Selasa, 16 Maret 2021

Nokia dan Samsung Tanda Tangan Perjanjian Paten Standar Video

  Nokia telah mencapai kesepakatan dengan Samsung untuk lisensi paten yang mencakup inovasi dalam standar video.

Dengan perjanjian ini, raksasa teknologi asal Korea Selatan ini memperoleh izin untuk menggunakan inovasi dan teknologi Nokia dalam standar video. Sebagai imbalan atas penggunaan paten ini, Samsung akan melakukan pembayaran royalti kepada perusahaan yang bermarkas di Finlandia itu.


"Kami senang telah mencapai kesepakatan dengan Samsung yang selanjutnya memvalidasi investasi Nokia selama puluhan tahun untuk R&D dan kontribusi untuk standar teknologi multimedia dan video," ujar Jenni Lukander, Presiden Nokia Technologies dilansir dari GSM Arena, Sabtu (13/3/2021).


Selama bertahun-tahun, Nokia diam-diam telah mengembangkan portofolio paten inovasinya yang mencakup berbagai hal di industri teknologi. Di bidang penelitian multimedia dan video, Nokia telah mematenkan sejumlah teknologi.


Bahkan mereka juga berkontribusi pada pengembangan berbagai standar industri. Ini termasuk portofolio Paten Esensial Standar (SEP) untuk standar H.264 / AVC, standar H.265 / HEVC dan banyak lagi.


Karya para insinyur Nokia di bidang penelitian dan standardisasi video pun telah diakui dengan berbagai penghargaan internasional, termasuk empat penghargaan Technology & Engineering Emmy Awards.


Demi membangun portofolio paten di industri teknologi, Nokia sudah mengucurkan dana 129 miliar Euro ke bagian R&D selama dua dekade terakhir. Hasilnya sekitar 20.000 kelompok paten, termasuk lebih dari 3.500 dinyatakan penting untuk 5G.

https://tendabiru21.net/movies/memories-of-my-body/


Satelit Pertama Myanmar Ditahan oleh Jepang Setelah Kudeta


 Satelit pertama Myanmar ditahan di International Space Station (ISS) oleh otoritas Jepang setelah kudeta. Sementara itu badan antariksa Jepang dan universitas Jepang masih mempertimbangkan apa yang harus dilakukan.

Satelit senilai USD 15 juta (Rp 215 miliar) tersebut dikembangkan oleh Hokkaido University dalam proyek bersama dengan Myanmar Aerospace Engineering University (MAEU).


Satelit ini adalah bagian pertama dari dua set satelit mikro 50 kg yang dilengkapi dengan kamera untuk memonitor kawasan pertanian dan perikanan.


Aktivis hak asasi manusia dan petinggi otoritas Jepang khawatir jika kamera-kamera tersebut digunakan untuk tujuan militer oleh junta yang mengambil alih kekuasaan di Myanmar pada 1 Februari lalu.


Kekhawatiran ini mengakibatkan proses penempatan satelit di orbit ditunda selagi Hokkaido University berdiskusi dengan Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA).


"Kami tidak akan terlibat dalam hal apapun yang berkaitan dengan militer. Satelit itu tidak dirancang untuk hal seperti itu," kata salah satu petinggi Hokkaido University yang enggan disebut namanya, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (13/3/2021).


"Kami sedang mendiskusikan apa yang harus dilakukan, tapi kami tidak tahu kapan itu akan ditempatkan. Jika dihentikan, kami berharap proyek tersebut dapat dimulai kembali suatu saat nanti," sambungnya.


Petinggi universitas yang juga manajer proyek tersebut tidak mengatakan kapan satelit tersebut harus ditempatkan, atau kapan JAXA harus mengambil keputusan untuk melanjutkan atau menghentikannya.


Petinggi Hokkaido University lainnya mengatakan kontrak dengan MAEU tidak secara spesifik mengatakan satelit ini tidak boleh digunakan untuk urusan militer. Tapi data dari satelit akan dikumpulkan oleh universitas Jepang dan tidak bisa diakses secara independen oleh militer Myanmar.


Satelit ini diluncurkan oleh NASA pada 20 Februari sebagai bagian dari kargo suplai untuk ISS. Saat ini satelit tersebut disimpan oleh JAXA di modul eksperimen Kibo milik Jepang.

https://tendabiru21.net/movies/go-eight/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar