Jumat, 31 Januari 2020

Tradisi Munggahan, Piknik Sebelum Ramadan Ala Warga Pangandaran

Bulan Ramadan tinggal menghitung hari. Berbagai tempat punya tradisi masing-masing menyambut bulan suci umat Islam yang satu ini, seperti di Pangandaran.

Munggahan atau piknik menjelang bulan puasa adalah tradisi lawas yang masih dilakukan umat Muslim di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Tak hanya sebatas tradisi, munggahan di Pangandaran kini dikemas menjadi atraksi wisata.

Hajat munggahan yang berbeda digelar warga Desa Margacinta, Kecamatan Cijulang, mulai Sabtu (27/4/2019). Rangkaian acara yang disuguhkan mulai dari lomba membuat nasi liwet, lomba menangkap ikan di kolam, fun bike, hingga pertunjukan seni tradisi.

Ajang yang pertama kali diselenggarakan ini digelar di Taman Budaya Sagati, sebuah destinasi ekowisata dan budaya hasil prakarsa warga, komunitas pariwisata, serta pemerintah desa setempat. Lebih dari seribu orang menghadiri kegiatan ini, mulai dari pelajar, mahasiswa, pegawai, hingga wisatawan dari luar kota.

Asep Kartiwan, penggagas kegiatan, menyampaikan, tradisi munggahan merupakan kearifan lokal yang memiliki potensi atraksi wisata. Terbukti, kata Asep, warga dan wisatawan antusias mengikuti ajang ini.

"Ini proyel kolaborasi, antara warga, komunitas, pemerintah desa dibantu juga oleh akademisi sektor pariwisata," kata Asep kepada detikcom, Minggu (28/4/2019) kemarin.

Secara khusus, kata Asep, ajang munggahan kali ini menjadi bagian dari promosi situs Taman Budaya Sagati. Di tempat seluas 0,5 hektare tersebut, kata Asep, pengunjung diajak berwisata alam dan budaya, seperti menangkap ikan dengan alat tradisional, berperahu di sungai hingga menikmati sajian kuliner lokal yang dijajakan warga.

"Kami berharap, tempat ini berkembang dan event munggahan ke depan bisa lebih bagus lagi, " kata Asep.

Personality Quiz #PegipegiAlaGue Sudah Ada Pemenangnya, Cek di Sini!

Personality Quiz #PegipegiAlaGue yang berlangsung pada periode 15-21 April 2019, sudah ada pemenangnya loh. Apakah kamu salah satu yang beruntung?

Siapa saja kah pemenang beruntung yang mendapatkan uang tunai masing-masing Rp 2 juta untuk 3 orang pemenang, serta voucher pesawat, hotel, dan kereta dari Pegipegi dengan masing-masing 5 voucher?

Berikut daftar pemenangnya:

Pemenang Uang Tunai Rp 2 juta
1. @ayudewanti26
2. @janielivia
3. @dunia_rahmi

Pemenang Voucher Pesawat dari Pegipegi
1. @maulacep
2. @ilhammukti22
3. @bikaopik23
4. @samuelmemee
5. @terbaguss

Pemenang Voucher Hotel dari Pegipegi
1. @blogger_eksis
2. @inna_linamarlina
3. @ahmaddayan_
4. @dilafjri
5. @indransyah_

Pemenang Voucher Kereta dari Pegipegi
1. @devywisig
2. @jonijulkifli
3. @lacitaintan
4. @setiyarini16
5. @uciiiiin

Pemenang adalah traveler yang membagikan hasil personality quiz-nya dengan menyertakan caption yang menarik dan tagar #pqpegipegixdetikcom #pegipegialague, mention dan follow Instagram @pegi_pegi dan @detiktravel serta yang mengajak 3 orang teman untuk ikutan quiz ini.

Selamat bagi pemenang! Pemenang akan dihubungi oleh detikcom melalui email. Informasi lebih lanjut, email ke promosi@detikcom dengan subjek: Personality Quiz Pegipegi.

Terima kasih kepada pembaca setia detikcom & detikTravel yang telah mengikuti Personality Quiz #PegipegiAlaGue, serta nantikan Personality Quiz lainnya.

Baca terus detikcom & detikTravel serta download aplikasi detikcom via Play Store dan App Store. 

Milenial Adalah Generasi Pendorong Perubahan Tren Pariwisata

Tren pariwisata selalu berubah setiap waktu. Berbagai faktor pun mempengaruhi, salah satunya adalah generasi yang selalu dibicarkan, Milenial.

Milenial lagi, milenial lagi. Generasi ini seperti tidak henti-hentinya menjadi topik pembicaraan di mana pun. Namun, ternyata pengaruhnya cukup besar terhadap sebuah perkembangan pariwisata.

Seperti dalam rilis yang diterima detikcom dari OYO, Senin (29/4/2019) Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip dalam laporan Indonesia Millennial Report 20191, generasi milenial diproyeksi akan menjadi generasi yang mendominasi struktur demografi Indonesia.

Jumlah data menyebutkan, bawa dari total populasi di Indonesia saat ini, sekitar 179,1 juta orang (67,6%) merupakan kelompok usia produktif (14-64 tahun), dan 24% dari kelompok itu atau sekitar 63,4 juta orang merupakan generasi milenial yang berusia 20-35 tahun.

Dari jumlah populasi tersebut, generasi Milenial ternyata memberikan dampak signifikan bagi industri pariwisata khususnya perhotelan. Hal ini didukung karena mereka merupakan generasi yang dekat dengan teknologi. Kedekatan dengan gawai contohnya, yang memudahkan akses informasi.

Milenial merupakan satu-satunya generasi yang disebut 'digitally native', atau sangat familiar dengan gawai dan teknologi. Saat mereka plesiran, umunya jadi hal wajib untuk membagikan pengalaman di media sosial.

Meskipun (pada kenyataanya) generasi di atas milenial pun juga ikut-ikutan. Foto dan berbagi menjadi hal wajib saat berwisata. Namun, platform atau media yang digunakan umumnya berbeda.

Layanan finansial Allianz, pada tahun 2017 pun juga pernah melakukan survei yang menghasilkan data bahwa milenial nyatanya hanya memiliki waktu liburan lebih sedikit dibandingkan generasi sebelumnya. Rata-rata, hanya 12 hari saja.

Namun, karena kedekatannya dengan teknologi, milenial seakan-akan mampu 'menyulap' waktu singkat tersebut. Mereka mampu membuat perjalanan wisata yang efisien dan efektif melalui kedekatan teknologi. Mulai dari membeli transportasi, mengatur jadwal perjalanan sampai akomodasi.

Pelan-pelan, industri hotel juga menyediakan fasilitas untuk mengakomodasi kebutuhan wisata yang cepat dan mudah diakses. OYO pun juga memberikan fasilitas ini seiring perkembangan tren.

"Teknologi merupakan salah satu keunggulan yang membedakan OYO dengan jaringan hotel sejenis. Kami sangat siap menyambut konsumen milenial, khususnya mereka yang melek teknologi. Selain menawarkan solusi bagi konsumen, aplikasi OYO dirancang untuk mempermudah aktivitas operasional sehari-hari pemilik properti. Lebih dari itu, teknologi ini juga mendukung kapabilitas perusahaan sehingga memungkinkan bagi OYO menambah lebih dari 64 ribu kamar setiap bulannya secara global," ujar Rishabh Gupta, Country Head OYO Hotels Indonesia.

Begitupun dengan sejumlah perubahan sifat atau perilaku wisata. Dahulu, mungkin orang akan pergi ke agen wisata konvensional atau hanya sekadar mengambil informasi melalui spanduk, banner dan media promosi non-digital.

Seiring berjalannya waktu, hal ini diselaraskan oleh para pelaku industri wisata yang berbasis digital. Traveler bisa lihat berbagai perkembangan Online Travel Agent, atau badan pariwisata yang mempromosikan tempatnya melalui media sosial.

Pilihan wisata melalui teknologi pun juga bisa memudahkan dari berbagai sisi. Dari mulai melihat harga termurah, akses, sampai memesan transportasi, akomodasi dan atraksi.

Tentunya, meski hal ini dipengaruhi oleh milenial, nyatanya generasi lain pun juga terbantu dengan kemajuan teknologi di industri pariwisata. Bagaimana menurutmu?

Tempat Asyik Mandi Bola di Bandung

Ke Bandung, mampirlah ke Centrum Million Balls. Selain mandi bola, banyak juga tempat foto nan kece untuk mu. Kuy!
Siapa bilang mandi bola hanya pemainan untuk balita? Sekarang telah dibuka tempat wahana mandi bola dengan luas 560 m2 yang juga bisa dinikmati orang dewasa. Centrum Million Balls yang terbesar di Indonesia ini ada di Bandung. Selain mandi bola, disini kalian juga dapat menikmati beberapa spot selfie yang tak kalah menarik. Jadi, tidak perlu khawatir saat musim hujan tiba, kalian masih bisa liburan asik di Centrum Million Balls ini tanpa khawatir kena hujan.

Kolam mandi bola ini dipenuhi bola berwarna orange yang menarik perhatian saat pertama kali memasuki arena permainan. Kita akan menjumpai loket pembelian tiket yang unik. Harga tiket masuk weekdays Rp.50.000 dan weekends Rp. 65.000 dengan jam operasional mulai dari 09.00 – 22.00 WIB. pada saat masuk, kalian akan diberikan gelang sebagai tanda masuk tiket juga kaos kaki untuk keamanan saat bermain mandi bola, juga kunci loker untuk menyimpan barang-barang.

Pada saat masuk, kita akan disuguhkan dengan cerahnya kolam berisikan bola – bola berwarna orange yang jumlahnya sangat banyak. Agar pengunjung dapat menikmati seluruh wahana, pengelola membuat jalur khusus agar setiap wahana dapat dilewati. Pertama kita akan disuguhkan dengan took souvenir yang menjual beberapa kaos, aksesoris topi dan lain – lain. Setelah itu kita akan disuguhkan dengan spot – spot selfie yang pasti memuaskan hasrat pecinta selfie. Terdapat 10 spot selfie juga ditambahkan beberapa tangga yang dicat dengan warna terang menambah spot selfie yang bisa dinikmati.

Setelah puas berselfie, kalian bisa langsung mandi bola dikolam super besar dengan ratusan ribu bola orange yang sudah tersedia. Jangan lupa menggunakan kaos kaki yang sudah diberikan pada saat membeli tiket untuk keamanan. Untuk menambah keseruan saat berfoto dikolam bola tersebut, disediakan penyewaan boneka dengan range harga mulai dari Rp. 10.000. liburan dimusim hujan tetap bisa menyenangkan.setelah puas mengelilingi Centrum Million Balls, jangan khawatir apabila lapar, tersedia tempat makan untuk mengisi perut anda.

 

Milenial Adalah Generasi Pendorong Perubahan Tren Pariwisata

Tren pariwisata selalu berubah setiap waktu. Berbagai faktor pun mempengaruhi, salah satunya adalah generasi yang selalu dibicarkan, Milenial.

Milenial lagi, milenial lagi. Generasi ini seperti tidak henti-hentinya menjadi topik pembicaraan di mana pun. Namun, ternyata pengaruhnya cukup besar terhadap sebuah perkembangan pariwisata.

Seperti dalam rilis yang diterima detikcom dari OYO, Senin (29/4/2019) Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip dalam laporan Indonesia Millennial Report 20191, generasi milenial diproyeksi akan menjadi generasi yang mendominasi struktur demografi Indonesia.

Jumlah data menyebutkan, bawa dari total populasi di Indonesia saat ini, sekitar 179,1 juta orang (67,6%) merupakan kelompok usia produktif (14-64 tahun), dan 24% dari kelompok itu atau sekitar 63,4 juta orang merupakan generasi milenial yang berusia 20-35 tahun.

Dari jumlah populasi tersebut, generasi Milenial ternyata memberikan dampak signifikan bagi industri pariwisata khususnya perhotelan. Hal ini didukung karena mereka merupakan generasi yang dekat dengan teknologi. Kedekatan dengan gawai contohnya, yang memudahkan akses informasi.

Milenial merupakan satu-satunya generasi yang disebut 'digitally native', atau sangat familiar dengan gawai dan teknologi. Saat mereka plesiran, umunya jadi hal wajib untuk membagikan pengalaman di media sosial.

Meskipun (pada kenyataanya) generasi di atas milenial pun juga ikut-ikutan. Foto dan berbagi menjadi hal wajib saat berwisata. Namun, platform atau media yang digunakan umumnya berbeda.

Layanan finansial Allianz, pada tahun 2017 pun juga pernah melakukan survei yang menghasilkan data bahwa milenial nyatanya hanya memiliki waktu liburan lebih sedikit dibandingkan generasi sebelumnya. Rata-rata, hanya 12 hari saja.

Namun, karena kedekatannya dengan teknologi, milenial seakan-akan mampu 'menyulap' waktu singkat tersebut. Mereka mampu membuat perjalanan wisata yang efisien dan efektif melalui kedekatan teknologi. Mulai dari membeli transportasi, mengatur jadwal perjalanan sampai akomodasi.

Pengelolaan Sampah di Savana Tambora Harus Ditangani Serius

Kemeriahan Festival Pesona Tambora (FPT) tahun 2019 ini menyisakan persoalan sampah. Masalah itu terus terulang dan perlu ada roadmap pengelolaan sampah ini.

Pihak Balai Taman Nasional Gunung Tambora (BTNGT) menyatakan Savana Doro Ncanga yang menjadi venue puncak acara FPT pada 1-11 April 2019 lalu tidak masuk ke dalam kawasan Taman Nasional Gunung Tambora (TNGT).

Pihak TNGT membantah jika Savana Doro Ncanga yang menjadi lokasi venue FPT jauh dari kawasan TNGT. Meskipun savana tersebut termasuk dalam kawasan Geopark Tambora.

"Batas kawasan Taman Nasional Tambora untuk wilayah Doro Ncanga agak jauh di lereng Gunung Tambora. TNGT bagian dari geopark. pengelola TNGT dan geopark berbeda," kata Kepala BTNGT Murlan Dameria Pane saat dihubungi, Senin (29/4/2019).

Dalam pelaksanaan Festival Pesona Tambora 2019, Murlan juga menyatakan TNGT hanya sebagai salah satu pendukung kegiatan yang memiliki dan mengelola item acara sendiri.

Lokasi kegiatan Festival Pesona Tambora tidak hanya dilaksanakan di dalam kawasan Taman Nasional Tambora. Menurut dia dari awal perencanaan festival TNGT terus berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata NTB.

"Banyak hal yang dibahas mengenai festival karena ini pekerjaan besar. Salah satunya mengenai pengelolaan sampah," ucap Murlan.

Perlu adanya upaya kepedulian bersama dengan semua pihak untuk penanggulangan sampah yang ada di savana Doro Ncanga. Sunda Banda Seascape Manager WWF Indonesia, Ridha Hakim juga menyorot Persoalan sampah pasca FPT yang terus berulang seperti tahun penyelenggaraan sebelumnya.

"Mestinya panitia juga siap dengan kemungkinan sampah dan penanganan yang baik. Festival sebelumnya juga menyisakan sampah," ungkapnya.

"Bukan persoalan di dalam atau luar kawasan, tapi karena Tambora kawasan destinasi wisata dan juga geopark nasional maka mestinya kegiatan festival tidak menyisakan masalah baru dengan sisa sampah," imbuh Ridha.

Oleh sebab itu, kata Ridha, harus ada roadmap yang jelas untuk penanganan sampah jika kegiatan ramai semacam festival akan dilakukan di Tambora. Kawasan tersebut harus bersih dari sampah

"Perlu ada kebijakan yang jelas dan bisa berjalan di lapangan. Jika tidak, kita khawatir dampaknya terhadap ekosistem kawasan," ujarnya.

Tempat Asyik Mandi Bola di Bandung

Ke Bandung, mampirlah ke Centrum Million Balls. Selain mandi bola, banyak juga tempat foto nan kece untuk mu. Kuy!
Siapa bilang mandi bola hanya pemainan untuk balita? Sekarang telah dibuka tempat wahana mandi bola dengan luas 560 m2 yang juga bisa dinikmati orang dewasa. Centrum Million Balls yang terbesar di Indonesia ini ada di Bandung. Selain mandi bola, disini kalian juga dapat menikmati beberapa spot selfie yang tak kalah menarik. Jadi, tidak perlu khawatir saat musim hujan tiba, kalian masih bisa liburan asik di Centrum Million Balls ini tanpa khawatir kena hujan.

Kolam mandi bola ini dipenuhi bola berwarna orange yang menarik perhatian saat pertama kali memasuki arena permainan. Kita akan menjumpai loket pembelian tiket yang unik. Harga tiket masuk weekdays Rp.50.000 dan weekends Rp. 65.000 dengan jam operasional mulai dari 09.00 – 22.00 WIB. pada saat masuk, kalian akan diberikan gelang sebagai tanda masuk tiket juga kaos kaki untuk keamanan saat bermain mandi bola, juga kunci loker untuk menyimpan barang-barang.

Pada saat masuk, kita akan disuguhkan dengan cerahnya kolam berisikan bola – bola berwarna orange yang jumlahnya sangat banyak. Agar pengunjung dapat menikmati seluruh wahana, pengelola membuat jalur khusus agar setiap wahana dapat dilewati. Pertama kita akan disuguhkan dengan took souvenir yang menjual beberapa kaos, aksesoris topi dan lain – lain. Setelah itu kita akan disuguhkan dengan spot – spot selfie yang pasti memuaskan hasrat pecinta selfie. Terdapat 10 spot selfie juga ditambahkan beberapa tangga yang dicat dengan warna terang menambah spot selfie yang bisa dinikmati.

Setelah puas berselfie, kalian bisa langsung mandi bola dikolam super besar dengan ratusan ribu bola orange yang sudah tersedia. Jangan lupa menggunakan kaos kaki yang sudah diberikan pada saat membeli tiket untuk keamanan. Untuk menambah keseruan saat berfoto dikolam bola tersebut, disediakan penyewaan boneka dengan range harga mulai dari Rp. 10.000. liburan dimusim hujan tetap bisa menyenangkan.setelah puas mengelilingi Centrum Million Balls, jangan khawatir apabila lapar, tersedia tempat makan untuk mengisi perut anda.

 

Viral! Penumpang Lion Air Keluhkan Balita Harus Bawa Bagasi 7 Kg

Kejadian ini viral di media sosial. Terkait, bagasi Lion Air seberat 7 kg yang dibawa ke kabin, harus balita yang membawanya tak boleh orang tuanya.

Kejadian tak mengenakkan kembali menerpa maskapai Lion Air dengan penumpangnya di Bandara Husein Sastranegara Bandung. Keluhan penumpangnya ada di bagasi hingga balita 3,5 tahun yang harus membawa barang tujuh kilogram.

Cerita ini diungkapkan oleh Esa Sinaga Mesha yang sempat live video di akun Facebook-nya (23/4), seperti dilihat detikcom, Senin (29/4/2019). Sedianya, penumpang sekeluarga ini akan pergi ke Kualanamu, Sumatra Utara.

"Pembelajaran buat saya. Hari ini kita mau terbang dari Bandara Husein Sastranegara Bandung menuju Kualanamu. Kita mengerti akan prosedur dari maskapai singa besi ini, bahwasanya 7 kg hand carry yang bisa masuk kabin," kata dia mengawali cerita.

"Kami ada 6 orang yang berangkat, 4 dewasa dan 2 anak kecil. Dan saat itu memang bawaan kami ada 6 tas dan 2 kantong plastik yang isinya air mineral dan 6 roti O,' imbuhd ia.

Di sinilah awal mula Esa beradu argumen dengan Lion Air. Pihak maskapai tidak ingin 2 kantong tadi masuk ke kabinnya.

"Nah pihak Lion mempermasalahkan kantong plastik yang 2 dan barang yang saya dan adek saya bawa (harus masuk bagasi katanya). Loh saya kan uda ikut peraturan masing-masing bawa 7 kg," kata dia.

Lalu, Esa mengalah dan membuang kantong plastiknya. Masalah kedua muncul setelah ini, yakni tiap orang harus bawa barang, sementara ada anak kecil yang harus dibawakan barangnya.

"Oke, saya nggak mau ribut. Saya buanglah plastik roti O dan air mineral tadi. Tinggallah barang kita ada 6 yang muatannya masing-masing 7 kg. Nah yang jadi permasalahan lagi barang anak-anak saya nggak boleh dibawakan mamak bapaknya harus bawa sendiri," jelas Esa.

Dari video berdurasi satu jam lebih itu terlihat ada anak Esa yang menangis lalu ditenangkan. Kedua masalah belum selesai, muncul yang keempat yakni ditinggal pesawat.

"Nah loh gimana ceritanya anak umur 3,5 tahun bawa barang seberat itu? Dan terakhir kami pun ditinggal pesawat. Dan solusi dari pihak Lionnya sendiri nggak ada," ucap Esa.

"Kita harus beli tiket baru lagi," imbuh dia.

Esa mengaku sudah melapor ke pihak pengamanan namun tidak membuahkan hasil, Dan ia merelakan untuk membeli tiket baru bagi 6 penumpang.

"Saya sudah lapor polisi, tapi tetap saja hasilnya nihil. Berhubung bandara ini ranahnya TNI AU. Dan kami ikhlaskan untuk beli tiket yang baru lagi," kata dia.

"Buat teman-teman yang penasaran boleh dilihat video live saya sebelumnya. Terimakasih Lion Air atas sistem kerja dari petugas bandaranya. Kiranya mulai hari ini Lion lebih meningkatkan pelayanannya," kata dia di akhir keterangan.

Hingga berita ini dibuat, detikcom sudah menghubungi Lion Air namun tidak membalas.

Pengelolaan Sampah di Savana Tambora Harus Ditangani Serius

Kemeriahan Festival Pesona Tambora (FPT) tahun 2019 ini menyisakan persoalan sampah. Masalah itu terus terulang dan perlu ada roadmap pengelolaan sampah ini.

Pihak Balai Taman Nasional Gunung Tambora (BTNGT) menyatakan Savana Doro Ncanga yang menjadi venue puncak acara FPT pada 1-11 April 2019 lalu tidak masuk ke dalam kawasan Taman Nasional Gunung Tambora (TNGT).

Pihak TNGT membantah jika Savana Doro Ncanga yang menjadi lokasi venue FPT jauh dari kawasan TNGT. Meskipun savana tersebut termasuk dalam kawasan Geopark Tambora.

"Batas kawasan Taman Nasional Tambora untuk wilayah Doro Ncanga agak jauh di lereng Gunung Tambora. TNGT bagian dari geopark. pengelola TNGT dan geopark berbeda," kata Kepala BTNGT Murlan Dameria Pane saat dihubungi, Senin (29/4/2019).

Dalam pelaksanaan Festival Pesona Tambora 2019, Murlan juga menyatakan TNGT hanya sebagai salah satu pendukung kegiatan yang memiliki dan mengelola item acara sendiri.

Lokasi kegiatan Festival Pesona Tambora tidak hanya dilaksanakan di dalam kawasan Taman Nasional Tambora. Menurut dia dari awal perencanaan festival TNGT terus berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata NTB.

"Banyak hal yang dibahas mengenai festival karena ini pekerjaan besar. Salah satunya mengenai pengelolaan sampah," ucap Murlan.

Perlu adanya upaya kepedulian bersama dengan semua pihak untuk penanggulangan sampah yang ada di savana Doro Ncanga. Sunda Banda Seascape Manager WWF Indonesia, Ridha Hakim juga menyorot Persoalan sampah pasca FPT yang terus berulang seperti tahun penyelenggaraan sebelumnya.

Kepenuhan Turis, Jalanan Ikonik Amerika Ini Tak Lagi Gratis

Ada rencana pengenaan sejumlah biaya bila traveler melewati jalanan berkelok yang amat ikonik dari Amerika Serikat ini. Apa sih alasannya?

Dilansir CNN Travel, Senin (29/4/2019), adalah Lombard Street yang berlokasi di Kota San Francisco, California, AS. Pengenaan biaya akan segera dilakukan.

Pada 16 April, Dewan Pengawas San Francisco telah setuju dengan hal itu. Yakni undang-undang negara bagian yang mengharuskan orang-orang yang ingin berkendara di jalan, dikenal dengan kurva 27 derajat yang tajam, harus melakukan reservasi dan membayar sejumlah biaya.

RUU ini memiliki frasa yang mencatat bahwa popularitas jalan yang sangat besar telah menjadi masalah bagi penduduk setempat.

"Karena lebih dari dua juta pengunjung tahunan, dan antrian harian hingga 10 jam, kemacetan lalu lintas di dan sekitar 1.000 blok Lombard Street telah memperburuk keamanan dan kualitas hidup bagi penghuni dan komunitas di sekitarnya," demikian bunyi RUU Majelis 1605, yang pada awalnya ditulis pada bulan Februari.

"Ini adalah maksud dari Badan Legislatif untuk memberi wewenang kepada Dewan Pengawas Kota San Francisco untuk secara lokal menyetujui program percontohan reservasi dan penetapan harga untuk kendaraan yang menggunakan Lombard Street, dan untuk menunjuk suatu entitas pengelola pemesanan. Dan penetapan harga program percontohan untuk mengelola kemacetan lalu lintas," lanjutnya.

Rencananya adalah mengenakan biaya USD 5 per mobil dan tarifnya akan naik menjadi USD 10 pada akhir pekan dan hari libur. Pengunjung perlu mendaftar untuk waktu dan tanggalnya terlebih dahulu.

Lombard Street berada di kawasan Russian Hill di San Francisco. Meski jalan itu sendiri cukup panjang, bagian yang terkenal adalah blok antara Jalan Hyde dan Leavenworth.

Karena kesulitan mengendarainya akibat belokan tajam, batas kecepatan adalah hanya 8 km per jam. Sebuah studi lingkungan yang dilakukan pada awal 2019 menyajikan beberapa opsi untuk mengurangi kemacetan di Lombard Street yang mempertimbangkan timbal balik masukan dari masyarakat.

Berita baiknya adalah sistem penetapan harga tidak akan berlaku bagi pejalan kaki yang ingin berjalan di Lombard Street. Pengelola jalan juga tidak bisa memprivatisasi jalan, meluruskannya dan menutupnya sepenuhnya.

"Kami selalu tertarik pada hal-hal yang meningkatkan pengalaman pengunjung dan berharap untuk belajar lebih banyak," kata San Francisco Tourism pada CNN Travel.

Lombard Street memiliki banyak contoh serupa di seluruh dunia. Di Venesia, Italia, perjuangan terakhir melawan overtourism atau membludaknya turis telah menghasilkan USD 11 untuk pelancong harian, karena tidak menginap di hotel, sehingga mengurangi pendapatan pariwisata.

Pemerintah daerah berencana untuk menggunakan uang itu untuk mengimbangi beberapa kerusakan yang ditimbulkan oleh pariwisata, termasuk pengambilan sampah. Dua situs paling ikonik di dunia, Machu Picchu di Peru dan Taj Mahal di India, juga telah menaikkan harga tiket dan secara bersamaan memperkenalkan langkah-langkah pengendalian turis yang datang sepanjang harinya.

Wisata Rumah Limas yang Ikonik di Palembang

 Liburan ke Palembang, Sumatera Selatan, traveler bisa kenal lebih dekat dengan rumah tradisonal khas setempat. Namanya rumah limas.

Rumah limas merupakan rumah tradisional khas Sumatera Selatan. Rumah yang berbagai sisinya terbuat dari kayu ini bergaya panggung dengan atap berbentuk limas. Di Kota Palembang, tak sulit mencari rumah tradisional ini. Masih ada rumah limas yang berdiri tegak. Asyiknya lagi, rumah ikonik itu terbuka buat kunjungan wisatawan.

Itulah Rumah Limas Haji Aziz, traveler dapat mengunjunginya di Jl Demang Lebar Daun No 51, Palembang. detikcom berkunjung ke Rumah Limas Haji Aziz beberapa waktu lalu. Dari luar tampak rumah begitu megah dan terawat.

Masuk ke sisi dalamnya, nuansa tradisional semakin terasa dengan berbagai sisi yang didominasi interior kayu lengkap dengan ukiran khas setempat. Meskipun begitu, sisi dalam rumah ini tidak pengap seperti rumah kuno berusia seabad, melainkan terasa sejuk karena memang sudah didesain sedemikian rupa dan dilengkapi pendingin ruangan.

Beruntung, saya beserta rombongan rekan media lainnya berkesempatan bertemu langsung dengan pemilik rumah ini, Kemas Haji Abdul Aziz Hamid yang akrab disapa Haji Aziz. Pria berkacamata itu bercerita bahwa dulunya ia merupakan seorang pengusaha mebel.

Pengetahuannya soal dunia kayu dan mebel turut andil dalam proses pembangunan rumah limas, yang dimulai 1989 dan selesai tahun 1991. Sebagian interiornya masih otentik seperti rumah limas di masa lampau, terbuat dari kayu dan barang-barang antik yang masih terawat.

"Kalau interior di sini, terutama bahan baku rata-rata di atas 100 tahun. Kita beli kayu rumah-rumah lama saya ambil bahannya. Pintu-pintu ini pintu lama, cuma saya modif saja. Walaupun barang lama tapi awet," ujar Haji Aziz.

Ornamen-ornamen khas pun dilukis secara manual tanpa mesin. Pelukisnya bernama Raden Muhammas Latif. Butuh waktu lebih dari dua tahun untuk melukis berbagai sisi rumah limas yang luas itu.

Rumah ini rasanya memang sengaja dibangun seotentik mungkin. Awalnya rumah limas itu digunakan untuk tempat pertemuan keluarga besarnya saja. Namun mulai setahunan lalu, Haji Aziz terpikir untuk membuka rumah tradisional itu untuk objek wisata.

Ini sebagai upaya mengenalkan rumah limas lebih dekat kepada wisatawan dan melestarikan warisan budaya daerah agar tetap dikenal generasi mendatang. Ia sudah cukup prihatin dengan banyak pewaris rumah limas yang tak lagi merawat, tapi justru meninggalkan bangunan tradisional peninggalan pendahulu untuk dijual.

"Ini rumah-rumah adat itu sudah banyak ditinggal penghuninya. Yang kita sayang, banyak sama anak-anak cucu dijual," tuturnya.

Rumah Limas Haji Aziz ini pun semakin dikenal pengunjung tahun lalu. Saat ASEAN Games berlangsung di Palembang, cukup banyak juga wisatawan asing yang berkunjung kemari. Selama di rumah limas, traveler dapat berkeliling ke berbagai sisinya, dari depan hingga belakang. Kalau mau, bisa juga berfoto mengenakan pakaian adat yang tersedia, lengkap dengan aksesorisnya.

Nah, untuk mengunjungi Rumah Limas Haji Aziz biayanya terjangkau, hanya Rp 10.000 per orang. Sedangkan kalau mau berfoto pakai baju tradisional, harganya Rp 150.000 per orang, sudah termasuk sewa baju, aksesoris, makeup, tata rambut dan cetak foto 1 lembar ukuran 4R.

Rumah limas di Palembang (Kurnia/detikcom)

Benteng di Palembang Ini Cantik Ketika Malam

 Inilah Benteng Kuto Sasak di Palembang. Benteng bersejarah ini begitu cantik di malam hari. Sudah ke sini?

Benteng Kuto Besak (BKB) adalah salah satu tempat yang patut di kunjungi saat berwisata di palembang ,karena merupakan pusat Kesultanan Palembang dan pusat kekuasaan tradisional di masa lampau yang terus mengalami proses perubahan dari zaman madya menuju zaman baru di abad ke-19. Arti namanya sendiri yaitu 'kuto' yang berarti kota/puri, benteng berati pertahanan/kubu ,dan 'besak' berarti besar .

Tempat wisata ini mempunyai lokasi yang strategis dan mudah di jangkau oleh warga sekitar dan para wisatawan. Berlokasi di Jalan Sultan Mahmud Badarudin, 19 Ilir, Bukit Kecil, tepatnya di tengah-tengah Kota Palembang. Tempatnya juga tidak jauh dari jembatan Ampera,j embatan yang pernah dinobatkan sebagai jembatan terpanjang di ASEAN.

Kini Benteng Kuto Besak sendiri telah berubah wajah menjadi salah satu titik daya tarik warga kota Palembang dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa maupun lansia . Apalagi sekarang sudah ada ikon berupa ikan belida yang terletak di tengah-tengah benteng kuto besak menjadikan benteng kuto besak menjadi lebih menawan.

Suasana santai di sore hari sambil melihat sungai musi yang mengalir pun membuat setiap orang merasa tenang dan nyaman, atas segala keluh kesah serta penat setelah seharian beraktivitas,

Puncak kermaian nya adalah saat sore hingga malam hari,karena di saat itulah lampu yang berwarna warni  mulai menyala dan menghiasi ikon kota Palembang ini, serta pemandangan yang terhampar langsung ke sungai musi dan menjadi lalu-lalang kapal ketek (perahu tradisional ) yang memanjakan mata para wisatawan akan keindahannya. Seolah-olah semua menyambutmu dengan kesenyuman yang ramah ,dan di tambah lagi anda dapat menikmati makanan khas palembang mulai dari pempek terapung, model, tekwan, lenggang, otak-otak, adan akan lebih asik lagi jika makannya di atas kapal terapung.

Saya sarankan jika anda berkunjung ke Benteng Kuto besak pada malam hari jangan lupa membawa pakaian hangat karena tiupan angin sungai pada malam hari sangat dingin. Dan jika anda ingin berswafoto harus sedikit bersabar karena pada malam hari cukup ramai. Pemandangan di BKB akan lebih indah jika matahari sudah terbenam, lampu yang berkelap- kelip akan menghiasi pelataran BKB serta jembatan Ampera yang membuat sebuah pemandangan yang sayang untuk di lewatkan.

Wisata Rumah Limas yang Ikonik di Palembang

 Liburan ke Palembang, Sumatera Selatan, traveler bisa kenal lebih dekat dengan rumah tradisonal khas setempat. Namanya rumah limas.

Rumah limas merupakan rumah tradisional khas Sumatera Selatan. Rumah yang berbagai sisinya terbuat dari kayu ini bergaya panggung dengan atap berbentuk limas. Di Kota Palembang, tak sulit mencari rumah tradisional ini. Masih ada rumah limas yang berdiri tegak. Asyiknya lagi, rumah ikonik itu terbuka buat kunjungan wisatawan.

Itulah Rumah Limas Haji Aziz, traveler dapat mengunjunginya di Jl Demang Lebar Daun No 51, Palembang. detikcom berkunjung ke Rumah Limas Haji Aziz beberapa waktu lalu. Dari luar tampak rumah begitu megah dan terawat.

Masuk ke sisi dalamnya, nuansa tradisional semakin terasa dengan berbagai sisi yang didominasi interior kayu lengkap dengan ukiran khas setempat. Meskipun begitu, sisi dalam rumah ini tidak pengap seperti rumah kuno berusia seabad, melainkan terasa sejuk karena memang sudah didesain sedemikian rupa dan dilengkapi pendingin ruangan.

Dear Traveler, Ini Calon Tempat Wisata Baru di Pacitan

 Pacitan bakal memiliki objek wisata baru, namanya Wanawisata Cagak Telu. Destinasi ini nantinya berkonsep ramah lingkungan lho. Jadi tak sabar!

Pacitan akan membangun destinasi wisata baru bernama Wanawisata Cagak Telu. Lokasinya di Desa Sukorejo, 1 kilometer arah barat PLTU Sudimoro. Keberadaan spot baru ini memperpanjang daftar objek wisata Kota 1001 Gua ini.

Berbeda dengan objek wisata yang sudah ada, Wanawisata Cagak Telu menawarkan konsep wisata lingkungan. Pembangun gedungnya memanfaatkan bahan ramah lingkungan seperti ecobrick berbahan limbah plastik.

"Tempat ini merupakan ruang terbuka sekaligus ajang pendidikan bagi wisatawan dan masyarakat secara umum," ujar Reksi Suryanita, aktivis lingkungan Guritan (Gugah Resik Pacitan) yang ikut dalam pengembangan kawasan tersebut.

Tidak itu saja, kawasan dimaksud juga akan dilengkapi sebuah gedung. Bangunan itu menampilkan beragam informasi tentang PLTU. Selain berupa miniatur, tampilan lain yang disuguhkan adalah foto-foto serta gambaran tentang cara kerja pembangkit listrik tersebut.

"Oleh karena PLTU merupakan objek vital nasional memang tidak semua orang bisa masuk. Display tersebut kita harapkan bisa memberi informasi tentang PLTU," ujar General Manager PT PJB UPJOM Pacitan, Didik Mardiyantara, Senin (29/4/2019).

Lahan seluas 60 hektar di jalur Pacitan-Trenggalek akan dibagi dalam 2 kawasan. Kawasan pertama berupa rest area langkap dengan fasilitas umum, seperti tempat parkir, musala, serta kios makanan dan minuman.

Adapun kawasan kedua merupakan ajang wisata lingkungan, yakni berupa lahan hutan serta tanaman buah. Sambil beristirahat di antara rindangnya pepohonan, wisatawan pun berkesempatan memanjakan mata. Melihat bangunan PLTU dengan latar belakang horizon Samudera Indonesia.

Bupati Indartato mendukung penuh pengembangan objek wisata di wilayah timur Pacitan tersebut. Apalagi selama ini ragam tempat wisata masih didominasi alam. Konsep ecotourism dan edutourism diharapkan menjadi nilai tambah sektor wisata.

"Banyu mili nyang njero kolam. Ayo cintai bumi untuk kelestarian lingkungan," begitu pesan Pak In usai peletakan batu pertama pengembangan kawasan Cagak Telu. Bupati juga secara simbolis memimpin penanaman 2000 batang pohon dan tanaman buah.

Benteng di Palembang Ini Cantik Ketika Malam

 Inilah Benteng Kuto Sasak di Palembang. Benteng bersejarah ini begitu cantik di malam hari. Sudah ke sini?

Benteng Kuto Besak (BKB) adalah salah satu tempat yang patut di kunjungi saat berwisata di palembang ,karena merupakan pusat Kesultanan Palembang dan pusat kekuasaan tradisional di masa lampau yang terus mengalami proses perubahan dari zaman madya menuju zaman baru di abad ke-19. Arti namanya sendiri yaitu 'kuto' yang berarti kota/puri, benteng berati pertahanan/kubu ,dan 'besak' berarti besar .

Tempat wisata ini mempunyai lokasi yang strategis dan mudah di jangkau oleh warga sekitar dan para wisatawan. Berlokasi di Jalan Sultan Mahmud Badarudin, 19 Ilir, Bukit Kecil, tepatnya di tengah-tengah Kota Palembang. Tempatnya juga tidak jauh dari jembatan Ampera,j embatan yang pernah dinobatkan sebagai jembatan terpanjang di ASEAN.

Kini Benteng Kuto Besak sendiri telah berubah wajah menjadi salah satu titik daya tarik warga kota Palembang dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa maupun lansia . Apalagi sekarang sudah ada ikon berupa ikan belida yang terletak di tengah-tengah benteng kuto besak menjadikan benteng kuto besak menjadi lebih menawan.

Suasana santai di sore hari sambil melihat sungai musi yang mengalir pun membuat setiap orang merasa tenang dan nyaman, atas segala keluh kesah serta penat setelah seharian beraktivitas,

Puncak kermaian nya adalah saat sore hingga malam hari,karena di saat itulah lampu yang berwarna warni  mulai menyala dan menghiasi ikon kota Palembang ini, serta pemandangan yang terhampar langsung ke sungai musi dan menjadi lalu-lalang kapal ketek (perahu tradisional ) yang memanjakan mata para wisatawan akan keindahannya. Seolah-olah semua menyambutmu dengan kesenyuman yang ramah ,dan di tambah lagi anda dapat menikmati makanan khas palembang mulai dari pempek terapung, model, tekwan, lenggang, otak-otak, adan akan lebih asik lagi jika makannya di atas kapal terapung.

Viral Balita Bawa Bagasi Sendiri ke Pesawat, Ini Kata Lion Air

Balita disuruh membawa barang menyebabkan perselisihan antara penumpang dan Lion Air. Ini jawaban Lion Air menanggapi permasalahan yang dimaksud.

Dalam keterangan resmi pada detikcom, Senin (29/4/2019), penerbangan itu dilayani pesawat bernomor JT-911, Selasa (23/4). Perbedaan jawaban diberikan oleh Lion Air, yakni penumpang ini hanya melaporkan empat bagasi kabin.

"Bahwa operasional dijalankan sesuai standar prosedur (SOP). Klarifikasi Lion Air terkait penanganan enam penumpang dan barang bawaan yang tidak dapat melanjutkan penerbangan JT-911. Saat proses check-in, penumpang melaporkan tiga bagasi tercatat total 30 kg dan empat bagasi kabin," kata Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro.

Setelah check in, petugas memberi label bagasi kabin ke keempat bagasi yang dimasud. Pesawat ini memiliki rute Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat (BDO) ke Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatra Utara (KNO) dengan jadwal keberangkatan pukul 10.15 WIB.

"Petugas layanan darat (ground handling) memberikan tanda label kuning (baggage tag) pada keempat barang bawaan tersebut. Ketika petugas layanan darat menjalankan penanganan (handle) berdasarkan hasil pengamatan (sweeping and profiling) terhadap barang bawaan atau bagasi yang dibawa penumpang, petugas menemukan (actual) sembilan barang bawaan oleh penumpang dimaksud," jelas Danang.

Berdasarkan kondisi ini, petugas sudah mengawali dengan menyampaikan permohonan maaf. Kemudian menginformasikan barang bawaan berjumlah sembilan koli melebihi batas yang sudah ditentukan untuk dibawa ke dalam kabin, dan menyangkal bahwa balita harus membawa bagasi pula.

"Setiap penumpang (kecuali bayi) diperbolehkan membawa satu bagasi kabin (cabin baggage) maksimum
berat 7 kg dan satu barang pribadi (personal item) seperti tas laptop/perlengkapan bayi/bahan bacaan/kamera/tas jinjing wanita (hand luggage) ke dalam kabin (hand carry), yang mengikuti aturan berlaku menurut maksimum dimensi bagasi kabin tidak lebih dari 40 cm x 30 cm x 20 cm," ujarnya.

Kategori anak adalah yang berusia 2-12 tahun yang juga mempunyai jatah dan diperbolehkan membawa bagasi kabin menurut ukuran standar. Dalam hal ini, barang bawaan yang menjadi hak anak bisa dibawa/diwakilkan oleh pendamping atau jika anak bepergian tanpa pendamping dapat dibantu bawakan oleh petugas. Petugas Lion Air tidak meminta/menyuruh penumpang kategori anak membawa bagasi sendiri," tambah Danang.

Ditambahkannya, petugas Lion Air menyarankan barang bawaan lain yang belum terdaftar agar diinformasikan ke petugas. Kata Lion Air lagi, penumpang menolak saran tersebut dan memakan waktu lama dan pilot menginstruksikan untuk terbang.

"Oleh karena itu petugas menyarankan barang bawaan lainnya agar didaftarkan sebagai bagasi tercatat (dibagasikan) ke dalam kompartemen bagasi pesawat, namun penumpang menolak atas informasi yang disampaikan petugas. Situasi ini terjadi di ruang tunggu keberangkatan (waiting room), berlangsung cukup lama dan ketika waktu penumpang terakhir memasuki pesawat (final boarding)," kata Danang.

"Petugas darat lainnya menginformasikan kepada kru pesawat, masih ada penumpang di ruang tunggu yang sedang menyelesaikan kapasitas barang bawaan. Dikarenakan waktu keberangkatan sudah sesuai,
penumpang dimaksud tidak segera masuk ke pesawat dan pertimbangan upaya Lion Air menjaga kinerja
ketepatan waktu (on time performance), maka pilot sebagai person in command (PIC) memutuskan pesawat pada penerbangan JT-911 tutup pintu (door close) serta bersiap lepas landas," ujarnya menambahkan.

Dalam berita sebelumnya, cerita ini diungkapkan oleh Esa Sinaga Mesha yang sempat live video di akun Facebook-nya (23/4). Sedianya, penumpang sekeluarga ini akan pergi ke Kualanamu, Sumatra Utara.

Kamis, 30 Januari 2020

Seusai Travel Agen Asing Berwisata di Banyuwangi: Layak Dijual

Puluhan travel agen dari Singapura dan Thailand berkunjung ke Banyuwangi. Difasilitasi Kemenpar, mereka berkeliling di beberapa destinasi wisata Banyuwangi.

Mereka berkunjung ke Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen, Pantai Pulau Merah dan Djawatan. Tak hanya itu, mereka juga bersantai di Sanggar Genjah Arum, Desa Kemiren Kecamatan Glagah. Selanjutnya, mereka akan menuju Surabaya untuk mengikuti Majapahit Travel Fair (MTF), pameran pariwisata terbesar di Jatim.

Diakui Betty Chen, perwakilan travel agen dari Singapura, destinasi wisata di Banyuwangi layak dijual. Tentunya banyak wisata alam yang menyuguhkan keindahan lain dari pada yang lain. Salah satunya adalah Pantai Pulau Merah. Dirinya mengaku sunset di pantai ini sangat bagus.

"Sangat indah. Tak ada sunset seindah di Banyuwangi. Tentunya wisatawan yang suka dengan adventure pasti suka dengan pantai ini," ujarnya kepada detikcom, saat ditemui di Sanggar Genjah Arum, Rabu (1/5/2019).

Hal yang sama diungkapkan oleh Mey Chew, perwakilan agen travel yang tergabung dalam Visit Indonesia Tourism Officer (Vito). Beberapa destinasi wisata di Banyuwangi layak dinikmati turis mancanegara. Keindahan Djawatan, yang memiliki pohon-pohon tua mirip dengan hutan Fangorn dalam film Lord of The Ring. Dia juga menyanjung nikmatnya bersantai di Sanggar Genjah Arum, yang menyuguhkan keunikan dan orisionalitas tradisi suku Using (suku khas Banyuwangi).

"Sangat unik di Genjah Arum. Tradisional dan masih orisinil. Ada lagi Djawatan yang punya pohon-pohon yang tua. Layak dijual," tambahnya.

Di Sanggar Genjah Arum, rombongan agen travel itu menikmati atraksi pemrosesan kopi yang benar, hingga menyaksikan Tari Gandrung dan pertunjukan musik tradisional Desa Kemiren. Mereka pun dimanjakan dengan kuliner khas Banyuwangi, seperti pecel pitik dan rujak soto.

Asistant Deputi Director for Singapore Market pada Kementerian Pariwisata RI, Rosalin Petrina K mengatakan, program ini merupakan program famtrip untuk agen wisata di Singapura dan Thailand. Konsepnya dibuat untuk membidik turis mancanegara yang hobi adventures.

"Kita mencoba konsep tematik biasa umum. Saat ini kita konsep adventure mengundang khusus agen wisata adventure di dua negara ini," ujarnya kepada detikcom.

Saat ini, kata Rosalin, dikenalkan destinasi adventures di Jawa Timur khususnya di Banyuwangi. Pemilihan destinasi seperti Pantai Pulau Merah, Djawatan dan TWA Kawah Ijen sangat cocok. Selanjutnya mereka juga akan mengunjungi Gunung Bromo.

"Kita memang membidik adventures. Selanjutnya, setelah mereka berkeliling mereka juga akan hadir di acara Majapahit Travel Fair (MTF) di Surabaya," tambahnya.

Mengenai target program ini, tambah wanita yang akrab dipanggil Ina ini, pasar Singapura bakal bisa mendatangkan 2 juta lebih wisatawan. Sementara Thailand, dirinya menargetkan sekira 150 ribuan wisatawan.

"Kita harap mereka akan membuat paket wisata adventure di beberapa wilayah yang sudah kita tunjukkan," pungkasnya.

Mau Ngabuburit di Trans Studio Bandung, Lagi Banyak Promo Nih!

Bandung punya tempat tersendiri bagi para wisatawan. Di momen ramadan, Trans Studio Bandung tawarkan berbagai promo menarik.

Bulan suci ramadan hadir di awal Mei. Trans Studio Bandung menawarkan promo berupa 'BUY 3 GET 5', yaitu dengan melakukan pembelian 3 tiket, maka Anda akan mendapatkan 2 tiket tambahan gratis yang berlaku mulai tanggal 1 Mei hingga 2 Juni 2019.

Khusus bagi para follower sosial media Trans Studio Bandung, bisa membeli tiket dengan diskon sebesar 30%. Caranya dengan memberikan like dan share/repost/retweet promo diskon 30% di FB, IG dan Twitter pribadi serta di tag ke FB, IG dan Twitter Trans Studio Bandung. Satu kali like and share berlaku untuk pembelian 1 tiket. Promo ini juga berlaku mulai 1 Mei hingga 2 Juni 2019.

Selain itu, ada pula paket grup CSR, yang memberikan harga khusus mulai dari Rp 100.000 rupiah untuk bermain sepuasnya di Trans Studio Bandung. Harga ini berlaku setiap hari mulai Senin hingga Minggu dengan minimal rombongan 30 pax. Adapun untuk pemesanan dapat menghubungi sales Trans Studio Bandung di 022-86012555.

Masih dalam rangka ramadan, Trans Studio Bandung juga memiliki berbagai paket buka bersama mulai dari menu prasmanan dan juga paket botram. Paket botram, menyajikan menu tradisional Sunda yang disajikan langsung beralaskan daun pisang, untuk memberikan suasana dan kenikmatan saat berbuka puasa.

Paket ini terdiri dari 2 jenis, yaitu paket timbel dan paket liwet. Menunya ada nasi, ayam bakar atau ayam goreng, gepuk, kakap goreng tepung, tumis toge ikan asin, lalab sambal, kerupuk dan juga tajil. Paket ini dapat dinikmati mulai dari harga Rp 95.000 dengan minimal 40 pax. Khusus untuk paket berbuka puasa, pengunjung masuk mulai pukul 17.00 WIB hingga acara berbuka puasa selesai.

Acara ngabuburit di Trans Studio Bandung dapat menjadi pilihan istimewa karena keunggulannya sebagai theme park di dalam ruangan, sehingga tidak terkendala teriknya matahari ataupun hujan. Berpuasa sambil ngabuburit di 20 wahana yang ada di Trans Studio Bandung sambil menikmati 4 show utama setiap harinya dapat menjadi pilihan.

Trans Studio Bandung juga memiliki 3 zona selfie tematik yakni Studio Central yang menghadirkan tema gaya Hollywood yang gemerlap dengan latar pertokoan ala Fifth avenue. Zona kedua adalah Lost City yang menyajikan gaya rimba Afrika, cocok bagi Anda yang ingin berfoto ala penjelajah. Zona ketiga adalah Magic Corner, yang menghadirkan kolam dengan semburan biru yang membawa pengunjung pada sensasi sebuah negeri dongeng.

Seusai Travel Agen Asing Berwisata di Banyuwangi: Layak Dijual

Puluhan travel agen dari Singapura dan Thailand berkunjung ke Banyuwangi. Difasilitasi Kemenpar, mereka berkeliling di beberapa destinasi wisata Banyuwangi.

Mereka berkunjung ke Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen, Pantai Pulau Merah dan Djawatan. Tak hanya itu, mereka juga bersantai di Sanggar Genjah Arum, Desa Kemiren Kecamatan Glagah. Selanjutnya, mereka akan menuju Surabaya untuk mengikuti Majapahit Travel Fair (MTF), pameran pariwisata terbesar di Jatim.

Diakui Betty Chen, perwakilan travel agen dari Singapura, destinasi wisata di Banyuwangi layak dijual. Tentunya banyak wisata alam yang menyuguhkan keindahan lain dari pada yang lain. Salah satunya adalah Pantai Pulau Merah. Dirinya mengaku sunset di pantai ini sangat bagus.

"Sangat indah. Tak ada sunset seindah di Banyuwangi. Tentunya wisatawan yang suka dengan adventure pasti suka dengan pantai ini," ujarnya kepada detikcom, saat ditemui di Sanggar Genjah Arum, Rabu (1/5/2019).

Hal yang sama diungkapkan oleh Mey Chew, perwakilan agen travel yang tergabung dalam Visit Indonesia Tourism Officer (Vito). Beberapa destinasi wisata di Banyuwangi layak dinikmati turis mancanegara. Keindahan Djawatan, yang memiliki pohon-pohon tua mirip dengan hutan Fangorn dalam film Lord of The Ring. Dia juga menyanjung nikmatnya bersantai di Sanggar Genjah Arum, yang menyuguhkan keunikan dan orisionalitas tradisi suku Using (suku khas Banyuwangi).

"Sangat unik di Genjah Arum. Tradisional dan masih orisinil. Ada lagi Djawatan yang punya pohon-pohon yang tua. Layak dijual," tambahnya.

Ada-ada Saja, Traveler Ini Bawa Kotoran Rusa ke Bandara

Pemeriksaan barang bawaan di bandara memang ketat dan harus sesuai peraturan. Tapi, pria ini berhasil bawa kotoran rusa sebagai suvenir.

Seorang pria yang tak disebutkan namanya hendak melakukan perjalanan dari Alaska. Pria tersebut melakukan perjalanan dari Bandara Internasional Juneau, Alaska seperti yang diintip detikcom dari berbagai sumber, Kamis (2/5/2019).

Tak ada yang salah pada pria tersebut. Traveler tersebut melakukan pemeriksaan di peralatan pemindai layaknya calon penumpang lainnya.

Ketika barang bawaannya diperiksa, alat pemindai mendeteksi sejumlah bahan organik dalam jumlah besar. Petugas Transportation Security Administration (TSA) langsung memeriksa barang bawaan pria tersebut.

Bahan organik tersebut menjadi tanda kemungkinan bahan peledak. Sehingga petugas TSA harus melakukan pengecekan.

Begitu tas dibuka, alangkah terkejutnya para petugas TSA. Bahan organik yang dideteksi adalah kotoran moose, rusa khas Amerika Utara. Kotoran tersebut berbentuk silinder layaknya nugget.

Hal aneh ini kemudian dibagikan oleh juru bicara TSA, Lisa Farbstein di laman Twitternya. Ia mengatakan bahwa tak ada peraturan tentang larangan membawa kotoran rusa dalam penerbangan.

"Ya, Anda bisa membawa kotoran rusa ke pos pemeriksaan! Dan seseorang melakukannya minggu lalu di Bandara Juneau Int. @TSA tidak memiliki kebijakan yang mencegah orang bepergian dengan kotoran hewan, tetapi periksakan kebijakan tersebut dengan maskapai yang anda gunakan," cuit Farbstein.

Selain itu, TSA Juga membagikan kejadian ini di laman Instagram resmi mereka. Begitu ditanya, rupanya pria tersebut punya alasan khusus.

Menurut keterangan dari TSA, pria tersebut baru saja jalan-jalan dari Alaska dan hendak pulang ke negeri asalnya. Pria tersebut membawa kotoran moose sebagai suvenir bagi para politikus di negerinya.

Sekali lagi, karena tidak ada peraturan yang melarang untuk membawa kotoran rusa dalam penerbangan. Pria tersebut dan suvenir anehnya dilepaskan oleh petugas TSA untuk naik ke pesawat. Ada-ada saja ya traveler... 

Mau Ngabuburit di Trans Studio Bandung, Lagi Banyak Promo Nih!

Bandung punya tempat tersendiri bagi para wisatawan. Di momen ramadan, Trans Studio Bandung tawarkan berbagai promo menarik.

Bulan suci ramadan hadir di awal Mei. Trans Studio Bandung menawarkan promo berupa 'BUY 3 GET 5', yaitu dengan melakukan pembelian 3 tiket, maka Anda akan mendapatkan 2 tiket tambahan gratis yang berlaku mulai tanggal 1 Mei hingga 2 Juni 2019.

Khusus bagi para follower sosial media Trans Studio Bandung, bisa membeli tiket dengan diskon sebesar 30%. Caranya dengan memberikan like dan share/repost/retweet promo diskon 30% di FB, IG dan Twitter pribadi serta di tag ke FB, IG dan Twitter Trans Studio Bandung. Satu kali like and share berlaku untuk pembelian 1 tiket. Promo ini juga berlaku mulai 1 Mei hingga 2 Juni 2019.

Selain itu, ada pula paket grup CSR, yang memberikan harga khusus mulai dari Rp 100.000 rupiah untuk bermain sepuasnya di Trans Studio Bandung. Harga ini berlaku setiap hari mulai Senin hingga Minggu dengan minimal rombongan 30 pax. Adapun untuk pemesanan dapat menghubungi sales Trans Studio Bandung di 022-86012555.

Masih dalam rangka ramadan, Trans Studio Bandung juga memiliki berbagai paket buka bersama mulai dari menu prasmanan dan juga paket botram. Paket botram, menyajikan menu tradisional Sunda yang disajikan langsung beralaskan daun pisang, untuk memberikan suasana dan kenikmatan saat berbuka puasa.

Ke Raja Ampat, Jangan Lupa Beli Kripik Sukunnya yang Gurih Ini

Kampung Jefman Barat dan Timur di Distrik Salawati Utara, Kabupaten Raja Ampat terkenal dengan buah sukunnya. Di sini kita bisa menemukan aneka jenis sukun yang tumbuh pada area seputar perkampungan.
Saat musim panen tiba, buah sukun menjadi produk unggulan yang mendatangkan rupiah bagi masyarakat lokal. Dalam rangka meningkatkan nilai harga buah sukun maka masyarakat lokal mengolahnya menjadi kripik sukun. Salah satu kripik yang populer yakni Kripik sukun fiala yang dikembangkan oleh Ibu Rufiah Lausiry.
Sudah 11 tahun saya usaha kembangkan kripik ini, dan sebagiannya di jual ke Sorong, ujar ibu Lausiry. Dikatakannya, saat musim panen sukun tiba, dirinya dibantu anggota keluarganya mengolah buah sukun menjadi kripik.
Banyak pesanan datang dari para konsumen. Kripik sukun yang dikemas dalam wadah plastik dijual antara Rp 20 ribu hingga Rp 40 ribu.

Ada-ada Saja, Traveler Ini Bawa Kotoran Rusa ke Bandara

Pemeriksaan barang bawaan di bandara memang ketat dan harus sesuai peraturan. Tapi, pria ini berhasil bawa kotoran rusa sebagai suvenir.

Seorang pria yang tak disebutkan namanya hendak melakukan perjalanan dari Alaska. Pria tersebut melakukan perjalanan dari Bandara Internasional Juneau, Alaska seperti yang diintip detikcom dari berbagai sumber, Kamis (2/5/2019).

Tak ada yang salah pada pria tersebut. Traveler tersebut melakukan pemeriksaan di peralatan pemindai layaknya calon penumpang lainnya.

Ketika barang bawaannya diperiksa, alat pemindai mendeteksi sejumlah bahan organik dalam jumlah besar. Petugas Transportation Security Administration (TSA) langsung memeriksa barang bawaan pria tersebut.

Bahan organik tersebut menjadi tanda kemungkinan bahan peledak. Sehingga petugas TSA harus melakukan pengecekan.

Begitu tas dibuka, alangkah terkejutnya para petugas TSA. Bahan organik yang dideteksi adalah kotoran moose, rusa khas Amerika Utara. Kotoran tersebut berbentuk silinder layaknya nugget.

Hal aneh ini kemudian dibagikan oleh juru bicara TSA, Lisa Farbstein di laman Twitternya. Ia mengatakan bahwa tak ada peraturan tentang larangan membawa kotoran rusa dalam penerbangan.

"Ya, Anda bisa membawa kotoran rusa ke pos pemeriksaan! Dan seseorang melakukannya minggu lalu di Bandara Juneau Int. @TSA tidak memiliki kebijakan yang mencegah orang bepergian dengan kotoran hewan, tetapi periksakan kebijakan tersebut dengan maskapai yang anda gunakan," cuit Farbstein.

Selain itu, TSA Juga membagikan kejadian ini di laman Instagram resmi mereka. Begitu ditanya, rupanya pria tersebut punya alasan khusus.

Menurut keterangan dari TSA, pria tersebut baru saja jalan-jalan dari Alaska dan hendak pulang ke negeri asalnya. Pria tersebut membawa kotoran moose sebagai suvenir bagi para politikus di negerinya.

Sekali lagi, karena tidak ada peraturan yang melarang untuk membawa kotoran rusa dalam penerbangan. Pria tersebut dan suvenir anehnya dilepaskan oleh petugas TSA untuk naik ke pesawat. Ada-ada saja ya traveler... 

Cerita di Balik Kentalnya Adat Melayu Tanjung Pinang

 Tanjung Pinang, sebuah pulau di Kepulauan Riau yang memiliki sejarah sangat kuat dengan Kesultanan Johor, Malaysia. Hingga kini nuansa Melayu masih begitu kental di sana.
Tanjung Pinang adalah ibu kota dari Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia. Kota ini terletak di Pulau Bintan dan beberapa pulau kecil seperti Pulau Dompak dan Pulau Penyengat.

Mengunjungi Kota Tanjung Pinang kita akan merasakan nuansa melayu yang sangat kental. Konon ceritanya pada zaman dahulu ada hubungan kekerabaratan antara Kesultanan di Tanjung Pinang dengan kesultanan Johor, Malaysia. Tak heran nuansa Melayu sampai sekarang masih bisa dirasakan.

Tak lengkap rasanya jika kita berkunjung ke Tanjung Pinang jika tidak mengunjungi tempat tempat wisata serta kuliner yang ada di Tanjung Pinang. Tanjung Pinang, Bintan memiliki sebuah kolam renang terbesar se Asia Tenggara.

Kolam renang tersebut bernama Crystal Bay. Kolam renang tersebut luasnya 6.3 hektar, kolam renang yang cukup luas bukan. Berada dikolam renang Crystal Bay seperti berada ditepi pantai dengan pohon pohon kelapa di pinggirnya

Selain Crystal Bay, Bintan juga memiliki sebuah vihara yang sangat unik, kenapa unik? Karena Vihara ini memiliki patung 1000 wajah. Vihara ini bernama Vihara Ksitigarbha Bodhisattva, merupakan salah satu tempat ibadah yang sering dikunjungi oleh berbagai umat seperti dari Thailand, Singapore & Malaysia untuk beribadah.

Patung patung tersebut konon didatangkan langsung dari China. Sebetulnya patung ini tidak berjumlah seribu. Tapi karena terlihat banyak maka disebutnya seribu patung.

Sebagai daerah kepulauan tentu tidak lengkap jika tidak berbicara tentang laut atau pantai. Untuk wisata Bintan memiliki Pantai Trikora, Pantai shakera dan Lagooi Bay. Lagooi Bay sebuah resort dengan fasilitas yang modern.

Ada satu lagi destinasi wisata yang tidak kalah menariknya bernama Gusung pasir. Tadinya tempat ini bukanlah salah satu destinasi wisata. Tempat ini dulunya adalah bekas galian tambang pasir yang sudah tidak aktif lagi.

Bekas galian pasir ini membuat gradasi gradasi permukaan tanah nya menjadi sesuatu yang indah, dan gradasi itu seperti terbentuk secara alamiah sehingga menimbulkan pesona untuk dikunjungi. Warnanya hijau toska ke biru-biruan. Sungguh cantik airnya dan menjadikan daya tarik untuk berkunjung dan berfoto.

Untuk kuliner di Bintan ada yang sangat menarik, yaitu siput gonggong. Apa itu siput gonggong? Siput gonggong adalah sejenis seafood dan hanya terdapat di sekitar Kepulauan Riau dan tidak ada di tempat lain. Rasanya sangat enak dan gurih. Jika berkunjung ke Tanjung Pinang, Bintan tak lengkap jika tidak mencicipi siput gonggong.

Di Tanjung Pinang ada sebuah pulau kecil bernama Pulau Penyengat. Dari pelabuhan kita bisa menaiki perahu pompong untuk bisa sampai ke Pulau Penyengat. Nuansa Melayu akan lebih terasa jika kita berada di sana. Mengapa sampai dinamakan demikian, di Pulau Penyengat itu ada sumber mata air.

Mata air tersebut dipergunakan oleh masyarakat untuk berbagai keperluan. Untuk menuju mata air tersebut dan mengambil airnya, masyarakat harus berhadapan dengan lebah-lebah yang siap menyengat. Oleh karenanya pulau itu dinamakan penyengat.

Sampai sekarang mata air tersebut masih ada dan berada di Balai Adat Pulau Penyengat. Di ini juga terdapat makam dari pembuat gurindam 12 yaitu Raja Ali Haji.

Semoga nuansa dan kebudayaan Melayu yang ada di Pulau Penyengat akan terus lestari dan tidak hilang karena era modernisasi. Tanjung Pinang, Bintan bisa menjadi salah satu destinasi yang wajib dikunjungi bagi para traveler.

Bangunan Berkubah Bawang Ini Punya Mosaik Terbanyak Sedunia, Tahu?

Gereja yang ini merupakan ikon St Petersburg. Bangunannya khas dengan kubah berbentuk bawang, bernama Church of the Saviour and Spilled Blood.
Gereja ini terletak di lokasi pembunuhan Emperor Alexander II pada tahun 1881. Alexander II dikenal karena mengeluarkan kebijakan emansipasi budak Rusia, mereformasi sistem peradilan, dan menghapuskan hukuman fisik. Dibangun tahun 1883 hingga 1907, gereja ini memiliki struktur khas Barok dan Neoklasik.

Setelah terjadinya revolusi, Church of the Saviour and Spilled Blood sempat dijarah dan ditutup pada tahun 1932 dan menjadi tempat pembuangan sampah. Kerusakan akibat Perang Dunia kedua pun masih berbekas di gereja ini.

Setelah Perang Dunia kedua, gereja menjadi gudang untuk Small Opera Theatre. Gereja dibuka kembali pada Agustus 1997 setelah dilakukannya restorasi besar-besaran.

Yang menjadi ciri khas gereja ini adalah kubah berbentuk bawang yang masing-masing dicat dengan warna cerah sehingga sangat eye catching. Bagian dalam juga diisi oleh mosaik dan mural yang sangat berwarna. Bahkan hampir semua bagian dalam dinding gereja ini dipenuhi oleh mural. Tak hentinya saya berdecak kagum.

Tak heran jika gereja ini diyakini sebagai gereja dengan mosaik paling banyak di dunia. Saya juga setuju kalo gereja ini merupakan salah satu gereja dengan arsitektur yang unik. Rasanya tidak bosan-bosan berfoto dengan latar belakang eksteriornya. Interiornya juga keren pakai banget dan keliatan sekali megahnya.

Tiket masuknya 300 rubel, dan dibuka setiap hari kecuali hari Rabu. Jangan sampai melewatkan gereja ini saat St Petersburg ya traveler.

Cerita di Balik Kentalnya Adat Melayu Tanjung Pinang

 Tanjung Pinang, sebuah pulau di Kepulauan Riau yang memiliki sejarah sangat kuat dengan Kesultanan Johor, Malaysia. Hingga kini nuansa Melayu masih begitu kental di sana.
Tanjung Pinang adalah ibu kota dari Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia. Kota ini terletak di Pulau Bintan dan beberapa pulau kecil seperti Pulau Dompak dan Pulau Penyengat.

Mengunjungi Kota Tanjung Pinang kita akan merasakan nuansa melayu yang sangat kental. Konon ceritanya pada zaman dahulu ada hubungan kekerabaratan antara Kesultanan di Tanjung Pinang dengan kesultanan Johor, Malaysia. Tak heran nuansa Melayu sampai sekarang masih bisa dirasakan.

Tak lengkap rasanya jika kita berkunjung ke Tanjung Pinang jika tidak mengunjungi tempat tempat wisata serta kuliner yang ada di Tanjung Pinang. Tanjung Pinang, Bintan memiliki sebuah kolam renang terbesar se Asia Tenggara.

Kolam renang tersebut bernama Crystal Bay. Kolam renang tersebut luasnya 6.3 hektar, kolam renang yang cukup luas bukan. Berada dikolam renang Crystal Bay seperti berada ditepi pantai dengan pohon pohon kelapa di pinggirnya

Selain Crystal Bay, Bintan juga memiliki sebuah vihara yang sangat unik, kenapa unik? Karena Vihara ini memiliki patung 1000 wajah. Vihara ini bernama Vihara Ksitigarbha Bodhisattva, merupakan salah satu tempat ibadah yang sering dikunjungi oleh berbagai umat seperti dari Thailand, Singapore & Malaysia untuk beribadah.

Menguak Tempat Terpencil di Bumi: Pulau Kekecewaan (2)

Andrew pun merasakan betul kehidupan di sana. Sudah ada pembangkit listrik tenaga surya, tapi itu pun jumlahnya tidak banyak dan sering rusak. Ya sudah tak mengapa, toh lukisan Tuhan di depan mata begitu indah.

Pasir pantainya begitu putih bersih, dengan lautan biru jernih. Terumbu karangnya benar-benar berwarna-warni dengan aneka ukuran. Ikan-ikan pun sangat banyak, yang bisa dibilang lautnya begitu sehat.

Kalau ada turis, semua masyarakat di Disappointment Islands bisa mengenalinya. Malah, Andrew disambut oleh Marina, sang Tavana alias walikota di Disappointment Islands.

Sekitar 1 minggu di Disappointment Islands, Andrew melihat bagaimana kehidupan masyarakat di sana. Mereka sehari-hari hidup dengan cara memancing ikan, serta menjual kopra (daging buah kelapa yang dikeringkan untuk dijadikan minyak kelapa) lewat pesawat kargo ke Haiti. Tapi ya itu tadi, karena pesawatnya tak menentu datangnya sehingga lebih banyak orang-orang di sana menjadi nelayan.

Tapi, bagaimana dengan air bersih? Bukannya kata Ferdinand Magellan tidak ada sumber air bersih di sana ya?

"Kami memang tidak punya air bersih, tapi setiap hari kami bisa minum kelapa," kata Andre salah seorang penduduk setempat.

Bicara soal kelapa, ada hal unik di sini. Ada pohon-pohon kelapa yang mempunyai 4 'kepala'!

Selama di Disappointment Islands, Andrew sungguh bahagia. Ada satu momen, saat Jean Kape, penduduk asli Napuka mengajaknya berdiskusi. Kape yang sering bolak-balik ke Haiti bercerita, dia tahu betul kalau tempat tinggalnya disebut Disappointment Islands (Pulau Kekecewaan) dan tentu konotasinya negatif.

"Jika orang lain memberitahu kamu tentang suatu tempat hanya menurut pendapatnya, itu adalah suatu hal yang salah. Sebab itu hanya pendapat yang dia rasakan bukan kenyataan yang ada," papar Kape.

Menurut Kape, kehidupan di Disappointment Islands sangatlah damai. Tidak ada perang, tidak ada kriminalitas, semuanya saling membantu untuk (bertahan) hidup.

"Kami punya kehidupan yang sakral di sini, sungguh orisinil dan tidak tersentuh. Kami juga bagian dari sejarah kehidupan umat manusia di Bumi," tambah Kape.

Dan ya, Disappointment Islands sudah kadung disebut dengan nama seperti itu. Beruntungnya, masyarakat di kepulauan tersebut tidak terlalu mempedulikannya.

Toh apapun namanya, mereka hidup dengan caranya sendiri sudah sedia lama. Tidak ada kekecewaan di Pulau Kekecewaan ini.

Mengapa disebut Pulau Kekecewaan?

Menarik untuk menguak sejarah dari Disappointment Islands. Dirangkum dari BBC Tracvel, Kamis (2/5/2019) penjelajah dunia yang pertama melihat kepulauan itu adalah Ferdinand Magellan di tahun 1520. Sayangnya, tidak ada sumber air bersih yang membuat Ferdinand dan krunya langsung meninggalkan pulau-pulau di sana. Mereka pun menyebutnya 'Unfortunate Islands'.

Kemudian di tahun 1765, gantian penjelajah asal Inggris yaitu John Byron. Kapalnya hendak berlabuh di sana, akan tetapi sulit karena lautan dangkal di sekitar pantai dan penuh karang. Belum lagi, masyarakat setempat menunjukan gestur tidak suka dengan mengangkat tombak dan mengusirnya.

Kapal John Byron sempat menembakan meriam supaya masyarakat menjauh. Akan tetapi, masyarakat di sana tetap melawan dengan mengangkat tombak dan melempar batu. Sehingga John Byron pergi, lalu menyebut pulau tersebut dengan nama Disappointment Islands.

Sebegitu mengecewakannya kah pulau itu?

Penulis dari BBC Travel, Andrew Evans menceritakan perjalanannya ke sana. Tidak ada banyak informasi di internet mengenai Disappointment Islands. Yang pasti tidak ada listrik, sinyal telepon apalagi industri pariwisata (hotel).

Begitu tiba di Napuka, salah satu pulau di Disappointment Islands justru Andrew disambut dengan meriah. Rupanya, memang tidak banyak orang asing atau turis yang datang ke sana. Bisa dihitung jari!

Menguak Tempat Terpencil di Bumi: Pulau Kekecewaan

Mungkin nama ini belum pernah Anda dengar sebelumnya. Inilah Disappointment Islands alias Pulau Kekecewaan yang merupakan tempat terpencil di Bumi.

Ada banyak tempat di Bumi yang belum terjamah, salah satunya adalah Disappointment Islands. Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, maka artinya adalah Pulau Kekecewaan.

Disappointment Islands memiliki belasan pulau atol dengan 3 pulau utama yakni Tepoto, Napuka dan Puka-puka. Penduduknya adalah orang asli Polinesia, dengan jumlah hanya 300 ratusan jiwa.

Disappointment Islands masuk dalam kekuasaan French Polynesia, pemerintah Prancis. Akses ke sana pun sangat sulit, hanya ada penerbangan dari Haiti yang tidak menentu tergantung dari cuaca dengan jarak 1.000 km. Bahkan, hanya 3 bulan sekali.

Penerbangannya sendiri pun penerbangan carter, yang juga tidak terdaftar di situs resmi penerbangan Haiti. Jadi risiko ke sana, memang besar sekali.

Mengapa disebut Pulau Kekecewaan?

Menarik untuk menguak sejarah dari Disappointment Islands. Dirangkum dari BBC Tracvel, Kamis (2/5/2019) penjelajah dunia yang pertama melihat kepulauan itu adalah Ferdinand Magellan di tahun 1520. Sayangnya, tidak ada sumber air bersih yang membuat Ferdinand dan krunya langsung meninggalkan pulau-pulau di sana. Mereka pun menyebutnya 'Unfortunate Islands'.

Kemudian di tahun 1765, gantian penjelajah asal Inggris yaitu John Byron. Kapalnya hendak berlabuh di sana, akan tetapi sulit karena lautan dangkal di sekitar pantai dan penuh karang. Belum lagi, masyarakat setempat menunjukan gestur tidak suka dengan mengangkat tombak dan mengusirnya.

Kapal John Byron sempat menembakan meriam supaya masyarakat menjauh. Akan tetapi, masyarakat di sana tetap melawan dengan mengangkat tombak dan melempar batu. Sehingga John Byron pergi, lalu menyebut pulau tersebut dengan nama Disappointment Islands.

Sebegitu mengecewakannya kah pulau itu?

Penulis dari BBC Travel, Andrew Evans menceritakan perjalanannya ke sana. Tidak ada banyak informasi di internet mengenai Disappointment Islands. Yang pasti tidak ada listrik, sinyal telepon apalagi industri pariwisata (hotel).

Begitu tiba di Napuka, salah satu pulau di Disappointment Islands justru Andrew disambut dengan meriah. Rupanya, memang tidak banyak orang asing atau turis yang datang ke sana. Bisa dihitung jari!

Andrew pun merasakan betul kehidupan di sana. Sudah ada pembangkit listrik tenaga surya, tapi itu pun jumlahnya tidak banyak dan sering rusak. Ya sudah tak mengapa, toh lukisan Tuhan di depan mata begitu indah.

Pasir pantainya begitu putih bersih, dengan lautan biru jernih. Terumbu karangnya benar-benar berwarna-warni dengan aneka ukuran. Ikan-ikan pun sangat banyak, yang bisa dibilang lautnya begitu sehat.

Kalau ada turis, semua masyarakat di Disappointment Islands bisa mengenalinya. Malah, Andrew disambut oleh Marina, sang Tavana alias walikota di Disappointment Islands.

Sekitar 1 minggu di Disappointment Islands, Andrew melihat bagaimana kehidupan masyarakat di sana. Mereka sehari-hari hidup dengan cara memancing ikan, serta menjual kopra (daging buah kelapa yang dikeringkan untuk dijadikan minyak kelapa) lewat pesawat kargo ke Haiti. Tapi ya itu tadi, karena pesawatnya tak menentu datangnya sehingga lebih banyak orang-orang di sana menjadi nelayan.

Tapi, bagaimana dengan air bersih? Bukannya kata Ferdinand Magellan tidak ada sumber air bersih di sana ya?

"Kami memang tidak punya air bersih, tapi setiap hari kami bisa minum kelapa," kata Andre salah seorang penduduk setempat.

Bicara soal kelapa, ada hal unik di sini. Ada pohon-pohon kelapa yang mempunyai 4 'kepala'!

Selama di Disappointment Islands, Andrew sungguh bahagia. Ada satu momen, saat Jean Kape, penduduk asli Napuka mengajaknya berdiskusi. Kape yang sering bolak-balik ke Haiti bercerita, dia tahu betul kalau tempat tinggalnya disebut Disappointment Islands (Pulau Kekecewaan) dan tentu konotasinya negatif.

"Jika orang lain memberitahu kamu tentang suatu tempat hanya menurut pendapatnya, itu adalah suatu hal yang salah. Sebab itu hanya pendapat yang dia rasakan bukan kenyataan yang ada," papar Kape.

Menurut Kape, kehidupan di Disappointment Islands sangatlah damai. Tidak ada perang, tidak ada kriminalitas, semuanya saling membantu untuk (bertahan) hidup.

"Kami punya kehidupan yang sakral di sini, sungguh orisinil dan tidak tersentuh. Kami juga bagian dari sejarah kehidupan umat manusia di Bumi," tambah Kape.

Dan ya, Disappointment Islands sudah kadung disebut dengan nama seperti itu. Beruntungnya, masyarakat di kepulauan tersebut tidak terlalu mempedulikannya.

Ada Taman Rekreasi Dewasa Bertema Virtual Reality di Korea Selatan

Dikenal konservatif, nyatanya museum dan taman rekreasi dewasa di Korea Selatan bukan barang baru. Malah, ada taman rekreasi dewasa bertema virtual reality.

Bicara industri hiburan dewasa di Korea Selatan ibaratnya rahasia umum, tersembunyi tapi ada. Hal itu pun tampak dari sejumlah museum dan taman rekreasi bertema dewasa di Negeri Ginseng.

Malah, yang terbaru hadir atraksi dewasa baru bernama Pinxy Adult Theme Park. Dilihat detikcom dari situs resminya, Kamis (2/5/2019), taman rekreasi ini menghadirkan sensasi melihat tontonan dewasa yang lebih nyata dengan bantuan teknologi virtual reality.

Dari luar, Pinxy Adult Theme Park disebut tampil sederhana layaknya ruko biasa. Namun, masuk ke dalamnya traveler dapat menjumpai sejumlah ruangan yang disertai kacamata virtual reality beserta headset.

Lewat alat tersebut, traveler akan disuguhkan 16 adegan dewasa berbeda dengan durasi 1 menit atau 60 detik. Adegannya pun ada beberapa, seperti BaDoinkVR, VRCosplayX, BabeVR, KinkVR and 18VR.

Hanya perlu diketahui, segala hal porno dan dewasa adalah hal tabu di Korea Selatan. Oleh sebab itu, video dan segala tontonan yang ada di dalam Pinxy Adult Theme Park akan diblur dengan grafik pixel.

Berhubung tempat ini menyajikan hal-hal dewasa sebagai selling pointnya, pengunjung juga bisa menjumpai sejumlah suvenir bertema dewasa seperti alat pemuas kebutuhan, gel dan lainnya. Harus cukup umur kalau mau masuk ke tempat ini. 

Menguak Tempat Terpencil di Bumi: Pulau Kekecewaan

Mungkin nama ini belum pernah Anda dengar sebelumnya. Inilah Disappointment Islands alias Pulau Kekecewaan yang merupakan tempat terpencil di Bumi.

Ada banyak tempat di Bumi yang belum terjamah, salah satunya adalah Disappointment Islands. Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, maka artinya adalah Pulau Kekecewaan.

Disappointment Islands memiliki belasan pulau atol dengan 3 pulau utama yakni Tepoto, Napuka dan Puka-puka. Penduduknya adalah orang asli Polinesia, dengan jumlah hanya 300 ratusan jiwa.

Disappointment Islands masuk dalam kekuasaan French Polynesia, pemerintah Prancis. Akses ke sana pun sangat sulit, hanya ada penerbangan dari Haiti yang tidak menentu tergantung dari cuaca dengan jarak 1.000 km. Bahkan, hanya 3 bulan sekali.

Penerbangannya sendiri pun penerbangan carter, yang juga tidak terdaftar di situs resmi penerbangan Haiti. Jadi risiko ke sana, memang besar sekali.

Mengapa disebut Pulau Kekecewaan?

Menarik untuk menguak sejarah dari Disappointment Islands. Dirangkum dari BBC Tracvel, Kamis (2/5/2019) penjelajah dunia yang pertama melihat kepulauan itu adalah Ferdinand Magellan di tahun 1520. Sayangnya, tidak ada sumber air bersih yang membuat Ferdinand dan krunya langsung meninggalkan pulau-pulau di sana. Mereka pun menyebutnya 'Unfortunate Islands'.

Kemudian di tahun 1765, gantian penjelajah asal Inggris yaitu John Byron. Kapalnya hendak berlabuh di sana, akan tetapi sulit karena lautan dangkal di sekitar pantai dan penuh karang. Belum lagi, masyarakat setempat menunjukan gestur tidak suka dengan mengangkat tombak dan mengusirnya.

Kapal John Byron sempat menembakan meriam supaya masyarakat menjauh. Akan tetapi, masyarakat di sana tetap melawan dengan mengangkat tombak dan melempar batu. Sehingga John Byron pergi, lalu menyebut pulau tersebut dengan nama Disappointment Islands.

Sebegitu mengecewakannya kah pulau itu?

Penulis dari BBC Travel, Andrew Evans menceritakan perjalanannya ke sana. Tidak ada banyak informasi di internet mengenai Disappointment Islands. Yang pasti tidak ada listrik, sinyal telepon apalagi industri pariwisata (hotel).

Begitu tiba di Napuka, salah satu pulau di Disappointment Islands justru Andrew disambut dengan meriah. Rupanya, memang tidak banyak orang asing atau turis yang datang ke sana. Bisa dihitung jari!