Indonesia telah mendapat sekitar 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech. Saat ini sedang dilakukan pengujian dan pengumpulan data sebelum Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan Emergency Use Authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat.
Untuk mendapat EUA, vaksin COVID-19 harus terbukti minimal memiliki efikasi 50 persen. Dalam kondisi normal biasanya vaksin harus memenuhi efikasi 70 persen.
Head of Corporate Communication Bio Farma Iwan Setiawan mengatakan untuk segi efikasi vaksin COVID-19 Sinovac yakni sekitar 97 persen, hasil sementara dari uji klinis fase 3 yang dilakukan oleh FK Unpad, Bandung.
"Dari sisi efikasinya, seperti yang disampaikan oleh tim uji klinis, sebenarnya kemarin dalam waktu sebulan, laporan sementara itu sudah kita dapatkan bahkan dari tim uji klinis itu bisa sampai 97 persen," katanya dalam konferensi pers Bio Farma, Selasa (8/12/2020).
"Sementara, karena Januari ini kita baru akan kelar semuanya. Itu bisa kita menyampaikan 97 persen, tapi ini belum dokumen final," tambahnya.
Iwan menambahkan hasil uji klinis fase 3 vaksin COVID-19 Sinovac di Bandung diperkirakan akan keluar sekitar minggu pertama Januari. Setelah itu akan dilakukan review oleh BPOM sebelum diberikan izin penggunaan darurat.
"Kalau EUA Januari, berarti Februari sudah dilakukan (vaksinasi)," sebutnya.
Seperti yang diketahui, ada dua skema pemberian vaksin COVID-19 ke masyarakat yakni melalui program pemerintah dan mandiri. Untuk harga vaksin per dosis diperkirakan sekitar Rp 200 ribu.
"Untuk harga ini memang kurang lebih Rp 200 ribu per dosis, ini kan diberikan 2 dosis sehingga kurang lebih Rp 400 ribu per orang," sebutnya
https://nonton08.com/movies/the-forbidden-legend-sex-chopsticks/
Update Corona di Indonesia 8 Desember: Tambah 5.292 Kasus, Total 586.842
Jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 pada Selasa (8/12/2020), bertambah 5.292 kasus. Total positif jadi 586.842, sembuh 483.497, dan meninggal 18.000.
Hari ini ada 52.819 spesimen yang diperiksa dengan jumlah suspek mencapai 70.450 orang.
Detail perkembangan virus Corona di Indonesia pada Selasa (8/12/2020), adalah sebagai berikut:
Kasus positif bertambah 5.292 menjadi 586.842
Pasien sembuh bertambah 4.295 menjadi 483.497
Pasien meninggal bertambah 133 menjadi 18.000
Sebelumnya pada Senin (7/12/2020), jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 tercatat sebanyak 581.550, sembuh 479.202, dan meninggal 17.867.
Sebaran 5.292 Kasus COVID-19 RI 8 Desember, DKI Masih Di Atas Seribu
Pemerintah melaporkan penambahan kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Selasa (8/12/2020). Ada penambahan 5.292 kasus, sehingga total pasien terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 586.842 kasus semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 1.194 kasus, disusul Jawa Tengah sebanyak 768 kasus dan Jawa Barat sebanyak 731 kasus baru per 8 Desember.
Dikutip dari laman covid19.go.id, hari ini ada sebanyak 4.295 kasus sembuh, sementara kasus kematian Corona tercatat 133 orang.
Detail perkembangan virus Corona di Indonesia pada Selasa (8/12/2020), adalah sebagai berikut:
Kasus positif bertambah 5.292 menjadi 586.842
Pasien sembuh bertambah 4.295 menjadi 483.497
Pasien meninggal bertambah 133 menjadi 18.000
Sedangkan sebaran 5.292 kasus baru Corona di Indonesia pada Selasa (8/12/2020) adalah sebagai berikut:
DKI Jakarta: 1.194 kasus
Jawa Tengah: 768 kasus
Jawa Barat: 731 kasus
Jawa Timur: 542 kasus
Kalimantan Timur: 256 kasus
Kalimantan Tengah: 194 kasus
Riau: 171 kasus
DI Yogyakarta: 168 kasus
Papua: 123 kasus
Sulawesi Selatan: 112 kasus
Banten: 98 kasus
Sumatera Barat: 88 kasus
Sumatera Utara: 87 kasus
Bali: 86 kasus
Jambi: 77 kasus
Sumatera Selatan: 68 kasus
Bengkulu: 65 kasus
Lampung: 64 kasus
Kalimantan Selatan: 62 kasus
Kepulauan Riau: 50 kasus
Sulawesi Utara: 47 kasus
Sulawesi Tengah: 41 kasus
Bangka Belitung: 40 kasus
Kalimantan Utara: 36 kasus
Kalimantan Barat: 25 kasus
NTT: 21 kasus
Sulawesi Tenggara: 21 kasus
Aceh: 18 kasus
NTB: 9 kasus
Sulawesi Barat: 9 kasus
Maluku Utara: 9 kasus
Papua Barat: 9 kasus
Gorontalo: 3 kasus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar