Selasa, 28 Juli 2020

Jual Gelang 'Anti COVID-19', Wanita di Malaysia Didenda Rp 171 Juta

 Virus Corona bisa membuat orang berpikir di luar logika dan melakukan segala cara agar terhindari dari COVID-19. Hal ini pun dimanfaatkan oknum-oknum tak bertanggungjawab untuk meraup keuntungan.
Seorang wanita didenda ratusan juta setelah kedapatan mempromosikan gelang 'anti-covid' di Facebook. Wanita asal Malaysia itu dikenai sanksi sebesar RM 50 ribu atau sekitar Rp 171 juta.

Lewat Facebook resminya, Info Roadblock JPJ/POLIS Malaysia mengumumkan bahwa wanita tersebut dinyatakan bersalah karena mempromosikan gelang yang diklaim bisa mencegah penularan COVID-19. Gelang berwarna putih tersebut jadi viral setelah ditampilkan di media sosial dan dikhawatirkan bisa memicu persepsi yang salah tentang pencegahan virus Corona.

Menurut Datuk Iskandar Halim Sulaiman, direktur Kementerian Perdagangan Malaysia, postingan viral itu mengklaim bahwa gelang tersebut bisa mencegah infeksi virus Corona. Gelang pun dijual seharga RM580 atau sekira Rp 1,9 juta.

Wanita yang tampil dalam video itu didenda Rp 171 juta dan jika tidak segera membayarkannya, jumlah denda bisa dilipatgandakan menjadi RM100 ribu atau Rp 342 juta. Namun apabila dia tidak sanggup maka bisa dihukum penjara selama tiga tahun.

Balenciaga Dituduh Plagiat, Mahasiswi: Mereka Tidak Pernah Minta Izin!

Balenciaga dituduh plagiat salah satu karya mahasiswa seni di Berlin, Jerman. Mahasiswa bernama Tra My Nguyen itu menuding brand asal Prancis tersebut telah mencontek karya yang merupakan proyek seni yang dibuatnya untuk studi akhir S2.
Pada Jumat (24/7/2020), Tra mengunggah kemarahannya di Instagram. Dia menceritakan kronologi plagiarisme itu dan menunjukkan beberapa bukti foto kalau Balenciaga telah mencontek hasil karyanya.

Mahasiswi Berlin University of the Arts ini menjelaskan bahwa karya yang dicontek itu dibuatnya pada 25 Juni 2019. Sementara Balenciaga mem-posting konsep foto yang menurutnya sangat mirip dengan kreasinya pada 21 Juli 2020.

Menurut Tra, sebelumnya seorang perekrut dari departemen kreatif Balenciaga sempat mengunjungi universitasnya untuk melihat-lihat karya para murid. Setelah kunjungan itu, perekrut yang diketahui bernama Isabelle tersebut menghubunginya lewat email, untuk meminta portofolio.

Tra pun memenuhi permintaannya, mengirimkan foto-foto editorial sekaligus proses pembuatan karyanya itu. Setelah itu tidak ada kabar lagi dari pihak Balenciaga.

Namun beberapa hari lalu Tra dibuat terkejut karena Balenciaga mengunggah foto yang sangat mirip dengan rancangan miliknya. Gambar motor yang ditutupi dengan berbagai baju dan kain.

"Mereka tidak pernah minta izin padaku!!!" tulis wanita asal Vietnam ini.

Selain marah karena karyanya dicontek, Tra juga tak terima tindakan Balenciaga yang dianggap telah melakukan perampasan budaya tanah kelahirannya. Menurutnya hal itu sudah sering dilakukan oleh brand yang digemari anak muda ini.

"Aku merasa dikhianati dan sakit hati karena itu adalah bagian dari budayaku, sebuah proses artistik dan bukan semacam estetika fashion asal-asalan yang bisa kamu ambil keuntungan dari situ!" curhat Tra.

Dia pun menceritakan proses pembuatan karya tersebut mulai dari ide sampai final. Proyek tugas akhir Tra ini menggambarkan tentang budaya sepeda motor wanita di Vietnam dan bagaimana sejarah keluarganya sangat berkaitan dengan itu.

"Berakar dari sejarah keluargaku sendiri, dari ibuku yang menjual motor ibunya agar bisa bermigrasi ke Jerman, budaya sepeda motor di Vietnam sudah menjadi fokus utama dalam karyaku selama beberapa tahun terakhir," jelasnya.

Tra pun menuntut Balenciaga agar minta maaf karena telah mencontek karyanya. Namun hingga kini baik Balenciaga maupun Creative Director Demna Gvsalia belum memberikan pernyataan maupun tanggapan terkait tuduhan plagiarisme.
https://kamumovie28.com/inazuma-eleven-episode-19-subtitle-indonesia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar