
Meski tampak sulit menghindari pertemuan karena manusia adalah makhluk sosial, hal ini penting dilakukan agar pandemi COVID-19 segera mereda dan bisa kembali ke aktivitas seperti biasanya.
"Tidak mungkin bisa langsung kembali ke 'old-normal' di masa-masa ini," tegasnya.
2. Membatasi waktu 'shopping' di luar rumah
Belanja makanan hingga pakaian disebut pakar lebih baik dilakukan secara online. Di tengah merebaknya varian baru Corona, penularan COVID-19 bisa menjadi dua kali lipat lebih tinggi.
"Daripada berbelanja makanan, pakaian, dan kebutuhan lainnya dengan santai, cobalah persingkat waktu di luar, dengan berbelanja offline," jelas Scott Braunstein, direktur medis Sollis Health di Los Angeles.
"Jika memungkinkan, gunakan opsi seperti delivery di tepi jalan atau layanan pengiriman untuk mengurangi risikO terpapar COVID-19."
https://tendabiru21.net/movies/sin-city/
3. Hati-hati saat kembali bekerja dan sekolah
Bagi mereka yang tak bekerja dari rumah, pakar menyarankan untuk memperhatikan tempat atau ruangan dengan ventilasi buruk. Sebisa mungkin bekerja di tempat aliran udara yang baik.
Pasalnya, banyak kasus hingga klaster Corona yang diawali dari lingkungan pekerjaan. Hal ini mungkin terjadi lantaran banyak karyawan yang melakukan meeting atau bekerja di dalam ruangan berventilasi buruk sehingga risiko penularan COVID-19 secara airborne tinggi.
"Banyak infeksi didapat melalui kontak di tempat kerja, jadi pastikan untuk terus melakukan jarak sosial di tempat kerja, memindahkan rapat atau pertemuan lain di luar, jika memungkinkan, atau virtual," katanya.
Begitu juga bagi sejumlah negara yang sudah kembali membuka sekolah. Penting untuk selalu diawasi, jumlah siswa yang hadir di setiap kelas tak melebihi batas maksimal.
"Tempat pembelajaran sekolah juga harus mengurangi jumlah siswa, atau dipindahkan ke luar ruangan, jika cuaca memungkinkan," kata Braunstein.
4. Waspadai klaster di tempat ibadah
Menurut survei ahli epidemiologi, tempat ibadah digolongkan sebagai risiko tinggi penularan virus Corona, selain bar, penjara, panti jompo, dan restoran dalam ruangan.
"Kita lihat, keramaian pertemuan dengan nyanyian dan partisipasi vokal lainnya bisa menyebar secara masif," kata Tetro.
"Berdoa di rumah mungkin tidak terasa senyaman bersama sesama jemaat, tetapi itu akan membantu Anda merasa aman. Layanan luar ruangan dan virtual juga dapat menghubungkan Anda dengan komunitas religius dan mengurangi risiko bagi siapapun," bebernya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar