Kota New Delhi di India dikabarkan hampir mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity terhadap COVID-19. Hal tersebut didasari oleh data pengujian antibodi terbaru yang dilakukan di ibu kota India dan melibatkan lebih dari 28.000 sampel.
Sejak awal pandemi COVID-19 setahun yang lalu, istilah herd immunity kerap jadi perbincangan hangat. Sempat ada anggapan, herd immunity adalah ketika semua orang dibiarkan terpapar COVID-19, dan yang bertahan akan membentuk kekebalan.
Sebenarnya apa itu herd immunity?
Dikutip dari WebMD, herd immunity atau kekebalan kelompok adalah kondisi ketika sebagian besar dari jumlah populasi di suatu area telah kebal terhadap suatu penyakit tertentu. Artinya, jika telah terdapat cukup orang yang kebal terhadap sebuah penyakit, maka virus atau bakteri tidak lagi memiliki tempat untuk singgah.
Meski tidak semua orang bisa kebal terhadap penyakit tersebut, seperti bayi dan orang dengan daya tahan tubuh lemah, kelompok yang telah kebal nantinya dapat menjadi pelindung. Sebab, orang yang memiliki risiko tinggi terinfeksi telah banyak berkurang, sehingga jumlah kasus terinfeksi turut menurun.
Sejumlah pekerja media mendapatkan vaksin COVID-19. Proses vaksinasi dilakukan di Hall A Senayan, Jakarta.Vaksinasi massal merupakan salah satu cara mewujudkan herd immunity. Foto: Grandyos Zafna
Cara mewujudkan herd immunity
Terdapat dua cara mewujudkan herd immunity, yakni secara natural dan melalui vaksinasi.
https://indomovie28.net/movies/insanity-3/
1. Natural
Jika dilakukan secara natural, tubuh yang telah terpapar oleh virus atau bakteri akan membentuk antibodi untuk melawan infeksi yang akan dipertahankan oleh tubuh saat sudah sembuh. Hal ini lah yang menyebabkan tubuh kemudian dapat melawan infeksi lainnya.
Sebelumnya, herd immunity natural ini telah diterapkan di Brazil saat negara tersebut dihadapi oleh wabah virus Zika yang menginfeksi 63 persen dari populasinya. Menurut peneliti, kelompok populasi di Brazil telah berhasil mencapai tingkatan yang tepat untuk herd immunity.
2. Vaksinasi
Vaksinasi juga dapat membangun daya tahan tubuh. Pasalnya, vaksin dapat membuat tubuh berpikir bahwa tubuh telah terinfeksi oleh virus atau bakteri, sehingga sistem daya tahan tubuh akan membentuk antibodi. Lalu, saat tubuh terinfeksi virus atau bakteri, tubuh sudah memiliki antibodi yang siap melawan infeksi tersebut. Di Amerika Serikat, vaksinasi telah berhasil mengatasi penyakit polio.
Sementara itu, herd immunity dapat segera diwujudkan jika 50-67 persen dari populasi telah kebal terhadap penyakit yang menjadi wabah. Kemudian, angka kasus terinfeksi baru bisa mulai menurun.
Mewujudkan herd immunity, termasuk dalam kaitannya dengan COVID-19, tentu tidak selalu mudah. Berbagai tantangan untuk mewujudkannya bisa disimak di halaman berikut.
Tantangan herd immunity
Dalam mengembangkan herd immunity terhadap COVID-19, tentunya terdapat sejumlah tantangan yang harus dihadapi. Tantangan utama dari herd immunity terhadap virus Corona adalah karena virus ini masih dianggap baru. Artinya, virus ini sebelumnya belum pernah menginfeksi manusia, sehingga semua orang memiliki risiko terinfeksi yang sama.
Selain itu, belum dapat diketahui seberapa kuat dan lama sistem daya tahan tubuh dapat bertahan pada orang yang telah terinfeksi COVID-19. Penelitian terbaru yang dilakukan pada monyet menunjukkan bahwa mereka berhasil membentuk antibodi yang dapat menjaga mereka agar tidak terinfeksi lagi dalam kurun waktu satu bulan.
Meski saat ini telah tersedia vaksin untuk melawan COVID-19, masih diperlukan waktu berbulan-bulan agar semua orang dapat mendapatkannya. Di sisi lain, vaksinasi diharapkan dapat mengurangi penyebaran virus ini. Menurut pakar, sebanyak 75-80 persen dari populasi harus mendapatkan vaksinasi sebelum herd immunity dapat terwujud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar