Tinder aplikasi kencan online dilaporkan akan memberikan 500 pengguna sepasang tes COVID-19 secara gratis di mana satu untuk pengguna dan satu untuk pasangan yang ditemukan dari Match Tinder.
Perusahaan mengatakan ini adalah cara untuk membantu orang merasa lebih nyaman saat bertemu langsung di dunia nyata dengan pasangan yang bertemu di Tinder.
Tes COVID-19 ini dilakukan dari perusahaan pengujian medis asal Amerika Serikat yakni Everly Well. Tes akan dilakukan mandiri secara swab di di hidung mereka di rumah dan kemudian akan dikirimkan sampelnya ke lab untuk diuji. Kemudian hasilnya akan diunggah melalui online dalam kurung waktu satu hingga dua hari.
"Kami sangat senang bisa bekerja sama dengan Everlywell untuk memudahkan anggota kami pergi dan memenuhi pertandingan mereka dengan aman," kata Nicole Parlapiano, Tinder's vice president of marketing for North America seperti dikutip detikINET dari The Verge, Jumat (19/3/2021).
Meski demikian upaya tes COVID-19 ini tidak menjamin kencan sepenuhnya aman. Karena ada kemungkinan setelah tes diambil pengguna justru tertular virus sebelum hasilnya keluar.
Tinder pun memberikan peringatan pada tampilan antarmukanya yang menuliskan, "Hasil tes negatif bukan berarti Anda tidak memiliki atau tidak dapat menularkan COVID-19."
Menurut Tinder, karena semakin banyak orang yang mengatakan di profil mereka bahwa mereka ingin berkencan. Ada cara untuk membuat kencan secara langsung lebih aman, seperti bertemu di luar ruangan, memakai masker, atau menghindari orang lain sebelum dan sesudah bertemu teman kencan.
Selama pandemi Tinder juga telah memperkenalkan fitur-fitur baru untuk membantu mereka berkencan dengan aman. Salah satu fokus utamanya adalah dengan memfasilitasi kencan virtual yang memang merupakan cara paling aman untuk bertemu orang-orang tanpa resiko adanya penyebaran atau tertular virus COVID-19.
https://maymovie98.com/movies/um-dia-qualquer/
Demi Usaha Tokcer, XL Axiata Siap Kuasai Lelang Frekuensi 2,3 GHz
Meski sempat gagal di lelang frekuensi 2,3 GHz yang dibatalkan beberapa waktu lalu, XL Axiata menyatakan diri untuk ikut lelang frekuensi 2,3 GHz. Bahkan, mereka ingin menguasai jumlah blok kosong yang dilelang tersebut.
Senin lalu (15/3) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengatakan membuka kembali lelang frekuensi 2,3 GHz. Di spektrum ini, setidaknya ada tiga blok kosong di rentang 2.360-2.390 MHz dengan masing-masing lebar pita 10 MHz yang bisa diperebutkan para operator seluler.
Berbeda dengan lelang frekuensi 2,3 GHz tahun 2020 yang hanya bisa mendapatkan satu operator seluler satu blok, maka lelang frekuensi kali ini operator seluler memungkinkan menguasai 2-3 blok kosong bekas Bolt dan Jasnita itu.
"Kalau dilihat frekuensi 2,3 GHz itu kita tertarik, paling tidak (ingin mendapatkan-red) 20 MHz, karena investasinya kita kalkulasikan dulu. Kalau 10 MHz itu terlalu kecil," ungkap Chief Corporate Affairs Officer XL Axiata Marwan O. Baasir, Kamis (18/3/2021).
Lebih lanjut, disampaikan Marwan, sejauh ini XL Axiata masih menggodok dokumen seleksi lelang frekuensi 2,3 GHz yang diambilnya pada Rabu kemarin (17/3).
Marwan mengibaratkan bahwa frekuensi tersebut sebagai lahan, di mana saat ada orang melakukan usaha dengan menggelar lapak, maka dibutuhkan lahan untuk menjalankan usaha tersebut.
"Frekuensi itu bagaikan lahan berusaha. Jadi, kalau orang membangun lapak itu harus ada lahannya. Kalau nggak ikut menambah lahannya, gimana mau berusaha. Untuk sesuatu yang kita lihat, lelang frekuensi itu kita pasti mempertimbangkan betul. Kalau nggak ikut itu, berpikir keras selanjutnya apa," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Kominfo mengumumkan pembukaan lelang frekuensi 2,3 GHz di rentang 2360-2390 MHz. Disebutkan bahwa ini untuk penyelenggaraan jaringan bergerak seluler tahun 2021.
Dasar hukumnya adalah Pasal 11 Permen Kominfo No 9/2018 dan Kepmen Kominfo No 72/2021. Intinya bahwa keperluan penyelenggaraan jaringan tersebut melalui proses seleksi.
Tujuan seleksi ini adalah untuk mengoptimalkan potensi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) khususnya dari Biaya Hak Penggunaan (BHP) spektrum frekuensi radio. Selain itu, tujuan strategisnya adalah mendorong 4G dan 5G.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar