Selain dinilai suka rusuh dan tak sopan, ternyata netizen Indonesia juga punya karakteristik lain yaitu suka belanja online. Begini 4 fakta hobi belanja online netizen Indonesia.
Fakta ini berasal dari survei yang dilakukan Digital 2021 oleh We Are social, perusahaan asal Inggris bekerja sama dengan Hootsuite per Januari 2021. Dalam laporan tersebut disebutkan kalau pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pada Januari 2021, atau 73,7% dari total penduduk yang mencapai 274,9 juta.
Lalu untuk temuan terkait kebiasaan belanja online merupakan gabungan data dari Hootsuite dan GW1. Disurvei dari pengguna internet dengan usia 16 sampai 64 tahun.
Begini fakta-fakta yang ada dari laporan tersebut seperti dihimpun detikINET, Minggu (14/3/2021):
1. Mayoritas hobi belanja online
Selama Januari 2021, 93% pengguna internet pernah mencari produk atau layanan yang akan dibeli lewat internet. Lalu ada juta 78,2% yang pernah menggunakan aplikasi belanja online baik di ponsel maupun tablet.
Persentase pengguna internet yang pernah membeli produk secara online adalah 87%, sementara pengguna yang pernah membeli produk secara online lewat perangkat mobile adalah 79,1%.
2. Pembeli paling banyak di usia 45-54 tahun
Selama Januari 2021 89,4%, pengguna yang paling banyak membeli produk secara online ada di usia 45-54 tahun. Persentasenya beda tipis dengan kelas usia 35-44 tahun, yaitu 89%.
Di bawahnya ada kategori usia 25-34 tahun, yaitu 88,5%. Tingkat usia yang paling jarang belanja online adalah di usia 55-64 tahun, yaitu 77,3%.
Data di bawah ini adalah perbandingan belanja online selama 2020 dengan 2019, di mana jenis barang yang dibeli secara online berubah drastis. Penyebabnya? Kemungkinan adalah pandemi yang membuat banyak netizen Indonesia tak keluar rumah.
Terlihat dari kategori yang menurun drastis, yaitu travel, mobility & accomodation. Peningkatan paling besar terjadi di kategori food & personal care. Di bawahnya adalah toys, DIY & hobbies.
Banyaknya pengguna yang berdiam diri di rumah juga terlihat dari tingginya tingkat pembelian di kategori furniture & appliances. Namun kategori fashion & beauty juga mengalami peningkatan besar, yaitu 50,7%.
Tapi, nominal transaksi terbesar ada di kategori apa? Cek di halaman selanjutnya ya...
https://cinemamovie28.com/movies/jack-3/
Sinyal XL Axiata Hilang di Jalur MRT, Operator Seluler yang Lain?
Sinyal XL Axiata untuk saat ini tidak tersedia di jalur Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, khususnya yang melewati bawah tanah. Bagaimana dengan operator seluler lainnya?
Hutchison 3 Indonesia (Tri) memastikan bahwa pelanggan Tri masih bisa menikmati layanan, baik untuk teleponan sampai mengakses internet selama perjalanan di jalur MRT.
"Jaringan Tri di seluruh stasiun dan jalur MRT di dalam dan luar tunnel di Jakarta sudah 4G dan 4,5G Pro, pengguna MRT bisa dengan mudah mengakses internet selama perjalanan dengan nyaman," ujar Wakil Presiden Direktur Tri Indonesia Danny Buldansyah kepada detikINET.
"Kami juga telah menempatkan sejumlah BTS 4G/4,5 G Pro di stasiun MRT bawah tanah, dan stasiun layang, yang mencakup seluruh area stasiun dan jalur MRT," ucapnya menambahkan.
Nada yang sama juga disampaikan Smartfren. Sinyal dari operator seluler anak perusahaan Sinar Mas ini masih bisa dinikmati pelanggannya ketika menggunakan MRT yang melayani rute Bunderan HI-Lebak Bulus.
"Hingga saat ini sinyal Smartfren masih bisa didapatkan pelanggan saat berada di stasiun MRT Jakarta. Sejalan dengan prinsip kami bahwa di mana pun terdapat pelanggan, kami akan menyediakan layanan yang diperlukan guna mendukung kegiatan digital serta mobilitas mereka," tutur Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys.
Sementara itu saat menghubungi Telkomsel maupun Indosat Ooredoo, sampai berita ini ditayangkan, belum ada pernyataan resmi dari kedua operator seluler tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar