MPASI merupakan makanan pendamping ASI yang mulai diberikan saat anak berusia 6 bulan. Kenapa MPASI harus diberikan saat usia 6 bulan? Jika MPASI diberikan terlalu dini ada beberapa risiko yang bisa terjadi. Salah satunya saluran cerna yang belum sempurna akan bekerja ekstra keras untuk mengolah makanan padat sehingga bisa menimbulkan gangguan pencernaan
Sebaliknya, jika si kecil diberikan MPASI terlalu lambat dapat menyebabkan kebutuhan gizi anak tidak terpenuhi. Ini berisiko mengganggu tumbuh kembangnya termasuk kecerdasannya. Pemberian yang telat juga bisa saja membuat bayi menolak MPASI karena tidak terbiasa dengan makanan padat.
Dikutip dalam WHO.int, sekitar usia 6 bulan, kebutuhan bayi akan energi dan nutrisi mulai melebihi apa yang disediakan oleh ASI sehingga makanan pendamping diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Memastikan terpenuhinya gizi si kecil saat usia 6 bulan salah satunya adalah memberikannya MPASI.
Pastikan MPASI yang diberikan terdiri dari energi, protein dan mikronutrien yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak yang sedang tumbuh. Dan siapkan makanan pendamping ASI dengan menggunakan peralatan yang bersih.
WHO merekomendasikan agar bayi menerima makanan pendamping 2-3 kali sehari antara 6-8 bulan dan meningkat menjadi 3-4 kali sehari antara 9-11 bulan dan 12-24 bulan. Camilan bergizi juga bisa ditawarkan 1-2 kali sehari untuk anak usia 12-24 bulan sesuai dengan keinginan mereka.
Pemberian tekstur MPASI usia 6-8 bulan dengan tekstur lumat kental (tidak mudah jatuh dari sendok), 9-12 bulan dengan tekstur lembek dan usia 12-24 bulan anak-anak boleh diberikan makanan keluarga.
Lalu bagaimana kandungan gizi dalam menu MPASI?
WHO merekomendasikan untuk memberikan makanan yang bervariasi untuk memastikan kebutuhan gizi si kecil. Daging, unggas, ikan atau telur harus dimakan setiap hari atau sesering mungkin. Sehingga tidak hanya menu tunggal tetapi juga menu dengan gizi seimbang.
Buah dan sayur yang mengandung vitamin A perlu dikonsumsi setiap hari. Berikan juga makanan yang mengandung lemak sehat. Hindari makanan dalam bentuk yang dapat menyebabkan si kecil tersedak seperti anggur utuh atau wortel mentah.
Hindari memberikan minuman dengan dengan nilai gizi rendah seperti teh, kopi dan minuman ringan bergula. Batasi jumlah jus yang ditawarkan untuk menghindari penolakan makanan yang lebih kaya nutrisi saat memberikan MPASI.
Ada Kantong Kecil di Celana Dalam Wanita, Ternyata Ini Fungsinya
Pernahkah terpikir beberapa jenis celana dalam wanita didesain punya kantong di bagian tengahnya? Ternyata itu ada fungsinya.
Keberadaan kantong pada beberapa jenis celana dalam memang bikin penasaran. Pasalnya, beberapa jenis baju dan celana justru tidak menyediakan kantong sehingga menyulitkan untuk menyimpan uang receh.
Nah dikutip dari The List, ternyata celana dalam berkantong ada fungsinya. Berikut di antaranya:
1. Mencegah bakteri
Pakaian wanita sering kali terbuat dari bahan sintesis seperti renda. Meskipun terlihat seksi dan menarik, model ini dapat membuat miss V tidak bisa bernapas dengan baik, sehingga miss V menjadi berkeringat dan bau. Hal ini dapat menjadi sebagai tempat berkembang biaknya bakteri.
Kantong yang disebut Gusset ini umumnya terbuat dari katun dan memberi ruang untuk bernapas. Perkembangbiakan bakteri bisa dihambat karenanya.
2. Mengurangi infeksi jamur
Pada umumnya kantong yang ada di celana dalam terbuat dari katun (non-sintesis) yang dapat memberikan udara pada miss V, sehingga tidak membuat lembab dan mengurangi risiko terkena infeksi jamur.
3. Mencegah iritasi
Selain itu, celana dalam berbahan renda, bisa menyebabkan rasa gatal bagi yang memiliki kulit sensitif. Kantong kecil yang ada pada celana dalam dapat melindungi dari gesekan saat sedang melakukan aktivitas seperti olahraga, dan berjalan yang dapat mengakibatkan terjadinya iritasi di area miss V sehingga wanita dapat bebas bergerak dan nyaman.
https://indomovie28.net/dumbbell-nan-kilo-moteru-episode-11/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar