Bersepeda kini tengah digandrungi masyarakat. Terbukti, belakangan ini jalanan dipenuhi dengan pegowes, baik di pagi atau malam hari. Bahkan pesepeda kerap memenuhi titik-titik sudut kota di akhir pekan.
Tentunya kebiasaan ini merupakan hal positif karena membuktikan makin banyak yang peduli tentang gaya hidup sehat. Hanya saja, muncul juga kabar soal pesepeda yang kolaps di jalanan.
Salah satu alasan bersepeda membuat jantung kolaps adalah terlalu memaksakan diri untuk mengayuh sepeda bahkan ketika sebenarnya tubuh tak mampu lagi. Atau bersepeda tanpa pemanasan terlebih dahulu. Karenanya, seseorang harus tahu kemampuan dan batasannya saat bersepeda agar tidak kolaps.
"Kalau kita merasa bahwa sudah sampai batas, atau something wrong, biasanya rasanya debar-debar, sakit dada, napas nggak bisa atau susah, ada pusing seperti mau pingsan, dan dadanya seperti dihimpit itu tanda-tanda serangan jantung," kata spesialis jantung dari RS Siloam Lippo Karawaci, dr Vito A Damay, SpJP, di live Instagram detikcom dan ditulis Minggu (26/7/2020).
Gowes dengan durasi yang lebih lama daripada yang dilakukan sebelumnya dan dengan intensitas yang cukup tinggi juga bisa memicu kolaps. Nah, buat rekan-rekan sesama pegowes, ada juga beberapa kondisi yang menyiratkan partner pesepeda kamu sudah kolaps.
"Jadi kan misalnya dia tidak sadarkan diri, dia tidak akan respons saat dipanggil. Goncang bahunya, kalau dia tidak merespons, kita anggap dia kolaps karena masalah jantung," tutur dr Vito.
"Kalau kita medical professional, kita bisa raba nadi di leher. Kalau bukan, nggak usah (raba nadi) karena itu buang-buang waktu carinya. Jadi ketika dia nggak respons, kita anggap dia sudah alami henti jantung," sambungnya.
Disebutkan pula oleh dr Vito, henti jantung saat bersepeda kerap disebabkan karena serangan jantung, terlebih jika dialami oleh mereka yang berusia di atas 40 tahun. Jika kolaps terjadi, jangan panik dan segera panggil bantuan agar tak terjadi kondisi fatal yang tak diinginkan.
6 Kandidat Vaksin COVID-19 yang Paling Menjanjikan Saat Ini
Dunia berlomba membuat vaksin Corona COVID-19. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut sudah ada lebih dari seratus kandidat vaksin COVID-19 dan beberapa di antaranya dianggap lebih maju dari sisi pengembangan dan tahap uji klinis.
Sebagai contoh di Indonesia ada vaksin COVID-19 buatan perusahaan farmasi Sinovac dari China. Rencananya vaksin ini akan mulai uji klinis tahap III dan mulai diproduksi awal tahun 2021.
Berikut detail pengembangan enam vaksin COVID-19 yang saat ini dianggap paling menjanjikan seperti dikutip dari Live Science:
1. AstraZeneca-University of Oxford
Vaksin buatan perusahaan farmasi AstraZeneca dan University of Oxford sudah menjalani uji klinis tahap III di beberapa negara. Vaksin ini terbuat dari virus bernama adenovirus yang sudah dimodifikasi sehingga berisi kode informasi genetik COVID-19.
Adenovirus vaksin ini diambil dari jenis yang menginfeksi simpanse dan tidak bisa menyebabkan penyakit pada manusia.
Secara teori virus akan membuat tubuh belajar menghadapi infeksi COVID-19.
2. Sinovac
Vaksin buatan perusahaan farmasi asal China, Sinovac, juga dilaporkan akan mulai menjalani uji klinis tahap III. Vaksin ini dibuat dari virus penyebab COVID-19 (SARS-COV-2) yang sudah dilemahkan.
Laporan dari uji klinis awal menyebut lebih dari 90 persen responden bisa mengembangkan kekebalan tubuh setelah dua minggu disuntik vaksin ini.
3. Moderna-NIAID
Perusahaan farmasi Moderna bekerja sama dengan National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) Amerika Serikat (AS) mengembangkan vaksin COVID-19 hanya dengan menggunakan pecahan materi genetik.
Dalam teori materi genetik bernama messenger RNA (mRNA) ini akan secara langsung 'mengajari' sel tubuh untuk menciptakan kekebalan. Beberapa ahli menerangkan keuntungan vaksin dari metode ini adalah lebih mudah diproduksi, namun lama efek perlindungannya masih dipertanyakan.
https://kamumovie28.com/astro-boy-tetsuwan-atom-episode-47/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar