Selasa, 28 Juli 2020

Butik Dior Plaza Senayan Tutup Sementara, Ada Kasus COVID-19

Satu kasus COVID-19 terkonfirmasi di butik Christian Dior Plaza Senayan, Jakarta Pusat. Sebagai langkah pencegahan penularan, butik tersebut tutup untuk sementara.
Dalam sebuah pengumuman yang terpasang di butik Dior Plaza Senayan, high-end fashion brand asal Prancis tersebut menyatakan bahwa terdapat satu kasus COVID-19 di butik yang bersangkutan pada Sabtu (25/7/2020).

"Dear Guests, A COVID-19 case has been confirmed at our Plaza Senayan store on 25th of July 2020," demikian bunyi pengumuman tersebut.

Disebutkan pula, semua karyawan butik yang pernah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi tersebut langsung diminta untuk karantina dan segera menjalani tes. Pihak Dior juga mensterilisasi butik tersebut sesuai protokol kesehatan dari pemerintah.

Oleh karena itu, butik Christian Dior Plaza Senayan tutup hingga besok, Selasa (28/7/2020). "This store will remain closed until Tuesday, 28th July.

Pihak manajemen Dior Indonesia membenarkan hal tersebut saat dikonfirmasi Wolipop detikcom, Senin (27/7/2020).

Tak disebutkan siapa yang terinfeksi virus Corona. Namun, mereka memastikan sudah melaksanakan langkah pencegahan untuk memutus rantai penularan virus Corona.

"Tim kami langsung menjalani tes PCR, dan butik ditutup untuk proses disinfektanisasi," katanya.

Berikut pengumuman lengkap pihak Dior Indonesia:


Dear Guests,

A COVID-19 case has been confirmed at our Plaza Senayan store on 25th of July 2020.

All team members who were ini contact are under quarantine, immediate testing and professional sanitization are being organized.

The store will remain closed until Tuesday, 28th of July.

We will continue to remain vigilant and abide by the Government's guideline as the health, safety and well-being of our customers and colleagues are of paramount importance.

Sincerely,

Management of Dior Indonesia

Contact at: 021 2992 2929 or +62 878 7005 8888

Cara Memutus Mata Rantai Generasi Sandwich, Agar Tak Terhimpit Beban Keuangan

 Generasi sandwich adalah mereka yang terhimpit beban membiayai kehidupan dirinya, anaknya dan orangtuanya. Kenapa disebut sebagai generasi sandwich, karena posisinya bagaikan isian sandwich yang terhimpit di sana-sini.
Dalam kondisi yang serba sulit tentu kamu ingin memutus mata rantai generasi sandwich. Wolipop pun berbincang dengan perencana keuangan dan psikolog untuk berbagi tips agar generasi kamu selanjutnya bisa mempersiapkan masa depan lebih baik.

Menurut perencana keuangan Bareyn Mochaddin, S.Sy., M.H., RPP cukup sulit memutus generasi sandwich yang sudah terjadi pada saat ini. Akan tetapi kamu bisa memutus mata rantai sandwich generation supaya hal ini tidak terjadi kepada anak-anak kamu nanti.

"Caranya, mulai lakukan pengelolaan keuangan yang baik dan miliki perencanaan keuangan yang baik agar kamu memiliki sejumlah dana yang cukup untuk membiayai masa tua tanpa harus mengandalkan anak-anak kamu. Anak-anak kamu pun harus dibekali kemampuan yang baik dalam pengelolaan dan perencanaan keuangan agar tidak selalu bergantung hidup kepada orangtua meski sudah dewasa," ujar Bareyn saat dihubungi Wolipop, Kamis (23/7/2020).

Sedangkan menurut psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si. keberadaan sandwich generation ini juga tidak terlepas dari budaya. Di beberapa budaya biasanya orangtua atau lansia hidup bersama dengan anaknya yang sudah punya anak.

"Dan di sinilah orang dewasa ini menjadi sandwich generation. Memang betul itu bisa dibilang berbakti, tetapi kadang-kadang karena tuntutan budaya. Memang di dalam budaya tersebut untuk merawat orangtua selain merawat anak-anaknya. Dan orangtua ini tidak menyiapkan dana pensiun karena meyakinidia bisa dirawat oleh anaknya," ucap psikolog yang akrab disapa Nina itu.
https://kamumovie28.com/death-race-2050-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar