Jumat, 05 Maret 2021

Varian Corona B117 Tak Terbukti Picu Gejala Lebih Parah, Lalu Apa Bahayanya?

 Gejala pada pasien COVID-19 dengan varian virus Corona B117 asal Inggris disebut tidak lebih buruk dibanding pasien COVID-19 dengan varian virus yang ada sebelumnya.

Sebelumnya, beredar kabar bahwa varian virus Corona B117 menyebabkan gejala yang lebih berat pada pasien COVID-19. Vaksin yang sudah ada, termasuk SInovac di Indonesia dikhawatirkan tak mempan melawan varian virus baru ini.


Ketua Satgas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban meluruskan, varian virus Corona baru ini tidak terbukti menimbulkan gejala lebih parah dan kasus kematian lebih banyak.


"Tidak benar bahwa kondisi pasien COVID-19 dengan varian Inggris B117 akan lebih berat atau mudah meninggal Dari sisi berat-ringan, penyakit tidak beda," terangnya saat dihubungi detikcom, Kamis (4/3/2021).


Sebelumnya, Prof Zubairi sempat membuat utas di Twitter membahas B117. Ia mengatakan, yang berbahaya dari kehadiran B117 ini memang bukan peningkatan kematian, melainkan penularannya yang amat mudah.


"Bisa jadi jumlah kasus harian kita bertambah lagi dan rumah sakit juga terkena imbasnya, jika varian ini dominan. Tapi tidak benar akan menyebabkan kematian yang lebih banyak," ujarnya, dikutip detikcom dari akun Twitter @ProfesorZubairi atas izin yang bersangkutan.


Dalam paparannya lebih lanjut pada detikcom, ia menyebut bahwa risiko yang perlu diperhatikan adalah peningkatan beban rumah sakit disebabkan penularan B117 yang cepat.


"Mengapa beban rumah sakit meningkat? Ya kalau yang terinfeksi banyak banget kan sebagian tidak semuanya OTG (Orang Tanpa Gejala), ada juga yang membutuhkan perawatan. Itu yang menyebabkan kemungkinan meningkatnya beban keterisian bed di rumah sakit rujukan COVID," imbuhnya.

https://nonton08.com/movies/underwater/


Ikut Jadi Relawan Uji Klinis, Status Ridwan Kamil Sudah Divaksin atau Belum?


Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjadi salah satu relawan dalam uji klinis vaksin COVID-19 Sinovac beberapa waktu lalu. Mengingat sudah mendapat 2 kali suntikan, dan relawan tidak tahu mendapat suntikan vaksin atau plasebo, status Ridwan Kamil termasuk sudah divaksin atau belum sih?

Ketua tim uji klinis vaksin COVID-19 dari Universitas Padjajaran Kusnandi Rusmil menyebut belum bisa memastikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil disuntik vaksin atau plasebo. Sebab, data uji klinis vaksin belum dibuka.


"Ya memang sudah disuntik, tapi apakah disuntiknya plasebo atau vaksin kita nggak tahu," ujar Kusnandi saat dihubungi, Jumat (5/3/2021).


Kendati demikian, kata Kusnandi, bila Kang Emil sapaan Ridwan Kamil merasa nyeri, bisa juga kemungkinan mendapatkan vaksin.


"Tapi kalau pak gubernur merasa dia dapat vaksin bisa-bisa saja, karena disuntiknya itu kan dibandingin yang dapat vaksin dan yang dapat cairan. Kalau dia merasa agak nyeri ya itu kali vaksin. Kan boleh-boleh saja," kata dia.


Pihaknya belum bisa memastikan yang disuntikan ke Emil itu vaksin atau plasebo. Sebab, data uji klinis belum dibuka. Pihaknya belum mengetahui kapan data uji klinis Ridwan Kamil akan dibuka oleh Puskesmas Garuda tempat Ridwan Kamil disuntik.


"Kan dia dapatnya di Puskesmas Garuda, nah puskesmas Garuda dibukanya besok atau kapan saya kurang tahu kan ada panitianya," tutur dia.

https://nonton08.com/movies/fall-from-grace-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar