Senin, 20 Juli 2020

WHO Singgung 3 Tempat yang Mudah Tularkan Corona, Mana Saja?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperbarui pedoman virus Corona dengan menambahkan imbauan waspada penularan Corona di ruangan tertutup dengan memastikan ventilasi ruangan dibuat dengan baik.
Selain tempat tertutup, WHO juga menyinggung potensi penularan Corona yang cukup rawan di beberapa tempat. Mana saja?

1. Tempat ramai

2. Tempat yang sempit

3. Ruang yang terbatas dan tertutup

"Risikonya akan lebih tinggi di tempat-tempat yang memiliki beberapa faktor risiko sekaligus. Bahkan saat pembatasan sudah dilonggarkan, pertimbangkan ke mana Anda pergi dan #TetapWaspada dengan menghindari tiga jenis tempat di atas," tulis akun @WHOIndonesia, seperti diliat detikcom Senin (20/8/2020).

Lalu apa yang harus Anda lakukan?

1. Hindari berada di tempat yang ramai dan batasi berada di ruangan yang terbatas dan tertutup.

2. Jaga jarak setidaknya satu meter dengan orang lain.

3. Jika memungkinkan, buka jendela dan pintu agar terjadi pertukaran udara.

4. Rajin menjaga kebersihan tangan dan tutup mulut saat batuk dan bersin.

5. Kenakan masker sesuai anjuran dan jika tidak memungkinkan untuk menjaga jarak fisik.

Sebelumnya, Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona COVID-19 Achmad Yurianto dalam siaran pers BNPB beberapa waktu lalu, mengatakan transmisi penularan virus Corona COVID-19 banyak terjadi di lingkungan kantor.

"Identifikasi berikutnya dari penambahan kasus ini, ternyata penambahan kasus banyak terjadi di lingkungan kerja, dengan kualitas udara yang tidak bagus," kata pria yang akrab disapa Yuri ini dalam siaran pers BNPB melalui kanal YouTube, Kamis (16/7/2020).

Yuri menjelaskan, ruang kerja tanpa sirkulasi udara lancar dan hanya mengandalkan sistem pendingin udara akan menyebabkan penularan Corona lebih mudah terjadi. Terlebih saat ini ada kekhawatiran penularan COVID-19 melalui mikrodroplet yang bertahan di udara khususnya di ruangan tertutup.

Benarkah Jahe Merah Bisa Atasi Gangguan Lambung?

Tanaman jahe khususnya jahe merah sering kali dikaitkan dengan berbagai khasiat yang terkandung di dalamnya. Salah satu khasiatnya disebutkan adalah sebagai tanaman yang bisa mengatasi gangguan lambung. Tetapi apakah hal tersebut benar adanya?
Medical Manager Divisi Kalbe Consumer Health PT Kalbe Farma TBK dr Helmin Agustina Silalahi mengatakan secara umum tanaman Zingiber Officinale Rosch Rhizome Extract (jahe merah) mempunyai manfaat seperti anti radang, mengatasi mual, kembung, gastroprotektif, menjaga imunitas tubuh, dan sebagainya.

"Untuk manfaat jahe merah khususnya bagi lambung, yaitu sebagai anti peradangan, anti mual, anti kembung, dan gastroprotektif," ujar dr Helmin baru-baru ini kepada detikHealth, Senin (20/7/2020).

Kemudian dilansir dari laman Healthline, gangguan lambung seperti dispepsia ternyata juga bisa diatasi dengan mengkonsumsi jahe. Tanaman ini mempunyai manfaat untuk mengosongkan perut lebih cepat dari yang sebelumnya 16 menit menjadi 12 menit.

Karena dispepsia disebabkan secara umum oleh pengosongan perut yang terlambat, maka jahe merah pun bisa digunakan untuk meredakan rasa sakit yang terjadi. Selain itu, zingerone di dalam jahe merah juga berkhasiat untuk menghambat enzim yang memicu radang pencernaan.

"Semua zat aktif dalam jahe merah bermanfaat bagi kesehatan saluran cerna, terutama gingerol dan shogaol melalui mekanisme anti peradangan, anti gas, dan mengatasi mual," jelas dr Helmin.
https://nonton08.com/a-wife-mother-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar