Selasa, 30 Maret 2021

Anak Masuk Sekolah Belum Divaksinasi COVID-19, Anda Setuju?

 Pemerintah menetapkan sekolah tatap muka secara terbatas dimulai Juli 2021. Sekolah yang tenaga pendidiknya sudah divaksinasi dapat memulai sekolah tatap muka namun dengan protokol kesehatan yang ketat.

Apabila ditemukan kasus positif COVID-19 dalam sekolah tatap muka, maka kegiatan belajar-mengajar bisa disetop. Lalu bagaimana sebenarnya risiko anak dalam kaitannya dengan infeksi COVID-19?


"Kemungkinan tertular dan fatalitasnya untuk virus COVID-19 di usia muda, itu sangat kecil atau hampir tidak ada, jadi kalau terpapar, mereka akan sembuh dengan sendirinya,," kata Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, dalam konferensi pers, Selasa (30/3/2021).


Usia anak tentu tak lepas dari risiko penularan Corona, meski kasusnya tidak sebanyak kelompok dewasa. Dari data yang dihimpun Satgas Penanganan COVID-19, tercatat sebanyak 13,57 persen atau 181.637 anak usia sekolah terinfeksi virus Corona.


Terkait vaksinasi Corona pada anak, Menkes mengatakan sampai sekarang belum ada uji klinis yang dilakukan untuk pemberian suntikan pada kelompok usia di bawah 18 tahun.


"Sampai sekarang memang belum ada uji klinis yang dilakukan oleh seluruh vaksin yang ada terkait anak, baru diawali saja kajiannya, jadi sekarang vaksinasi diberikan umumnya di atas usia 16 atau 18 tahun," kata dia.


Setujukah Anda jika sekolah tatap muka dibuka, sekalipun terbatas, ketika anak-anak belum mendapat vaksin Corona? Tulis alasannya di komentar.

https://maymovie98.com/movies/taste-of-love-3/


Anggaran Dipangkas, Deretan Proyek Infrastruktur Jokowi Ini Terpaksa Ditunda


Beberapa proyek infrastruktur nasional terpaksa ditunda pada tahun anggaran ini. Sebab, ada refocusing anggaran terkait pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19.

"Kita memang mengalami refocusing dari anggaran awal TA 2021 Rp 53,9 triliun. Kami mendapatkan tugas penghematan melalui refocusing ini senilai Rp 6,88 triliun dan percepatan penarikan PHLN dan peluncuran SBSN senilai Rp 0,55 triliun sehingga per hari ini posisi pagu DIPA menjadi senilai Rp 47,63 triliun," ujar Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR RI, Selasa (30/3/2021).


Adapun beberapa proyek infrastruktur Jokowi yang ditunda pembangunannya adalah kawasan industri (KI) Subang karena kriteria readiness-nya juga disebut belum siap. Lalu, kegiatan lainnya yang ditunda adalah pembangunan KI Batang dan Pengembangan Food Estate.


"Relaksasi kegiatan di kawasan industri Batang juga pengembangan Food Estate untuk dilanjutkan penyelesaiannya di tahun depan (TA 2022)," tambahnya.


Selain itu, proyek infrastruktur lainnya yang ditunda adalah beberapa pembangunan jalan. Semula untuk proyek ini Dirjen Bina Marga mengajukan Pagu DIPA sebesar Rp 12,6 triliun namun kemudian dilakukan penghematan Rp 4,28 triliun sehingga menjadi hanya Rp 7,88 triliun.


Adapun beberapa proyek jalan yang ditunda pembangunnya tahun ini adalah pembangunan Jalan Aek Natolu-Ajibata, relaksasi kegiatan KIT Batang, Pengembangan Food Estate Kalimantan Tengah Non Eks PLG, KI Subang, dan juga akses Bandara Baru Syamsuddin Noor. Pertimbangannya karena soal kriteria kesiapan yang juga belum siap.


Lalu, ada juga penundaan pada pembangunan jembatan baru atau flyover (FO) atau underpass. Proyek yang ditunda diantaranya Fly Over (FO) Buah Batu, FO Sekip Ujung, Jembatan Cipamuruyan karena belum masuk kriteria siap. Selain itu juga relaksasi jembatan Ciloseh (Lingkar Tasikmalaya) yang memang masih dalam persiapan readiness criteria.


Dengan begitu, target pembangunan Bina Marga juga akan berkurang. Awalnya untuk kegiatan pembangunan jalan baru ditarget bisa selesai 920 kilometer jalan baru di tahun ini, kini menjadi 788 kilometer. Demikian pula dengan pembangunan jembatan baru (fly over/underpass), semula ditarget selesai 29,741 meter menjadi 29.357 meter.

https://maymovie98.com/movies/down-a-dark-hall/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar