Kamis, 18 Maret 2021

Ini Spesifikasi Lengkap Samsung Galaxy A32 di Indonesia

  Setelah diperkenalkan secara global, penerus Galaxy A31 mendarat resmi ke Tanah Air. Berikut spesifikasi Samsung Galaxy A32 di Indonesia

Galaxy A32 menawarkan layar Super AMOLED Infinity-U berukuran 6,4 inch dengan resolusi Full HD+. Menawarkan tingkat kecerahan 800 nit sehingga dijanjikan tetap jelas meski digunakan di luar ruangan dengan sinar matahari kuat.


Mengikuti tren, ponsel ini mendukung refresh rate 90Hz membuat scrolling layar lebih mulus begitu pula pemindahan antar aplikasi begitu seamless. Selain itu respons sentuh layar mencapai 180Hz menjanjikan pengalaman gaming yang lebih mulus lagi.


Dapur pacunya ditenagai chipset MediaTek Helio G80 yang dipadukan dengan dua pilihan RAM 6 GB dan 8 GB. Memori internalnya 128 GB, tapi jika kurang disediakan slot microSD yang mendukung hingga 1 TB.


Lima kamera tersemat dalam Galaxy A32 ini. Empat di bagian belakang yang terdiri dari sensor utama 64 MP, 8 MP ultra-wide, 5 MP depth dan 5 MP makro. Sementara kamera di bagian depannya berukuran 20 MP.


Baterai berkapasitas 5.000 mAh tersemat di dalamnya. Ditambah lagi sederet fitur menarik lainnya, seperti fingerprint in display dan NFC.


Varian warna Samsung Galaxy A32 di Indonesia Foto: Samsung

Galaxy A32 ini hadir dalam empat varian warna, yakni Awesome Violet, Awesome Black, Awesome Blue, dan Awesome White. Sayangnya Samsung belum mengumumkan harga dan kapan ponsel tersebut bisa dipesan.


"Sebagai generasi yang true mobile native, pengguna social savvy semakin mengandalkan smartphone untuk melakukan apa pun, kapan pun, di mana pun. Performa Galaxy A32, sangat pas untuk mendukung berbagai aktivitas, mulai dari gaming hingga pembuatan konten maupun pengalaman streaming," ujar Irfan Rinaldi, Product Marketing Manager Samsung Mobile, SEIN.

https://movieon28.com/movies/a-newly-wedded-couples-sex-life/


Akses Internet di Myanmar Kembali Diputus Junta Militer


Akses internet di Myanmar kembali diputus oleh Junta Militer, sejak kudeta yang terjadi pada 1 Februari 2021 lalu.

Ini ketiga kalinya mereka memutus akses internet di Myanmar sebagai upaya menutupi tindakan brutal setelah diberlakukannya darurat militer di Kota Hlang Tahyar, Yangon dan Swepyitha pada Minggu (14/3).


Disampaikan oleh Lynn Htet (22), salah satu warga Myanmar, pihak militer telah mematikan akses internet seluler dan wifi.


"Mereka sudah mematikan data seluler kami, mereka memutus koneksi internet wifi kami," ujar Lynn seperti diberitakan CNNIndonesia.com, Senin (15/3).


Junta militer juga membatasi layanan telekomunikasi dan internet untuk meredam pemberontakan. Sejak itu, hampir setiap malam, akses internet di beberapa wilayah di Myanmar mati.


Seperti yang disampaikan Lynn, bahwa junta militer selalu memutus sambungan internet mulai pukul 01.00 dini hari hingga 09.00 pagi. Namun hingga berita ini dibuat, dirinya menyampaikan akses internet di Myanmar masih belum dipulihkan.


"Kami hanya memiliki jaringan internet fiber yang tidak stabil, sebagian besar daerah pedesaan tidak memiliki internet fiber dan mereka hanya mengandalkan internet seluler," tambahnya.


Sebelum memutuskan akses internet, sehari sebelumnya aparat keamanan melakukan penyisiran terhadap pendukung Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) dengan tujuan mencari pendukung Aung San Suu Kyi hingga ke kota kecil tempat tinggal Lynn di Irawaddy.


Ia menyampaikan polisi sering kali melakukan penyisiran terhadap warga yang menentang kudeta militer. Di hari yang sama, polisi melepaskan tembakan hingga menewaskan setidaknya empat orang di kota tempat tinggalnya.


"Kemarin malam, mereka baru saja menembak dan membunuh. Bisa saja ada penyisiran malam ini. (Penyisiran) itu tak bisa diprediksi dan mereka melakukannya ketika mereka mau," ujarnya.


"Tidak ada kata-kata untuk menggambarkan kejahatan terhadap kemanusiaan dan kekejaman tidak manusiawi yang dilakukan Junta terhadap rakyat Myanmar. Tolong dukung rakyat Myanmar dan itu adalah aspirasi untuk demokrasi dan hak asasi manusia," imbuhnya.


Sudah lebih dari satu bulan lamanya, sejak kudeta, pemberontakan dan perlawanan rakyat sipil terhadap junta militer Myanmar terjadi dan hal ini terus meluas.


Parahnya, aparat pun semakin brutal dalam menangani para pendemo. Lembaga pemantau hak asasi manusia, Assistance Association for Political Prisoners (AAPP), melaporkan sejauh ini setidaknya total 140 orang telah tewas dalam bentrokan antara demonstran dan aparat.


"Saya merasa seperti kehilangan masa depan ketika mendengar berita pada 1 Februari. Saya merasa sangat kesakitan dan saya tidak ingin melupakan rasa sakit itu selamanya," kata seorang wanita berusia 23 tahun di sebuah ruang tamu di Yangon yang tidak ingin disebutkan namanya kepada Reuters.

https://movieon28.com/movies/beauty-salon-special-service-3/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar