Rabu, 02 September 2020

Tara Basro Dituding Antivaksin, Kenapa Ada Orang yang Tak Mau Divaksin?

Nama artis Tara Basro pada hari Selasa (1/9/2020), trending di Twitter. Aktris berusia 30 tahun ini tampaknya terlibat cekcok dengan netizen akibat posting soal vaksin.
Beberapa netizen membagikan tangkapan layar yang menunjukkan instastories Tara Basro yang mengunggah ulang pendapat dari akun Twitter @AliBeckZeck yang berpendapat bahwa perusahaan farmasi sengaja memanfaatkan ketakutan masyarakat terhadap virus untuk menyuntikkan vaksin yang berisi senyawa kimia berbahaya ke tubuh.

Seiring dengan pengembangan vaksin yang dilakukan di seluruh dunia, makin banyak orang yang terang-terangan mengaku tak mau divaksinasi. Ada beragam alasan seseorang tak mau divaksinasi, namun biasanya karena berkaitan dengan hal yang sifatnya personal.

"Tanya orang yang antivaksin itu alasan sangat personal, ada yang alasan agama, ada yang alasan kesehatan (biasanya sedikit) ada yang alasan anak sakit dan lainnya," jelas Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Dr dr Tri Yunis Miko Wahyono, MSc, saat dihubungi detikhealth, Selasa (1/9/2020).

Melihat maraknya informasi yang tidak tepat mengenai virus Corona, dr Miko juga berpesan agar masyarakat selalu melakukan validasi dan pengecekan sebelum membagikan informasi apapun ke media sosial.

"Menjaring informasi, ketika kita mendapat informasi lakukanlah validasi informasi kepada orang tahu dan yang ahlinya," pungkas dr Miko.

Sebut PSBB Tak Perlu karena Picu Resesi, Ini Klarifikasi Pejabat Kemenkes

Plt Dirjen Pelayanan Kesehatan, Kemenkes, Abdul Kadir menyebut Indonesia sudah tidak perlu lagi lockdown atau PSBB karena akan membuat negara resesi. Hal ini ia sampaikan dalam Simposium Nasional Dies Natalis 64 Universitas Hasanuddin yang disiarkan akun Youtube FKM UNHAS.
Kadir beralasan pembatasan sosial hanya akan menghambat perekonomian, sementara virus Corona COVID-19 akan tetap ada di dunia tidak bisa dihilangkan.

"Tidak perlu lagi kita misalnya harus lockdown, harus PSBB, enggak perlu. Kalau kita lockdown atau PSBB, apa yang terjadi? Ekonomi tidak bergerak, negara kita menjadi resesi," kata Kadir seperti dikutip dari CNN pada Selasa (1/9/2020).

Mengenai hal tersebut, Kadir memberikan penjelasan lanjutan bahwa pernyataan dibuat dalam konteks bila warga Indonesia bisa disiplin menjalankan protokol kesehatan. Ia menekankan bahwa saat ini yang harus diupayakan adalah bagaimana warga bisa disiplin protokol kesehatan.

"Jadi saya sampaikan kita tidak perlu takut Corona karena harus berdamai, yang paling penting intinya gitu. Jangan sampai karena ada Corona tidak bisa melakukan aktivitas ekonomi keseharian dan sebagainya," kata Kadir pada detikcom saat dihubungi terpisah.

"Ke depan Corona ini akan sama dengan flu dan HIV-AIDS tergantung daripada kita ini menghadapinya dengan pola hidup baru. Tetap lakukan aktivitas, kegiatan ekonomi, pendidikan, dan sebagainya dengan mengacu protokol kesehatan," lanjutnya.

Kadir menyebut dampak negatif sosial ekonomi bisa lebih besar bila lockdown atau PSBB terus dilakukan karena minimnya adaptasi kebiasaan normal baru.
https://indomovie28.net/the-doll/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar