Kamis, 17 Desember 2020

Sampel Asteroid Purba Bikin Ilmuwan Jepang Bengong

 Asteroid purba Ryugu yang melayang di antariksa, berhasil ditambang oleh wahana antariksa Hayabusa-2 buatan Jepang pada Februari 2019. Belum lama ini, kapsul yang membawa sampel asteroid itu telah kembali ke Bumi dan setelah dibuka, para ilmuwan Jepang pun terkesima.

Hayabusa2 mencapai asteroid Ryugu pada Juni 2018, dan turun ke permukaan asteroid pada Februari 2019. Hayabusa2 kemudian menembakkan proyektil ke permukaan asteroid itu, meraup material yang diperlukan untuk penelitian.


Kapsul itu mendarat dengan selamat di lokasi yang ditentukan di Australia, kemudian dibawa ke Jepang. Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) baru saja membagikan gambar seperti apa sampel asteroid yang dibawa oleh kapsul bersangkutan.


"Ketika kami membukanya, saya menjadi speechless. Sampel itu lebih dari yang kami harapkan dan ada banyak sehingga saya benar-benar terkesan," kata ilmuwan JAXA, Hirotaka Sawada yang dikutip detikINET dari Futurism, Rabu (16/12/2020).


Kualitas sampel asteroid tersebut dikatakan luar biasa. "Bukan partikel seperti bubuk, ada beberapa sampel yang ukurannya beberapa milimeter," tambah Sawada.


Sampel yang dibawa itu diharapkan akan mengungkap banyak hal soal sejarah Tata Surya. Sebabnya, asteroid pada dasarnya adalah materi peninggalan dari pembentukan Tata Surya, terbuat dari materi yang sama dengan yang membentuk Bumi.


Bahkan mungkin ada petunjuk tentang asal usul kehidupan karena diduga ada material organiknya. "Saya harap kami bisa menemukan banyak hal tentang bagaimana substansi organik berkembang di bodi asteroid Ryugu," cetus Seiichiro Watanabe, ilmuwan JAXA yang lain.


Jepang akan menyumbangkan separuh dari sampel itu kepada NASA dan lembaga antariksa lain untuk diteliti. Jepang sudah pernah mengambil sampel asteroid dengan Hayabusa generasi pertama pada tahun 2010, namun saat itu hanya seberat kurang dari 1 miligram. Sampel asteroid kali ini sekitar 100 miligram.

https://nonton08.com/movies/lorong/


Deretan Fitur Aplikasi PeduliLindungi untuk Penerapan 3T


Pemerintah mengeluarkan imbauan untuk menerapkan gerakan 3M dan 3T untuk menekan penyebaran virus Corona. Salah satunya adalah melakukan tracing, yang bisa dilakukan dengan aplikasi contact tracing PeduliLindungi. Apa saja sih fiturnya?

Aplikasi yang bisa diunduh di Play Store dan App Store ini punya beberapa fitur untuk melakukan contact tracing, baik berbasis lokasi menggunakan GPS ataupun lewat Bluetooth. Lewat GPS, PeduliLindungi dapat memberitahu kondisi Zona COVID-19 (merah atau hijau) berikut jumlah pasien yang terpapar, sembuh dan meninggal di lokasi dia berada kepada pengguna.


Lalu ketika ada ponsel lain dalam radius lokasi yang juga terdaftar di PeduliLindungi, akan terjadi pertukaran ID anonim yang akan direkam dalam ponsel. Data ID anonim itu pun akan direkam selama 14 hari.


PeduliLindungi selanjutnya akan mengidentifikasi orang yang pernah berada dalam jarak dekat dengan orang yang dinyatakan suspek, Kasus Konfirmasi (bergejala dan tidak bergejala), dan Kontak Erat. Bila memang merasakan gejala dari Covid-19, Aplikasi PeduliLindungi ini juga bisa membantu lewat fitur Teledokter.


Dengan fitur ini, layanan konsultasi dengan dokter bisa dilakukan dengan jarak jauh yang merupakan hasil kerja sama dengan platform layanan Kesehatan yaitu Telkomedika, Halodoc, Prosehat, dan Good Doctor. Selain itu juga bisa melakukan pemeriksaan mandiri melalui platform Prixa, BPPT, dan Good Doctor.


Ke depannya, aplikasi ini akan sepenuhnya berbasis lokasi atau GPS tanpa perlu lagi menggunakan Bluetooth. Tujuannya agar ponsel yang terpasang aplikasi PeduliLindungi bisa lebih hemat baterai.


Berikut ini adalah deretan fitur di aplikasi PeduliLindungi


Kontak Tracing yang bisa dilakukan selama 14 hari ke belakang menggunakan teknologi bluetooth

Tracking close contact users, menggunakan GPS

Fencing untuk mendukung isolasi mandiri, juga menggunakan GPS

QR Code untuk WNI dan WNA yang akan memasuki wilayah yurisdiksi di 7 pintu, yang secara langsung telah ditetapkan sebagai ODP.

Notifikasi zona terdampak di sekitarnya, baik kelurahan, RS, maupun apotek terdekat.

Histori perjalanan atau lokasi yang dikunjungi user, menggunakan GPS

Teledokter yang menggandeng startup bidang kesehatan. Sudah ada Prixa, Halodoc, dan ProSehat, ditambah dukungan dari BPPT.

Dashboard PeduliLindungi saat ini tersedia di Kementerian Kesehatan untuk melacak (tracking dan tracing) pengguna yang melakukan kontak dengan orang positif COVID-19.

https://nonton08.com/movies/rumah-kentang-the-beginning/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar