Baru-baru ini, media sosial dibuat 'ngakak' oleh video TikTok yang gagal membuktikan efek air panas dan air dingin pada konsumsi minyak. Alih-alih menunjukan air hangat bisa memecah lemak, rupanya minyak sama-sama mengambang di kedua gelas.
Video tersebut dibuat oleh Ferisha Aghniya alias Fefe, terinspirasi pengalaman dietnya beberapa waktu lalu. Meski akhirnya berhasil memangkas bobot 23 kg dalam 4 bulan, ia penasaran apakah benar ada efek minum air hangat.
"Aku dengar-dengar perbedaannya cuma karena air dingin itu bisa membekukan lemak di badan kita. Tapi kalau dipikir-pikir lagi, air kan temperaturnya bakal sama once it goes into our body," katanya saat dihubungi detikcom.
Dihubungi detikcom, dokter spesialis gizi klinik Rumah Sakit Pusat Pertamina Kebayoran Baru, dr Titi Sekarindah, SpGK menjelaskan air hangat memang diyakini bisa mempercepat metabolisme tubuh. Maka itu, minum air hangat kerap direkomendasikan untuk orang-orang yang ingin menurunkan berat badan.
"Bayangin makanan dingin mungkin jadi beku, lebih lama proses untuk digestion, proses pencernaannya mungkin lebih sulit. Metabolisme jadi lebih lama. Kalau air hangat, bisa boost meningkatkan metabolisme," jelas dr Titi pada detikcom, Kamis (18/3/2021).
Akan tetapi, sistem pencernaan tak sesimpel gelas berisi air hangat dan air dingin. Walhasil, tak heran kalau minyak di kedua gelas sama-sama mengambang.
"Kalau air hangat dan dingin di dalam perut itu tergantung masing-masing. Di situ (sistem pencernaan) kan ada enzim, segala macam. Jadi itu nggak selalu kasus yang ada di video terjadi akan terjadi di perut kita," terang dr Titi.
Sumpah dokter nutrisiku pernah suruh aku tes pake air hangat bisa ke mix.. ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ bye ##fyp ##GiniGayaGue ##fypã‚·゚viral ##fail♬ Spongebob - Dante9k
Menurut dr Titi, hingga kini belum ada kepastian soal efektivitas air hangat menurunkan berat badan. Namun berdasarkan pengalamannya, sebagian pasien dengan keluhan berat badan berlebih memiliki kebiasaan minum air dingin.
Ia turut mengingatkan, minum air putih memang amat penting. Selain untuk hidrasi, pula untuk menghindari nafsu makan berlebih.
"Biasanya dianjurkan minum sebelum makan supaya volume lambung sudah terisi sebagian, jadi kita nggak makan banyak-banyak. Jadi, minum air itu bagus untuk menurunkan berat badan. Kita selalu anjurkan minum air 2 sampai 2,5 liter sehari," imbuh dr Titi.
https://indomovie28.net/movies/winter-in-tokyo/
Kabar Baik! Reinfeksi Corona Jarang Terjadi, Antibodi Bertahan Berbulan-bulan
Para ahli mengungkap mayoritas orang yang pernah terjangkit COVID-19 membentuk antibodi setidaknya selama enam bulan setelah dinyatakan pulih. Penelitian tersebut juga menyebut kasus reinfeksi COVID-19 jarang terjadi.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal medis bergengsi The Lancet menemukan hanya 0,65 persen pasien COVID-19 yang dinyatakan reinfeksi atau positif Corona dua kali. Dalam penelitian yang dilakukan pada populasi Denmark ini memperlihatkan kasus reinfeksi COVID-19 jarang terjadi pada kaum muda.
Hanya saja, orang yang berusia 65 tahun ke atas hanya memiliki perlindungan sebanyak 47 persen terhadap reinfeksi, sangat rendah dibandingkan kelompok muda yakni 80 persen.
"Infeksi ulang COVID-19 jarang terjadi pada orang yang lebih muda dan sehat, tetapi orang tua berisiko lebih besar untuk tertular lagi," kata Steen Ethelberg dari Statens Serum Institut Denmark, dikutip dari Reuters.
"Karena orang tua juga lebih mungkin mengalami gejala penyakit parah, dan sayangnya meninggal, temuan kami menjelaskan betapa pentingnya menerapkan kebijakan untuk melindungi orang tua selama pandemi," lanjutnya.
Para penulis penelitian tidak menemukan bukti bahwa perlindungan terhadap infeksi ulang menurun selama enam bulan, tetapi mengatakan studi lebih lanjut diperlukan untuk menilai perlindungan terhadap infeksi ulang dari varian virus Corona.
Temuan ini juga menunjukkan bahwa orang yang telah pulih dari COVID-19 harus mendapatkan setidaknya satu dosis vaksin virus corona untuk meningkatkan tingkat perlindungannya.
Data yang dianalisis dikumpulkan melalui strategi pengujian nasional Denmark, di mana 69 persen populasi, atau 4 juta orang, diuji selama tahun 2020.
Para ahli mengingatkan bahwa reinfeksi COVID-19 belum tentu merupakan sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Infeksi kedua bisa jadi jauh lebih tidak berbahaya dibandingkan yang pertama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar