Minggu, 06 Desember 2020

Golongan Darah O Disebut Lebih Kebal Corona, Apa Sih Alasannya?

 Memiliki golongan darah O dan rhesus-negatif, atau Rh-, dikaitkan dengan risiko yang sedikit lebih rendah untuk infeksi COVID-19 dan penyakit parah atau kematian akibat Corona, menurut penelitian yang diterbitkan dalam Annals of Internal Medicine.

Studi ini memberikan lebih banyak bukti bahwa golongan darah dapat mempengaruhi risiko terkait infeksi dan keparahan COVID-19.


"Studi berbasis populasi ini dilakukan untuk mengevaluasi infeksi SARS-CoV-2 dan penyakit COVID yang parah terkait dengan status (golongan darah) ABO dan Rh," tulis Joel G. Ray, MD, MSc, profesor di departemen kedokteran di Universitas Toronto.


Berdasarkan temuan tersebut, Ray dan rekannya menyimpulkan bahwa golongan darah O mungkin terkait dengan risiko infeksi COVID-19 yang lebih rendah, penyakit parah, atau kematian.


Penelitian sebelumnya yang diterbitkan di Blood Advances juga menunjukkan orang dengan golongan darah O mungkin memiliki risiko infeksi COVID-19 yang lebih rendah dan mengurangi kemungkinan hasil yang parah, termasuk komplikasi organ, jika mereka sakit.


Meskipun ada beberapa teori, para peneliti belum mengetahui mekanisme apa yang dapat menjelaskan hubungan antara golongan darah yang berbeda dan risiko keparahan COVID-19.


Mypinder Sekhon, dokter perawatan intensif di Rumah Sakit Vancouver dan penulis studi terkait golongan darah di Kanada mengatakan orang dengan golongan darah O memiliki lebih sedikit faktor pembekuan utama yang membuat mereka kurang rentan terhadap masalah koagulasi dalam darah.


Penjelasan lain melibatkan antigen golongan darah dan bagaimana mereka mempengaruhi produksi antibodi melawan infeksi. Atau bisa juga dikaitkan dengan gen yang terkait dengan golongan darah dan pengaruhnya terhadap reseptor dalam sistem kekebalan.

https://nonton08.com/movies/london-sweeties/


Pegowes Ingin Pakai Foto Keren Jepretan Fotografer? Begini Etikanya


Hampir setiap pagi pemotret sepeda mangkal di area yang dilalui pegowes. Tujuannya satu, menghasilkan foto yang bisa mendulang cuan bagi mereka.

Tak cuma modal kamera, para penjaja jasa foto sport enthusiast ini juga bermodal keterampilan dan kreativitas untuk bisa menghasilkan foto ciamik yang layak untuk ditawarkan ke pegowes. Mereka yang tergabung di komunitas foto pegowes kebanyakan berlatar belakang fotografer lepasan yang di waktu normal bekerja di agenda atau event tertentu.


Namun karena pandemi COVID-19 yang membuat banyak acara besar terpaksa dibatalkan, mereka mencari cara bertahan salah satunya dengan menjual jasa sebagai foto pesepeda.


Sehabis memotret, biasanya mereka mengedit beberapa foto dengan watermark lalu mempostingnya di akun Instagram pribadi. Tujuannya biasanya untuk menginformasikan kepada pesepeda jika ada yang ingin memesan foto yang mereka jepret.


Tapi nggak jarang juga ada beberapa orang yang mengambil foto dengan watermark tanpa membelinya. Peksi, yang sudah bertahun-tahun berkecimpung di dunia fotografi ini mengatakan kerap mengalami kejadian tersebut.


Saking seringnya, ia sudah tak kesal lagi jika ada yang mengambil fotonya yang masih memiliki watermark.


"Nggak kesel sih. Gue selalu menganggap kalau foto gue diambil orang terus ada watermarknya, gue anggap sedekah. Kalau gue sih aliran sedekah dan promosi," katanya saat ditemui detikcom, Jumat (4/12/2020).


Peksi bercerita kini lebih ikhlas karena kejadian yang dialaminya beberapa tahun silam. Kala itu ia pernah menangkap momen epik salah satu suporter bola. Fotonya dicomot dan dipakai tanpa seizinnya, terlebih akun yang memposting foto itu bertujuan untuk jualan.

https://nonton08.com/movies/ip-man-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar