Jack Ma memang bebas, bisa pergi ke mana-mana. Akan tetapi pasca mengkritik sistem keuangan China di Oktober 2020, sepertinya ia sudah tidak bisa berbuat banyak. Maksudnya?
Jack Ma sudah muncul secara online beberapa waktu silam. Catatan penerbangan yang didapat oleh Financial Times juga memastikan ia tak ditahan, melainkan bebas bepergian dengan pesawat pribadinya. Ia terpantau banyak mengunjungi Beijing, mungkin untuk nego dengan pemerintah China.
Namun demikian, Jack Ma seakan sangat terbatas gerak geriknya. Kecuali saat muncul menyapa para guru di Januari silam, praktis dia sudah tak pernah berbicara pada publik, menghadiri acara-acara atau memberi nasihat serta pidato inspiratif seperti yang dulu biasa dilakukannya.
Kemudian, perusahaan dan bisnisnya terus diperiksa oleh pemerintah China dan tampaknya Jack Ma harus pasrah dan tidak dapat berbuat apa-apa. Pertama, perusahaan fintech Ant Financial batal IPO entah sampai kapan dan juga mengalami perombakan.
Kemudian kedua, Alibaba diinvestigasi secara intensif oleh pemerintah China. Bahkan dalam kabar terbaru, sumber Wall Street Journal menyebutkan bahwa raksasa e-commerce itu kemungkinan akan didenda lebih dari USD 975 juta atau di kisaran Rp 14 triliun.
Alibaba diselidiki sejak Desember 2020 silam oleh regulator China. Salah satu tuduhannya, seperti dikutip detikINET dari Reuters, Alibaba disinyalir melarang merchant atau pedagang di situsnya mendaftar di platform toko online yang lain.
Tak hanya itu, mesin peramban UC Browser yang dimiliki Alibaba dilenyapkan dari toko aplikasi Android di China, setelah UC Browser dikritik di sebuah acara yang disiarkan oleh CCTV, lembaga penyiaran yang dimiliki negara, tentang iklan medis online yang menyesatkan.
Hilangnya UC Browser dari toko aplikasi Android di China terjadi sehari setelah presiden Xi Jinping mengeluarkan peringatan keras kepada sektor teknologi negara itu lantaran ukuran dan pengaruhnya yang semakin besar.
Terakhir, bisnis media Jack Ma terancam dilucuti. Pasalnya pemerintah China kaget karena Alibaba rupanya berekspansi luas di bidang media dan dicemaskan akan makin besar pengaruhnya. Alibaba memiliki beberapa media, yang terkenal misalnya South China Morning Post yang berbasis di Hong Kong. Mereka juga punya saham di media sosial populer di China yaitu Weibo.
https://movieon28.com/movies/ultimate-hero/
Apakah Mars Adalah Bumi yang Kena Azab?
Jika bukan planet kembar dalam Tata Surya, maka pasti Bumi dan Mars adalah 'adik-kakak'. Namun dalam perkembangannya, keduanya menjadi sama sekali berbeda. Bumi menjadi planet biru yang dapat dihuni, sedangkan Mars menjadi sangat gersang.
Saat ini, Mars yang dijuluki sebagai Planet Merah lebih tampak seperti planet mati. Permukaannya kering dan dingin, jauh di bawah titik beku, tanpa kandungan air.
Padahal sekitar empat miliar tahun silam, Bumi dan Mars terbilang muda dan basah. Bagaimana Mars bisa kehilangan air yang sempat mengalir di bagian permukaannya pada miliaran tahun yang lalu? Mars seperti sebuah planet yang terkena azab, menjadi kering, dingin dan merah.
Sekelompok ilmuwan saat ini mengklaim sudah punya jawabannya: banyak genangan air saat itu terperangkap di bagian kerak permukaan Mars. Air itu ada dalam bentuk mineral yang terkandung di dalam bebatuan planet tersebut. Temuan ini telah didiskusikan dalam Konferensi Sains Bulan dan Planet ke-52 dan telah dipublikasikan di jurnal ilmiah Science
Penelitian ini menggunakan metode observasi termasuk material yang dikumpulkan dari robot penjelajah, pesawat antariksa yang mengorbit di Mars, dan meteorit. Para peneliti kemudian mengembangkan simulasi komputer untuk mengetahui bagaimana air dari permukaan Mars ini menghilang seiring waktu.
Mars saat empat miliar tahun lalu, merupakan planet yang hangat dan basah, yang dimungkinkan karena memiliki atmosfer tebal. Air mengalir melewati sungai-sungai, membelah saluran di bebatuan, dan bermuara pada kawah yang terbentuk karena tumbukan meteorit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar