Jumat, 31 Juli 2020

Benarkah Konsumsi Bawang Putih Bisa Kontrol Kolesterol? Ini Kata Ahli

Hari Raya Idul Adha kali ini memang berbeda karena pandemi Corona, tetapi perayaannya tentu tidak pernah lepas dengan makan daging sapi atau kambing. Saat makan daging, tidak sedikit yang khawatir kalau kolesterol jadi naik.
Seperti yang sempat dijelaskan dr Vito A Damay, SpJP, spesialis jantung di RS Siloam Lippo Village, yang mengatakan bahwa kolesterol yang berlebih dapat menyebabkan penyempitan dinding pembuluh darah dan berujung pada serangan jantung.

"Kolesterol jahat menumpuk di dinding pembuluh darah menyebabkan penyempitan pembuluh darah jantung dan ujungnya potensi serangan jantung," ucap dr Vito, Selasa (28/07/2020).

Penyakit serius yang dialami oleh para pemilik kolesterol tinggi ini, sontak membuat mereka mencari berbagai obat alternatif yang dipercaya dapat menurunkan kadar kolesterol. Salah satunya dengan mengkonsumsi bawang putih. Benarkah efektif?

dr Tan Shot Yen sendiri dengan tegas menyatakan bahwa bawang putih tidak bisa mengurangi kadar kolesterol seseorang.

"Kalau memang bisa (menyembuhkan kolesterol dengan bawang putih), dokter ngapain kasih resep obat. Anjurkan saja pasien makan bawang putih banyak-banyak atau beli 'kapsul ajaib' isi bawang putih," ujar dr Tan Shot Yen, saat dihubungi detikcom, Kamis (30/07/2020).

Dikutip dari Healthline, terdapat sebuah penelitian meta-analisis tahun 2009 yang menyatakan bahwa bawang puting tidak dapat mengurangi kolesterol secara khusus. Akan tetapi konsumsi bawang putih memang baik untuk kesehatan tubuh.

Sementara itu, WebMD melaporkan sebuah penelitian menguji konsumsi bawang putih mentah dan dua suplemen bawang putih, terhadap 200 orang dewasa dengan kadar kolesterol yang cukup tinggi. Setelah enam bulan, pasien tidak menunjukkan adanya perbaikan kadar kolesterol rata-rata atau lemak darah lainnya.

Oleh sebab itu, pernyataan bahwa bawang putih ampuh merendahkan kadar kolesterol adalah mitos. Jika kamu ingin merendahkan kadar kolesterol, rajinlah berolahraga, konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan, serta kurangi menyantap makanan berlemak, berminyak, dan kadar gula yang tinggi.

Klaster Gowes Bermunculan, Ini 4 Tips Cegah Corona Saat Touring Sepeda

Bersepeda adalah kegiatan positif yang bagus untuk menjaga daya tahan tubuh di tengah pandemi virus Corona COVID-19. Namun jika tidak hati-hati, maka risiko penularan mudah sekali ketika para pesepeda sedang gowes bergerombol dan nongkrong-nongkrong sesudahnya.
Berikut ini beberapa tips yang dibagikan dr Aristi Prajwalita Madjid, dokter yang juga seorang pesepeda dan sering melakukan solo tour bersepeda ke berbagai penjuru dunia.

1. Jumlah orang
Sebaiknya jumlah orang yang mengikuti touring harus dibatasi. dr Aristi menyarakan membuat solo riding atau small group yaitu maksimal berjumlah 5 orang.

"Kenapa harus small grup? Karena dengan small grup, kita jadi gampang untuk menjaga jarak. Paling penting saat touring jaga jarak, menggunakan masker, cuci tangan. Kalau small grup jaga jarak mudah dilakukan," ucap dr Aristi dalam diskusi via zoom, baru-baru ini.

2. Pemilihan rute
Pilihlah rute yang tidak ramai. Perhatikan juga pergerakan orang lain mengingat COVID-19 dapat menular melalui droplet.

Normalnya saat seseorang menghembuskan napas, sekitar 1,5 meter droplet akan jatuh ke tanah. Kalau batuk bisa sampai 2 meter, dan bersin bisa sampai 2,5 meter lebih. Batuk kecepatannya 80 km/jam sedangkan bersin 100 km/jam dan mengandung 10 ribu droplet serta mengandung mikrodroplet.

"Mikrodroplet ini untuk pesepeda dan pelari, akan ikut kebawa angin. Jadi kalau pesepeda diem aja 2 meter masih oke lah tapi saat dia gowes kecepatannya tinggi itu sekitar 10-20 meter mikrodroplet dapat kebawa angin ke belakang kena pesepeda kedua. Jadi formasi yang baik itu di samping kanan atau kirinya atau zigzag untuk touring," jelas dr Aristi.
https://nonton08.com/365-days/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar