Jumat, 11 Desember 2020

Inikah Bayi Tertua di Dunia? Lahir dari Embrio yang Dibekukan 28 Tahun

 Seorang bayi perempuan bernama Molly baru saja lahir pada Oktober 2020 dengan berat sekitar 3 kilogram, setelah embrionya dibekukan sejak 1992 atau 28 tahun yang lalu. Pada Februari 2020, embrio Molly ditanamkan dalam rahim Tina Gibson, sang ibunda.

Tina dan suaminya telah berjuang hampir lima tahun untuk mendapatkan buah hati. Suatu hari, orang tua Tina mengetahui cerita tentang adopsi embrio di berita lokal dan memberi tahu anaknya.


"Kami merasa sangat diberkati Tuhan karena sudah memutuskan yang menjadi keluarga kami. Saya tidak bisa membayangkan memiliki anak lain, selain mereka," kata Tina.


Tina dan suaminya menghubungi National Embryo Donation Center (NEDC), sebuah organisasi nirlaba di Knoxville, Amerika Serikat (AS). Organisasi ini menyimpan embrio beku pasien yang menjalani proses bayi tabung dan sengaja disimpan untuk didonasikan.


Pasangan yang ingin mendapatkan embrio diberikan 200 sampai 300 profil pendonor, lengkap dengan riwayat keluarga masing-masing. Keluarga Gibson yang sudah lama menginginkan anak, tidak begitu peduli dengan banyaknya pilihan embrio.


"Saya dan suami mencoba mempersempit pilihan berdasarkan tinggi dan berat, lalu mencari yang mirip dengan kami," sambungnya.


Kelahiran Molly mencetak rekor baru untuk embrio terlama yang dibekukan dan berhasil dilahirkan. Rekor sebelumnya dipegang kakak Molly, Emma, yang juga lahir dari rahim Tina Gibson pada 2017, melalui proses donor embrio.


Berdasarkan donor embrio, Molly dan Emma adalah saudara kandung. Kedua embrio mereka disumbangkan dan dibekukan pada 1992, saat usia Tina Gibson masih setahun, di mana embrio Molly berusia 27 tahun sedangkan embrio Emma berusia 24 tahun saat ditransfer.


Lalu, bagaimana proses pembekuan embrio terjadi?


KLIK DI SINI UNTUK HALAMAN SELANJUTNYA

https://nonton08.com/movies/fatal-attraction/


8 Jenis Vitamin dan Mineral untuk Memperkuat Sistem Imun Cegah COVID-19


 Sistem imun yang kuat sangat penting bagi tubuh mencegah berbagai penyakit, terutama di masa pandemi COVID-19. Mengonsumsi makanan kaya vitamin dan mineral dapat membantu kita untuk tetap sehat melawan virus dan bakteri pembawa penyakit.

Sayangnya, sebagian orang masih belum makan buah-buahan dan sayuran untuk menjaga diri tetap sehat. Makanan sehat menyediakan banyak zat termasuk vitamin dan mineral untuk membuat kita sehat dan terhindar dari berbagai penyakit.


Dikutip dari laman Cleveland Clinic, ahli diet, Maxine Smith, mengatakan sistem kekebalan tubuh yang sehat bergantung pada diet sehat yang seimbang dari waktu ke waktu.


Berikut beberapa jenis vitamin dan mineral yang dapat memperkuat sistem imun.


1. Vitamin C

Manfaat vitamin C untuk memperkuat sistem imun tubuh sudah tidak diragukan lagi. Vitamin C membantu mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhannya.


Biasanya kandung vitamin C terkenal berada dalam jeruk. Namun vitamin C juga dapat ditemukan di beberapa makanan berikut ini:


- bayam

- kubis

- pepaya

- stroberi

- paprika


2. Vitamin E

Sama halnya dengan vitamin C, vitamin E bisa menjadi antioksidan kuat yang membantu tubuh melawan infeksi. Vitamin E merupakan bagian dari hampir 200 reaksi biokimia dalam tubuh yang sangat penting untuk cara kerja sistem kekebalan.


Berikut makanan yang memiliki kandungan vitamin E:


- kacang almond

- biji bunga matahari

- kacang hazel

- minyak seperti bunga matahari, safflower, dan minyak kedelai

https://nonton08.com/movies/blue-velvet/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar