Kamis, 06 Mei 2021

Mi Instan Nggak Cukup Sebungkus? Bukan Soal Gemuk Sih, Tensinya Itu Lho

 Tak bisa dipungkiri, mie instan menjadi salah satu makanan pokok favorit warga negara +62, termasuk untuk sahur dan berbuka. Tak heran tekstur yang kenyal, bumbu bubuk yang gurih ditambah kriuk bawang goreng bikin cuma sebungkus mie instan tak cukup untuk sebagian orang.

Di bulan puasa, cara masak praktis dan porsi yang mengenyangkan ala mie instan bikin menu sedap ini jadi hidangan sahur maupun berbuka.


Perkara kandungan kalori dan dan risiko mie instan bikin gemuk tentu sudah tak baru. Namun dokter mengingatkan, yang tak kalah penting untuk diwaspadai adalah tekanan darah tinggi alias hipertensi akibat asupan garam berlebih.


Dokter jantung yang juga ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia (PERHI) dr Erwinanto, SpJP(K), FIHA, menjelaskan, sebungkus mie instan bisa mengandung sekitar 3 gram garam. Sementara batas aman asupan garam perhari adalah 5-6 gram.


Ia memang tidak melarang konsumsi mie instan. Namun yang harus diperhitungkan adalah porsinya.


"Dari jumlah yang dianjurkan, sudah separuh (asupan garam) dari 1 bungkus mie instan. Saya tidak akan (bilang) jangan dimakan, saya tidak akan bilang itu. Tapi saya bilang, kalau mau makan mie instan ya yang lain-lain dikurangilah," terangnya dalam diskusi daring, Kamis (6/5/2021).


Jika ingin memakan mie instan, usahakan asupan garam dari makanan lainnya tak berlebihan. Mengingat, sebungkus mie instan sudah mengandung setengah dari batas maksimal asupan garam perhari.


"Jadi bukan masalah mie instan. Masalahnya adalah konsumsi yang dianjurkan hanya 5-6 gram per hari," lanjutnya.

https://cinemamovie28.com/movies/the-country-of-the-demon/


Perjalanan SPBU Total Masuk hingga Angkat Kaki dari RI


Tak semua badan usaha penyalur BBM mampu bertahan lama di Indonesia. Awalnya penyalur BBM asal Malaysia yakni Petronas yang angkat kaki. Kini, penyalur BBM asal Prancis yakni Total yang hengkang. PT Total Oil Indonesia memutuskan untuk menutup seluruh SPBU-nya sejak akhir 2020 lalu.

Seperti apa perjalanan masuknya merek SPBU Total ini ke Indonesia?


Total adalah perusahaan penghasil dan penyedia energi global terpadu berupa minyak dan gas (migas) hingga tenaga surya asal Prancis. Secara garis besar, Total bergerak di bidang eksplorasi dan produksi migas, tenaga surya dan Biomassa.


Salah satu unit bisnis Total yang beroperasi di Indonesia adalah PT Total Oil Indonesia. PT Total Oil Indonesia bergerak di bidang hilir migas, termasuk bisnis pelumas otomotif.


Dikutip dari situs resmi perusahaan, Kamis (6/5/2021), PT Total Oil Indonesia sudah beroperasi sejak 2003, mengawali bisnis pelumas dengan merek Total dan ELF.


Setelah itu, di tahun 2009, Total memulai pasar bahan bakar ritelnya atau membuka SPBU. Hingga 2020 lalu, Total tercatat memiliki 18 SPBU yang tersebar di Jabodetabek dan Bandung. Ke-18 SPBU ini menjual empat jenis BBM, di antaranya Total Performance 90 atau bensin dengan nilai oktan 90 (RON 90), Total Performance 92 (RON 92), Total Performance 95 (RON 95), dan Total Performance Diesel.


Tiga SPBU Total yang pertama kali beroperasi di Indonesia adalah SPBU di Jl. MT Haryono, Jl. Daan Mogot, dan BSD. Selanjutnya disusul oleh 2 SPBU di Warung Buncit dan Modern Land. Kemudian, SPBU di daerah-daerah lain satu per satu mulai dibuka.

https://cinemamovie28.com/movies/allied/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar