Pada Rabu (31/3/2021), Indonesia melaporkan penambahan 5.937 kasus baru COVID-19. Total pasien terkonfirmasi saat ini 1.511.712 kasus COVID-19.
Jawa Barat masih menduduki status provinsi dengan penambahan kasus COVID-19 tertinggi dengan angka 975 kasus, disusul DKI Jakarta dengan 965 kasus, dan Banten sebanyak 950 kasus.
Detail perkembangan virus Corona Rabu (31/3/2021), adalah sebagai berikut:
Kasus positif bertambah 5.937 menjadi 1.511.712
Pasien sembuh bertambah 5.635 menjadi 1.348.330
Pasien meninggal bertambah 104 menjadi 40.858.
Tercatat sebanyak 71.440 spesimen diperiksa hari ini di seluruh Indonesia, sedangkan jumlah suspek sebanyak 62.210.
Sebaran 5.937 kasus baru Corona di Indonesia pada Rabu (31/3/2021), sebagai berikut:
Jawa Barat: 975 kasus
DKI Jakarta: 965 kasus
Banten: 950 kasus
Jawa Tengah: 497 kasus
Jawa Timur: 301 kasus
DI Yogyakarta: 272 kasus
Kalimantan Selatan: 267 kasus
Bali: 200 kasus
Kalimantan Timur: 200 kasus
Kalimantan Tengah: 168 kasus
Riau: 160 kasus
Sumatera Barat: 126 kasus
Sumatera Selatan: 102 kasus
Sumatera Utara: 95 kasus
Sulawesi Selatan: 94 kasus
Nusa Tenggara Timur: 90 kasus
Bangka Belitung: 68 kasus
Papua: 58 kasus
Kalimantan Barat: 53 kasus
Nusa Tenggara Barat: 42 kasus
Sulawesi Tengah: 40 kasus
Bengkulu: 35 kasus
Aceh: 30 kasus
Lampung: 29 kasus
Jambi: 27 kasus
Kalimantan utara: 25 kasus
Kepulauan Riau: 23 kasus
Papua Barat: 19 kasus
Gorontalo: 8 kasus
Sulawesi Tenggara: 7 kasus
Maluku Utara: 6 kasus
Sulawesi Utara: 4 kasus
Sulawesi Barat: 1 kasus.
https://kamumovie28.com/movies/side-streets/
6 Teknologi Vaksin Corona Generasi Baru
Para ilmuwan terus mencari cara terbaik untuk melawan pandemi virus Corona (COVID-19) yang melanda berbagai belahan Bumi setahun terakhir ini. Memanfaatkan teknologi terkini pun diharapkan jadi solusi menciptakan vaksin Corona generasi baru.
Sejauh ini, produk vaksin yang banyak digunakan, yaitu mulai dari Sinovac, Pfizer, Novavax, maupun AstraZeneca. Vaksin COVID-19 dengan bantuan sentuhan teknologi itu tentunya bisa menjadi pilihan masyarakat, misalnya yang takut jarum suntik, masih bisa divaksin dengan cara tidak suntik.
Misalnya vaksin Corona generasi baru hanya disemprot saja. Meski berbeda-beda, tujuannya sama, mengakhiri pandemi yang terjadi saat ini. Sebagaimana dikutip dari Bloomberg, Minggu (28/3/2021) sebenarnya ada 250 kandidat vaksin yang masih diuji lebih lanjut, termasuk 82 dalam penelitian
"Sangat penting untuk membagikan produk vaksin dengan seluruh dunia secepat mungkin. Mempercepat vaksin akan melawan COVID-19 memperlambat laju mutasi," ujar Richard Hatchett selaku CEO Coalition for Epidemic Preparedness Inovations.
Ini yang perlu kalian ketahui tentang teknologi baru vaksin Corona, dilengkapi dengan pro dan kontranya:
1. Vaksin Satu Suntikan
Sebagian besar vaksin COVID-19 memerlukan dua kali suntikan dengan jangka waktu sekitar dua minggu dari suntikan pertama. Nantinya, vaksin Corona memungkinkan hanya dilakukan satu kali suntikan saja.
Pendekatan ini dikenal sebagai teknologi vektor virus, yakni menggunakan virus yang tidak terkait, yang telah dimodifikasi untuk mengeluarkan protein dalam jumlah banyak, sehingga memicu respon imun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar