Rabu, 05 Februari 2020

Situs Bersejarah Dekat Jalan Raya Semarang-Yogyakarta, Apa Ya?

Liburan di Semarang, ada objek wisata sejarah yang menarik. Inilah Situs Yoni Bedono, peninggalan Mataram kuno

Bisa dikatakan jalan raya Semarang-Yogyakarta adalah jalur sejarah. Sebab di sepanjang jalur tersebar begitu banyak tempat yang menyimpan nilai-nilai historis, baik pada era prasejarah maupun era peperangan melawan Belanda.

Salah satu lokasi sejarah yang menarik dikunjungi adalah Situs Yoni Bedono. Berada di sekitaran Pasar Bedono, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, situs peninggalan era Mataram kuno itu masih berdiri kokoh.

Keberadaan pintu gerbang situs sangat dekat dengan jalan menuju Pasar Bedono. Sementara itu, bagian sekitaran situs juga sangat dekat dengan rumah warga setempat.

detikcom berkunjung kemari pada Kamis (11/4/2019). Keberadaan Situs Yoni Bedono cukup terawat, pagar tembok yang mengitari situs menandai bahwa areal tersebut dilindungi sebagai warisan cagar budaya. Namun pada bagian depan situs saat ini sedang diperbaiki karena tertimpa runtuhan pohon.

Melansir laman repositori budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, definisi Yoni merupakan perlambang kesuburan. Oleh sebab itu, penggunaan yang paling banyak adalah yang dikaitkan dengan kesuburan lahan.

Sehingga sebaran Yoni banyak ditemukan di daerah Jawa Tengah yang dikenal dengan kesuburan lahannya.

Traveler yang liburan ke Semarang, situs ini bisa menjadi pilihan destinasi. Tetap jaga keasrian situs dengan tidak membuang sampah sembarangan dan melakukan vandalisme. Bagi wisatawan yang gemar fotografi, lokasi ini menarik juga buat hunting foto.

Wisata Bir yang Jadi Legenda di China

Membahas tentang tempat wisata di China memang tidak ada habisnya. Tapi kalau soal wisata bir ada satu yang jadi legenda, namanya Tsingdao.

detikcom mendapat kesempatan untuk jalan-jalan ke Provinsi Shandong, China bersama Dwidaya Tour, beberapa waktu lalu. Provinsi Shandong sendiri memiliki ibukota bernama Qingdao.

Qingdao dikenal sebagai Kota Pantai di daratan China. Memang, pantai menjadi hal yang menarik bagi masyarakat China, karena kebanyakan kota tidak memilikinya.

Selain pantai, Qingdao juga menarik karena suasananya yang berbeda dengan kota China lainnya. Kota Qingdao pernah dijajah Jerman selama 14 tahun dari tahun 1894.

Sehingga kota ini benar-benar berwarna layaknya Eropa. Atap rumah yang berwarna merah, tata kota yang rapih dan bangunan gaya Eropa menjadi daya tarik dari Qingdao.

Bukan cuma memberikan sentuhan dalam pembangunan, Jerman juga meninggalkan minuman khasnya yaitu bir. Bisa dibilang minuman ini jadi 'nafas' bagi orang Jerman.

Jerman membangun pabrik Bir Tsingdao pada tahun 1903. Saat itu, para pedagang dari Inggris dan Jerman berinvestasi senilai 400.000 dollar perak Meksiko. Brewery ini lahir dengan nama Tsingtao Branch of German Brewery Co.

Brewery pertama dibangun dengan seluruh material dikirim langsung dari Jerman. Pabrik bir ini menjadi yang pertama di China. Menurut catatan sejarah, brewery ini dapat menghasilkan 2.000 ton bir per tahunnya.

Sadar bahwa pabrik ini didirikan di Negeri Tirai Bambu, bir ini menggunakan lambang yang familiar. Pagoda dari Zhan Qiao Pier pun menjadi lambang dari bir ini hingga sekarang. Sehingga siapa pun di daratan China tahu kalau bir menjadi bagian dari Qingdao.

Saat ini, Tsingtao tak hanya jadi pabrik bir, tapi juga sebuah atraksi bagi wisatawan. Letaknya di Beer Street, tak jauh dari kota. Berbalut sejarah, wisatawan bisa melihat langsung perjalan dari Bir Tsingtao pada saat itu sampai sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar