Jutaan tahun yang lalu hiu megalodon merupakan penguasa utama lautan. Tapi ukuran monster raksasa ini baru pertama kali diungkap oleh ilmuwan.
Sebelumnya, hanya panjang tubuh megalodon saja yang telah diketahui lewat perkiraan. Tapi tim dari University of Bristol dan Swansea University berhasil menemukan ukuran seluruh tubuhnya, termasuk siripnya yang seukuran manusia dewasa.
Menggunakan hitungan matematika dan perbandingan dengan relatifnya yang masih hidup, ilmuwan meneliti ukuran megalodon yang sebenarnya dengan mempelajari fosil giginya yang sangat langka. Studi ini diterbitkan di jurnal Scientific Reports.
Dikutip detikINET dari CNN, Jumat (4/9/2020) tubuh hiu raksasa ini bisa memanjang hingga 19 meter dengan bobot mencapai 48 ton. Ukuran ini jauh lebih besar dari semua hiu yang pernah hidup dan dua kali lebih besar dari hiu putih besar.
Dengan tubuh sebesar itu, megalodon memiliki ekor sepanjang 3,85 meter dan sirip di punggungnya bisa berdiri setinggi 1,62 meter. Ini artinya manusia dewasa bisa berdiri di punggung hiu purba ini dan tingginya kurang lebih sama seperti sirip yang ada di punggung.
Bukan cuma ukurannya saja yang membuat megalodon menjadi monster mengerikan di lautan. Hiu purba ini memiliki gigi sebesar tangan manusia dan memiliki kekuatan gigitan lebih dari 10 ton. Kekuatan gigitan hiu putih yang 'hanya' dua ton membuatnya terlihat tidak begitu mengerikan.
Peneliti berhasil memperkirakan ukuran megalodon dengan membandingkan giginya dengan lima spesies hiu modern, seperti hiu putih besar yang merupakan relatif terdekatnya. Mereka menemukan bahwa megalodon tumbuh dewasa sesuai proporsi, tidak seperti manusia yang lahir dengan anggota tubuh yang pendek dan kepala yang lebih besar.
Artinya, peneliti bisa memperkirakan kurva pertumbuhan megalodon berdasarkan kurva spesies hiu modern.
Jack Cooper, pemimpin studi ini dan ahli paleobiologi dari University of Bristol, mengatakan megalodon hidup sekitar 23 hingga tiga juta tahun yang lalu. Semasa hidup, hiu raksasa ini memakan paus berukuran kecil dan mamalia laut lainnya seperti singa laut dan anjing laut.
"Ada beberapa fosil yang ditemukan dengan bekas gigitan bergerigi besara yang mengindikasikan megalodon sebagai penyerangnya," kata Cooper kepada CNN.
Fenomena Hari Tanpa Bayangan Pertanda Apa?
Zero shadow day atau hari tanpa bayangan terjadi di beberapa bagian Bumi, termasuk Indonesia. Ini adalah saat di mana sinar Matahari tidak menimbulkan bayangan pada benda-benda di waktu tertentu pada siang hari.
Pada saat itu, Matahari tepat berada di zenith. Zenith adalah titik di angkasa yang berada persis di atas pengamat. Cahaya Matahari benar-benar berada di posisi vertikal pada obyek sehingga bayangan pun menghilang.
Hari tanpa bayangan ini sesungguhnya merupakan fenomena yang terjadi tiap tahun, di mana dalam satu tahun terjadi dua kali.
Selain sebagai fenomena yang menarik, hari tanpa bayangan adalah sinyal akan terjadi pergantian musim. "(Hari tanpa bayangan) mulai terjadi (menandakan) terjadi perubahan musim di wilayah Indonesia," kata Peneliti Pusat Sains Antariksa Lapan Rhorom Priyatikanto beberapa waktu silam.
Peristiwa ini terjadi karena Bumi beredar mengitari Matahari pada jarak 150 juta kilometer dengan periode sekitar 365 hari. Garis edar Bumi berbentuk agak lonjong sehingga Bumi kadang bergerak lebih cepat dan kadang bergerak lebih lambat.
Bidang edar Bumi disebut sebagai bidang ekliptika. Bidang ini miring sebesar 23,4 derajat terhadap bidang ekuator Bumi. Karenanya, Matahari tampak berada di atas belahan Bumi utara selama sekitar setengah tahun dan berada di atas belahan Bumi selatan setengah tahun sisanya.
"Perubahan posisi tampak Matahari menyebabkan perubahan musim di Bumi, misalnya empat musim di daerah subtropis dan juga musim kering-basah di wilayah Indonesia," jelas Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Lapan, Jasyanto, mengenai hari tanpa bayangan.
https://nonton08.com/drishyam/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar