Ada pemandangan menarik pada lomba lari Ijen Trail Running. Seorang peserta menggendong anaknya yang masih berusia 5 bulan.
Menurut ibu asal Jakarta tersebut, dia memang sengaja menyertakan anaknya itu bertujuan ingin mengenalkan lari lintas alam sejak dini. Lainnya, agar anak kandungnya bernama Ragnala Tambora Anjani itu akan jadi penerusnya.
"Saya memang sangat suka olahraga ekstrem, terutama lintas alam di pegunungan," tutur Kristine Sihotang, ibu balita tersebut, kepada detik.com di sela acara di Ijen, Minggu (4/8/2019).
Diujarkan Kristine, sebagai contoh dirinya sengaja memberi nama anaknya yang lahir bulan Pebruari silam itu dengan nama yang diambilkan dari nama gunung di Indonesia. Yakni gabungan dari Gunung Tambora dan Gunung Rinjani.
"Kebetulan tahun lalu saya berhasil naik podium dalam trail runner Gunung Tambora 320K, serta beberapa even serupa lainnya," kata Kristine.
Kristine mengaku, even di Pegunungan Ijen ini memang memang membutuhkan penanganan ekstra dalam lari beserta anak semata wayangnya tersebut. Sebab, cuaca di kawasan ini terbilang sangat dingin.
"Kalau medannya sih di sini relatif. Tapi dinginnya lumayan ekstrem. Sehingga saat lari saya sambil mendekapnya, biar gak dingin," pungkas Kristine.
Pantauan detikcom, dalam Kristine bersama anaknya yang masih berusia 5 bulan tersebut mengikuti kategori Coffee Plantation Trails 10K. Di kelas ini para perserta hanya menempuh jarak 10 kilometer.
Dalam rute ini peserta menyusuri jalanan berbatu di perkebunan kopi milik PTPN XXII. Kendati ada beberapa titik yang melintasi jalan beraspal menuju Kawah Ijen.
Anak Berambut Gembel Dieng Minta Kentut Ibu Dibungkus Plastik
Ruwat cukur rambut gembel di dataran tinggi Dieng kembali digelar pada even Dieng Culture Festival (DCF) 2019. Tahun ini, 11 anak yang diruwat semuanya berjenis kelamin perempuan.
Seperti ruwat rambut gembel sebelumnya, setiap anak memiliki permintaan khusus yang harus dipenuhi sebagai salah satu syarat ruwatan rambut gembel. Namun, permintaan anak rambut gembel tahun ini cukup lucu dan di luar nalar.
Adalah Dinda Syifa Ramadhani. Bocah 4 tahun ini meminta kentut dari ibunya yang dibungkus dengan plastik. Permintaan ini terus disampaikan Dinda sejak berusia 2 tahun.
"Kalau ditanya jawabannya kentut. Dia juga pernah bertanya ibu kentut atau tidak, saat itu saya jawab ya kentut lah seperti orang pada umumnya," kata ibundanya, Mursinah di Dieng, Minggu (4/8/2019).
Selain itu, bocah asal Desa Jlamprang Kecamatan Leksono, Wonosobo ini juga meminta satu butir telur puyuh. Hal ini tidak mengherankan, karena Dinda hobi makan telur puyuh.
"Bahkan setiap hari selalu makan telur puyuh. Jadi sebagai permintaan saat diruwat ini kentut dari saya (ibunya) dan telur puyuh," terangnya.
Permintaan aneh lainnya disampaikan anak rambut gembel, Hanifa Rasyida Putri. Bocah enam tahun ini meminta berlibur ke pantai. Sehingga, nantinya setelah dilakukan ruwat cukur rambut gembel, orangtua langsung mengajak buah hatinya berlibur ke pantai.
Gejala anak rambut gembel ini sama antara satu anak dengan yang lainnya. Yakni diawali dengan panas tinggi. Bahkan, memiliki kecenderungan yang sama yakni lebih aktif dan memiliki kemauan yang kuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar