Telur kaya akan sumber vitamin D, B6, B12 dan mineral, sehingga dianggap makanan yang ideal untuk anak-anak yang sedang masa pertumbuhan. Telur juga baik dikonsumsi saat sedang berdiet karena dapat membantu menurunkan berat badan.
Walaupun banyak manfaatnya, telur masih menjadi kontroversi bagi kesehatan jantung. Namun, Studi dari McMaster University dan Hamilton Health Sciences, yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition, dikutip dari Livestrong, menemukan bahwa makan satu telur dalam sehari tidak terkait dengan risiko penyakit jantung.
Meskipun disimpulkan telur tidak menganggu kesehatan jantung, penelitian lain menemukan bahwa telur meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.
Studi yang diterbitkan dalam British Journal of Nutrition pada Februari 2011 tersebut menemukan bahwa orang dengan diabetes tipe 2 dan mengonsumsi dua butir telur/hari memiliki peningkatan kolesterol yang lebih besar daripada orang yang mengonsumsi 3,5 ons protein tanpa lemak.
Selain itu, telur juga bisa meningkatkan tekanan darah dan kontrol gula darah.
Pada umumnya, dokter menyarankan tidak mengonsumsi lebih dari 300 mg kolesterol setiap hari dan telur mengandung 373 mg kolesterol.
Lalu, berapa jumlah mengonsumsi telur yang aman?
Telur memang merupakan sumber nutrisi penting yang tidak mahal, beberapa peneliti merekomendasikan untuk membatasi konsumsi bagi pengidap diabetes tipe 2.
"Untuk orang sehat, telur tidak secara signifikan mempengaruhi risiko penyakit jantung Anda. Tetapi bagi orang dengan diabetes tipe 2 atau penyakit jantung, kami sarankan untuk makan kurang dari tujuh telur per minggu. Ini terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung," kata ahli gizi Maria Packart, dikutip dari Nowtolove.
Meskipun tidak ada batas yang baku untuk mengonsumsi telur, tapi perlu di ingat ya sesuatu yang berlebihan tidak baik, lho.
90 Perkantoran di DKI Jadi Klaster Corona, Naik Tajam di Masa Trasisi PSBB
Sebanyak 90 perkantoran di DKI Jakarta jadi klaster penyebaran virus Corona dan menyebabkan 459 karyawan positif COVID-19. Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Dewi Nur Aisyah, mengungkap klaster perkantoran yang ditemukan beragam, mulai dari lingkungan kementerian hingga swasta.
Diterangkan oleh Dewi, sebelum 4 Juni atau ketika masa PSBB (pembatasan sosial berskala besar), jumlah positif di perkantoran hanya 43 orang. Setelah 4 Juni-28 Juli atau kurang lebih 7,5 minggu dan setelah transisi PSBB diberlakukan, kasus COVID-19 di perkantoran bertambah hampir 10 kali lipat sehingga total klaster menjadi 90 kantor dengan 459 karyawan yang positif.
"Ini yang membuat kita harus lebih waspada karena ternyata di manapun kita berada harus dipastikan kita mematuhi protokol kesehatan," ujar Dewi dalam siaran pers BNPB, Rabu (29/7/2020).
Adapun rincian sebaran klaster perkantoran di DKI Jakarta per 28 Juli adalah sebagai berikut:
Kantor di lingkungan Pemda DKI
- Jumlah klaster: 34
- Total kasus: 141
Kementerian
- Jumlah klaster: 20
- Total kasus: 139
Swasta
- Jumlah klaster: 14
- Total kasus: 92
Badan/lembaga
- Jumlah klaster: 10
- Total kasus: 25
BUMN
- Jumlah klaster: 8
- Total kasus: 35
Kepolisian
- Jumlah klaster: 1
- Total kasus: 4
https://kamumovie28.com/nande-koko-ni-sensei-ga-episode-8/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar