Pemerintah melaporkan ada 1.906 kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Kamis (23/7/2020). Ini membuat total sudah 93.657 kasus terkonfirmasi semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 470 kasus.
Dikutip dari laman covid19.go.id, hari ini tercatat penambahan kasus sembuh melebihi kasus baru Corona. Ada sebanyak 1.909 kasus sembuh baru sementara kasus baru Corona sebanyak 1.906.
Berikut detail sebaran 1.906 kasus baru Corona di Indonesia pada Kamis (23/7/2020):
Aceh: 7 kasus
Bali: 62 kasus
Banten: 10 kasus
Bangka Belitung: 1 kasus
Bengkulu: 10 kasus
DI Yogyakarta: 10 kasus
DKI Jakarta: 470
Jawa Barat: 60 kasus
Jawa Tengah: 295 kasus
Jawa Timur: 357 kasus
Kalimantan Timur: 40 kasus
Kalimantan Tengah: 27 kasus
Kalimantan Selatan: 116 kasus
Kalimantan Utara: 1 kasus
Nusa Tenggara Barat: 33 kasus
Sumatera Selatan: 16 kasus
Sumatera Barat: 3 kasus
Sulawesi Utara: 43 kasus
Sumatera Utara: 100 kasus
Sulawesi Tenggara: 27 kasus
Sulawesi Selatan: 120 kasus
Sulawesi Tengah: 4 kasus
Lampung: 9 kasus
Riau: 2 kasus
Maluku Utara: 9 kasus
Maluku: 12 kasus
Papua Barat: 10 kasus
Sulawesi Barat: 2 kasus
Papua: 46 kasus
Gorontalo: 4 kasus
Positif Corona Indonesia 93.657 Kasus, 4 Provinsi Ini Nihil Kasus Baru Per 23 Juli
Indonesia kembali mencatatkan penambahan kasus virus Corona COVID-19. Ada wilayah yang melaporkan banyak kasus baru, ada juga yang sama sekali tidak ada kasus.
Hingga Kamis (23/7/2020) sudah ada 93.657 kasus positif virus Corona COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi. Dari jumlah tersebut, ada 52.164 pasien yang sembuh sementara 4.576 lainnya meninggal dunia.
Berikut wilayah yang melaporkan tidak adanya penambahan kasus baru pada 23 Juli.
Jambi
Kalimantan Barat
Kepulauan Riau
Nusa Tenggara Timur
Sedangkan wilayah di Indonesia yang melaporkan peningkatan jumlah kasus terbanyak:
DKI Jakarta = 470 kasus
Jawa Timur = 357 kasus
Jawa Tengah = 295 kasus
Sulawesi Selatan = 120 kasus
Kalimantan Selatan = 116 kasus
Sumatera Utara = 100 kasus
Mutasi Virus Corona Terjadi di China, Riset Vaksin Jalan Terus
Kelak jika suda dievakuasi, 74 WNI ABK Diamond Princess akan menjalani observasi atau karantina selama 28 hari. Lebih lama dibanding karantina WNI dari Wuhan yakni 14 hari, karena dikhawatirkan virus corona COVID-19 telah mengalami mutasi.
"Jadi kami akan observasi selama 28 hari," jelas Sesditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, dr Achmad Yurianto, saat ditemui Jumat, (21/2/2020).
Menurut dr Yuri, kapal pesiar Diamond Princess telah menjadi episentrum baru penularan virus corona COVID-19. Kemungkinan terjadinya mutasi ditandai dengan adanya kasus positif dengan gejala yang makin ringan.
Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Prof Amin Soebandrio menjelaskan kemungkinan virus corona bermutasi sangat mungkin terjadi. Namun tidak selalu buruk, karena yang terjadi justru virusnya makin tidak menular.
"Karena menurut laporan itu sekarang sudah mencapai generasi yang keempat, dan kecenderungannya itu menjadi lebih kurang virulence," kata Prof Amin, menjelaskan laporan terjadinya mutasi virus corona di China.
Soal riset pengembangan vaksin, Prof Amin meyakini tidak akan banyak terpengaruh. Menurutnya, ada bagian tertentu pada virus yang tidak ikut berubah saat mutasi sehingga bisa dipelajari lebih lanjut untuk pengembangan vaksin.
https://cinemamovie28.com/sex-and-zen-2/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar