Minggu, 05 Juli 2020

Polytron Bikin Masker Tiga Lapis, Apa Keunggulannya?

 Polytron yang merupakan produsen elektronik, kini turut memproduksi masker kesehatan tiga lapis. Upaya tersebut dilakukan dalam menghadapi era new normal di tengah pandemi COVID-19.
Saat ini banyak pilihan masker di pasar, baik yang terbuat dari kain maupun material lainnya seperti scuba. Akan tetapi, kata Polytron, tingkat efektifitas penyaringan droplet, virus, atau bakteri tidak bisa menyamai masker kesehatan.

"Keterbatasan produksi masker dalam negeri saat ini mendorong Polytron terjun membuat masker kesehatan yang layak dipakai oleh tenaga medis maupun masyarakat luas," ujar Polytron dalam keterangan tertulisnya.

Lapisan luar terbuat dari material PP non woven yang tahan air dan berfungsi mencegah cairan atau droplet menempel di masker. Lapisan tengah merupakan filter yang memanfaatkan material PP metldown yang berfungsi menyaring debu, bakteri, dan virus. Lalu, lapisan dalamnya menggunakan material PP non woven yang bisa menyerap air dan droplet dari pernafasan pengguna dari mulut maupun hidung.

Untuk menambah kenyamanan dan keamanan dalam penggunaan masker, Polytron melengkapinya dengan single wire nose bridge yang dapat di-adjust mengikuti kontur hidung pemakai dan elastic ear strap yang kuat guna memastikan hidung dan mulut dapat tertutup dengan benar.

"Teknologi Polytron untuk memproduksi peralatan elektronik, seperti LED TV menjadi modal utama memproduksi masker kesehatan tiga lapis yang diproduksi di dalam ruangan super bersih berstandar internasional yang dimiliki Polytron," kata perwakilan Polytron Bambang Athung.

Bambang mengatakan masker buatan Polytron ini sudah lolos pengujian standar internasional yang mensyaratkan BFE 3 micron (Bacterial Filtration Efficiency) yang mewajibkan dapat menyaring droplet, virus, atau bakteri. Selain itu, masker Polytron ini disebut memenuhi PFE 0,1 micron (Particle Filtration Efficiency).

Masker Polytron hadir dalam dua kemasan, yaitu PM 1050W berisi 50 masker per kotak dan PM 1005 yang dikemas lagi dalam lima masker per plastik individu dalam satu kotak. Harga masker ini dijual Rp 150 ribu per kotak dengan isi 50 masker.

Sarung Tangan Ini Terjemahkan Bahasa Isyarat ke Teks

 Bahasa isyarat, seperti semua bahasa lainnya, perlu dipelajari agar dapat memahami dan menggunakannya. Namun bahasa isyarat lebih menantang karena sering tidak dimengerti oleh lawan bicaranya.
Ada sebuah teknologi yang dapat memudahkan komunikasi dengan bahasa isyarat. Para peneliti dari Sekolah Teknik Samulei UCLA telah mengembangkan sarung tangan yang dapat dipakai untuk merekam gerakan dari bahasa isyarat lalu menejermahkannya ke dalam sebuah teks.

"Kepada mereka yang tidak memahaminya, harapan kami adalah bahwa ini akan menjadi cara mudah bagi orang-orang yang menggunakan bahasa isyarat untuk berkomunikasi langsung dengan non bahasa isyarat tanpa membutuhkan orang lain untuk menerjemahkan untuk mereka," ujar Jun Chen, asisten profesor bioteknologi di UCLA seperti dikutip detikINET dari Ubergizmo.

Ia juga menambahkan, alat ini dapat membantu lebih banyak orang untuk belajar bahasa isyarat secara mandiri.

Cara kerja sarung tangan ini cukup sederhana. Sarung tangan akan menampilkan sensor yang membentang di sepanjang masing-masing jari. Setiap kali jari-jari bergerak maka sensor akan berusaha mendeteksi sebuah gerakan apa yang dibuat dan kemudian menerjemahkan gerakan-gerakan tersebut ke dalam bahasa Inggris.

Meskipun teknologi ini bukan hal baru, UCLA mengklaim bahwa desain mereka kurang besar dibandingkan dengan desain lain dan lebih nyaman digunakan.

Teknologi ini bisa ditebus dengan biaya USD 50 atau sekitar Rp 720 ribuan untuk pembelian bahannya. Banderol tersebut juga dapat dikurangi ketika diproduksi dalam jumlah banyak.

Sarung tangan ini diklaim memiliki fungsi yang baik sebagai prototipe yang mampu menafsirkan 60 tanda bahasa isyarat dengan akurasi hampir 99%.
https://kamumovie28.com/yours-sincerely-kanan-gill/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar