Produser film Mortal Kombat 2021 mengungkapkan film-nya seperti Bambi. Film ini masih kurang brutal bila dibandingkan dengan versi game-nya.
Sebelum peluncuran resmi Mortal Kombat 2021 di bioskop, Produser Todd Garner mengatakan kepada The Verge bahwa kekerasan di film ini tidak terlalu berlebihan. Bisa dikatakan adegan brutal di film, tidak seperti di serial game.
"Dibandingkan dengan game, kami seperti Bambi. Kami seperti film dengan rating G dibandingkan game-nya," kata Todd, dilansir detikINET dari The Verge, Rabu (21/4/2021).
Dia juga menambahkan bahwa game Mortal Kombat banyak berkutat dalam hal kekerasan. Namun Asosiasi Film Amerika tidak akan pernah mengizinkan mereka menampilkan kekerasan sebanyak itu.
Perkelahian dalam game Mortal Kombat sangatlah brutal, dengan darah yang sering muncul dari setiap pukulan, tendangan, lemparan atau irisan senjata. Lalu hal yang selalu diingat dari game ini adalah gerakan finishing fatality-nya, di mana karakter menghabisi musuhnya dengan cara yang lebih mengerikan.
Dalam wawancara terpisah, sutradara Simon McQuoid mengatakan tentang bagaimana dia melakukan hal yang benar dengan memasukkan kekerasan tetapi juga membuat film lebih otentik.
"Saya hanya ingin melakukan hal yang adil bagi Mortal Kombat. Ini tentang mempelajari dan melihat apa yang menjadi dasar dari Mortal Kombat," kata McQuoid.
Dia pun menemukan satu hal yang jelas yakni sebuah kebrutalan. McQuoid mengungkapkan bahwa dia menyukai aspek darah yang muncul dan pihaknya dapat membuatnya lebih otentik.
Mortal Kombat 2021 sudah tayang dan dapat di saksikan oleh masyarakat di berbagai negara. Hal menariknya, Mortal Kombat 2021 membawa aktor asal Indonesia yaitu Joe Taslim yang memerankan Sub-Zero.
Yang mana adegan pertarungannya dengan Scorpion di trailer, menjadi pemicu semangat bagi warganet khususnya Indonesia untuk menyaksikan aktor kebanggaan mereka beraksi. Tidak lupa kehadiran Max Huang Widjaja, aktor keturunan Indonesia yang diungkapkan Joe Taslim sebagai anak Medan.
https://maymovie98.com/movies/the-denial/
Android 12 Akan Otomatis Hibernasi Aplikasi yang Jarang Dipakai
Salah satu fitur yang diperkirakan akan hadir pada sistem operasi terbaru Android 12 adalah fitur hibernasi. Fitur ini akan mengosongkan ruang penyimpanan di smarpthone dengan menghapus file sementara dari aplikasi yang tidak digunakan.
Meskipun fitur ini belum muncul di salah satu dari dua pratinjau pengembang yang tersedia untuk umum, namun menurut laporan dari XDA Developers mereka dapat mengonfirmasi bahwa kode untuk fitur tersebut ada dalam bocoran build yang baru-baru ini telah mereka peroleh.
Dengan dirilisnya pratinjau pengembang Android 11 3, Google menambahkan fitur izin pencabutan otomatis baru yang mencabut izin aplikasi jika aplikasi tidak digunakan selama beberapa bulan.
Setelah rilis Android 11, Google membagikan lebih banyak detail tentang fitur tersebut termasuk tangkapan layar yang menunjukkan pemberitahuan yang memberi tahu pengguna ketika izin aplikasi telah dicabut dan tangkapan layar juga menunjukkan halaman Pengaturan 'aplikasi yang tidak digunakan' dengan daftar aplikasi yang izinnya secara otomatis dicabut.
Di Android 12, Google tampaknya memperluas konsep 'aplikasi yang tidak digunakan' dengan fitur hibernasi aplikasi baru. Selain secara otomatis mencabut izin untuk aplikasi yang tidak digunakan, Android 12 juga akan menghapus file sementara untuk mengosongkan ruang penyimpanan.
Tim XDA DEvelopersi mengaktifkan bagian 'Aplikasi yang tidak digunakan' baru di halaman 'Info aplikasi' untuk setiap aplikasi, dan ini berisi tombol 'hapus izin dan kosongkan ruang' baru.
Sebagai perbandingan, tombol 'pencabutan izin otomatis' Android 11 (kemudian diubah namanya menjadi 'hapus izin jika aplikasi tidak digunakan') dapat ditemukan di bawah sub-laman 'Izin aplikasi' dari halaman 'Info Aplikasi' pada aplikasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar