Untuk menghadapi pandemi COVID-19, para peneliti di Indonesia terus berupaya melakukan inovasi. Hal ini dilakukan agar Indonesia bisa lebih mandiri dalam menghadapi pandemi, tidak harus selalu bergantung pada dunia internasional.
Dalam peringatan setahun Corona di Indonesia, Menristek/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro merangkum beberapa contoh inovasi para peneliti Indonesia yang sudah diterapkan secara luas. Mulai dari alat tes sampai alat perawatan.
Berikut contoh 5 inovasi tersebut:
1. Rapid test antibody
Di awal pandemi COVID-19, Indonesia sempat harus mengimpor alat rapid test antibody agar bisa melakukan screening kasus. Menurut Bambang kala itu karena terburu-buru tidak ada peninjauan, sehingga mungkin timbul pernyataan terkait kualitas alat tes yang diimpor.
Hingga akhirnya para peneliti berusaha menciptakan alat rapid test antibody buatan lokal.
"Yang luar biasa hanya dalam kira-kira tiga sampai empat bulan kita sudah melahirkan paling tidak rapid test antibody dari nol. Oleh para peneliti yang waktu itu terdiri dari UGM, Unair, dan kemudian didukung penuh BPPT serta dihilirisasi Hepatika Mataram," kata Bambang.
2. Rapid test antigen
Inovasi berikutnya yang juga disebut adalah alat rapid test antigen. Alat Rapid Test Antigen besutan Universitas Padjadjaran (Unpad) yang diberi nama Si CePAD ini dibanderol harga Rp 120 ribu.
Kini rapid test antigen bisa digunakan untuk menegakkan diagnosis COVID-19 di puskesmas-puskesmas.
3. Ventilator
Berbagai inovasi ventilator dilaporkan oleh Kemenristek/BRIN. Ventilator sendiri merupakan alat kesehatan yang biasa dipakai untuk membantu pasien kesulitan bernapas.
Salah satu contoh inovasi ini adalah ventilator portabel Vent-I buatan peneliti di Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjadjaran (UNPAD) dan YPM Salman.
"Kita melihat sangat kurangnya ventilator di berbagai fasilitas kesehatan di negara kita. Dengan tekad semangat luar biasa akhirnya beberapa institusi perguruan tinggi, lembaga, serta perusahaan melahirkan berbagai macam ventilator," kata Bambang.
"Dengan keberadaan ventilator tersebut berarti sekali lagi upaya kita mengurangi ketergantungan impor alat kesehatan dan obat berhasil dilakukan," pungkasnya.
4. GeNose
Inovasi terbaru yang kini juga sudah mulai diterapkan secara luas adalah alat screening COVID-19 lewat tes napas bernama GeNose. Alat ini dikembangkan oleh para peneliti di Universitas Universitas Gadjah Mada (UGM).
Rencananya pemerintah menerapkan GeNose di beberapa stasiun dan bandara dalam rangka meningkatkan upaya tracing.
5. Mobile BSL-2
Mobile Laboratory Biosafety Level-2 (Mobile BSL-2) merupakan bus yang sudah dimodifikasi sehingga bisa berfungsi menjadi laboratorium berjalan. Inovasi ini digunakan terutama untuk membantu meningkatkan kapasitas pengujian sampel COVID-19 di daerah-daerah.
https://cinemamovie28.com/movies/project-x/
Corona B117 Sudah Masuk RI, Ini Gejala COVID-19 Varian Baru dari Inggris
Wakil Menteri Kesehatan dr Dante Saksono mengungkap ada dua kasus varian baru Corona B117 yang ditemukan di Indonesia. Laporan ini diumumkan bertepatan dengan setahun pandemi Corona di RI.
"Saya mendapatkan informasi bahwa tepat dalam setahun ini kita menemukan mutasi B117 UK mutation di Indonesia," sebut Wamenkes dalam konferensi pers Selasa (2/3/2021).
"Ini fresh from the oven, baru tadi malam ditemukan 2 kasus. artinya apa, artinya kita kana menghadapi pandemi ini dengan tingkat kesulitan yang makin berat," lanjutnya.
Varian Corona Inggris B117 ini sebelumnya sudah menyebar di setidaknya 60 negara, berdasarkan catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Varian Corona Inggris B117 yang diyakini 70 persen lebih menular ini juga merebak di Singapura dan India.
Namun, gejala COVID-19 yang dilaporkan beberapa pasien yang terkena varian Corona B117 ini berbeda dengan biasanya. Apa saja?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar