Pasti ada di antara kita yang bertanya bagaimana pesawat bisa terbang? Dari teori, hanya ada empat langkah cara kerjanya.
Mesin jet adalah bagian penting untuk membuat pesawat terbang di udara. Mesin yang menempel di sayap itu tampak begitu canggih, tapi rupanya bekerja dengan prinsip sederhana.
Melansir CNN, Selasa (30/7/2019), seperti karburator motor, mesin jet pesawat terbang juga tentu menggunakan udara. Bedanya ada proses pengompresan di sini.
"Ada empat kata untuk menggambarkan mesin jet kami yakni menghisap, menekan, ledakan, menghembuskan," kata Michael McCree, seorang insinyur perbaikan mesin Trent XWB Rolls-Royce.
Langkah pertama adalah menghisap. Kipas di bagian depan mesin jet akan menghisap udara dan 80% dari udara akan melewati mesin dan meniupkan udara keluar dari belakang.
Itulah yang memberikan sebagian besar dorongan, yang mendorong pesawat ke depan. Kipas berputar melalui mesin inti yang mengambil 20% bagian udara lainnya dan mengompresnya. Proses pengompresan membuatnya semakin kecil.
Lalu, udara akan bercampur dengan bahan bakar dan kemudian dinyalakan melalui pengapian. Proses itulah yang menyebabkan adanya ledakan.
Bagian terakhir adalah saat kompresor semakin kecil maka turbinnya semakin besar yang menghasilkan lebih banyak tenaga. Udara akan melewati dan berputar di setiap langkahnya.
Wuuusshh! Pesawat pun terbang di langit melintasi benua dan mengantar para penumpang bepergian.
Ria Qorina, Penyelam Wanita Penjaga Laut Indonesia
Nama Ria Qorina mungkin masih asing di kuping traveler. Meski demikian, wanita ini menjaga laut Indonesia dan dikenal secara internasional.
Kenalkan, inilah Ria Qorina Lubis, seorang wanita yang bekerja di perusahaan IT di Jakarta. Sekilas, wanita ini tampak biasa saja, tapi di balik kesahajaannya, Ria adalah penjaga laut Indonesia.
Lebay nggak sih disebut penjaga laut Indonesia? Tidak sama sekali. Ria Qorina memulai perjalanannya sebagai penyelam pada tahun 2004. Sebelum tahun tersebut, Ria bahkan dikenal takut dengan air semenjak kecil.
"Awal tahun 2000-an suka nonton Discovery Channel. Suatu hari ngeliat enak banget pemandangan bawah laut, hening. Akhirnya tahun 2004 beranikan diri buat les renang dan diving ," cerita Ria.
Penyelaman pertama dilakukan Ria di Gili Trawangan dengan discovery diving. Discovery diving adalah penyelaman yang dilakukan bersama instruktur khusus bagi pemula.
Setelah menggeluti dunia penyelaman, Ria mulai bosan. Ia mencoba untuk mengawinkan selam dengan fotografi.
"Happy banget sama fotografi. Pertama kali posting di Media Sosial Multiplay. Dari sana banyak yang minta fotoku, ada yang bayar ada yang enggak. Kalau aku yang penting bilang dan kasih credit namaku," ujar Ria.
Semakin mahir dengan fotografi, Ria mengganti kamera poketnya dengan SLR. Ria makin spesifik dan mencintai fotografi makro atau hewan-hewan kecil seperti nudibranch.
Tapi kesukaan Ria mulai terganggu. Ia mulai gusar dengan semua tempat yang didatanginya.
"Sebagus apa pun tempatnya selalu menemukan sampah plastik. Saat itu belum kepikiran buat fotoin sampah. Karena banyak warga daerah yang kurang suka kalau nantinya tempat mereka sepi karena dituding banyak sampah," ungkap Ria.
Tiap kali menemukan sampah di lautan, Ria akan mengambilnya dan menyimpannya di Bouyancy Control Devices (BCD). Karena terus-menerus menemukan sampah, Ria akhirnya jengah dan mendokumentasikannya.
"Waktu di foto ada pro dan kontra. Tapi ya udah diposting aja di Friendster pertama kali. Kalau mencintai sesuatu kan maunya di-protect. Karena care (dengan laut) dari dulu, akhirnya motoin dan ambil sampah saat nyelam," lanjut Ria.
Dari kecintaannya menjaga laut Indonesia dari sampah, Ria akhirnya dikenal dan diundang ke berbagai kegiatan clean up pantai. Yang tak pernah hilang dari ingatan Ria adalah menyelam di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu.
"Waktu nyelam di sana nggak sengaja ketemu toren air, kasur, ban, tangga dan sampah-sampah lainnya. Gimana kita mau ambil itu sampah?" cerita Ria.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar