Rabu, 09 Desember 2020

Momen Haru Ibu Meninggal karena COVID-19, Tak Sempat Gendong Bayi Baru Lahir

 Viral kisah tragis yang menimpa ibu berusia 33 tahun. Pasalnya, ibu ini tak sempat menggendong bayi karena dirinya tertular COVID-19 dan meninggal beberapa saat setelah melahirkan.

Adalah Erika Becerra dari Detroit, Amerika Serikat, yang berhasil melahirkan anak bayi meski terinfeksi COVID-19 sejak satu bulan lalu. Ia tertular Corona tepat di bulan ke 8 kehamilan.


Dikutip dari Daily Star, ia sebelumnya mengalami gejala sesak napas dan curhat kepada orang tuanya soal kondisi yang dialami. Ia bahkan kerap merasa tak enak badan.


"Bu, saya merasa tidak enak badan. Saya tidak merasa seperti diri saya sendiri. Sulit untuk bernapas," curhat Erika kepada orang tuanya.


Erika melahirkan bayi laki-laki sehat tetapi ia tak sempat menggendong atau menyentuh anaknya, lantaran petugas medis bergegas memakaikan ventilator pada Erika. Hal ini dikarenakan kondisi Erika langsung menurun atau memburuk drastis usai melahirkan.


Beberapa saat setelah melahirkan, Erika pun tak berhasil selamat dari COVID-19.


"Dia melahirkan secara normal. Dia melahirkan putranya tetapi tidak dapat menggendongnya karena tepat setelah dia melahirkan, saat itulah mereka memasangkan ventilator," jelas kakak Erika, Michael.


"Lalu, dari sana, kondisinya semakin menurun," lanjutnya.


Menurut keterangan Michael, sang adik juga diketahui tak memiliki penyakit penyerta. Ia meninggalkan bayi laki-laki yang baru lahir dan anak perempuannya yang berusia satu tahun.

https://nonton08.com/movies/the-lover/


Vaksin COVID-19 Tak Gratis untuk Semua, Per Orang Siapkan Rp 400 Ribu


Indonesia telah mendapat sekitar 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech. Saat ini sedang dilakukan pengujian dan pengumpulan data sebelum Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan Emergency Use Authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat.

Untuk mendapat EUA, vaksin COVID-19 harus terbukti minimal memiliki efikasi 50 persen. Dalam kondisi normal biasanya vaksin harus memenuhi efikasi 70 persen.


Head of Corporate Communication Bio Farma Iwan Setiawan mengatakan untuk segi efikasi vaksin COVID-19 Sinovac yakni sekitar 97 persen, hasil sementara dari uji klinis fase 3 yang dilakukan oleh FK Unpad, Bandung.


"Dari sisi efikasinya, seperti yang disampaikan oleh tim uji klinis, sebenarnya kemarin dalam waktu sebulan, laporan sementara itu sudah kita dapatkan bahkan dari tim uji klinis itu bisa sampai 97 persen," katanya dalam konferensi pers Bio Farma, Selasa (8/12/2020).


"Sementara, karena Januari ini kita baru akan kelar semuanya. Itu bisa kita menyampaikan 97 persen, tapi ini belum dokumen final," tambahnya.


Iwan menambahkan hasil uji klinis fase 3 vaksin COVID-19 Sinovac di Bandung diperkirakan akan keluar sekitar minggu pertama Januari. Setelah itu akan dilakukan review oleh BPOM sebelum diberikan izin penggunaan darurat.


"Kalau EUA Januari, berarti Februari sudah dilakukan (vaksinasi)," sebutnya.


Seperti yang diketahui, ada dua skema pemberian vaksin COVID-19 ke masyarakat yakni melalui program pemerintah dan mandiri. Untuk harga vaksin per dosis diperkirakan sekitar Rp 200 ribu.


"Untuk harga ini memang kurang lebih Rp 200 ribu per dosis, ini kan diberikan 2 dosis sehingga kurang lebih Rp 400 ribu per orang," sebutnya

https://nonton08.com/movies/belle-de-jour/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar