Jumat, 17 Juli 2020

Kapan Sih Waktu yang Tepat Ganti Celana Dalam? Saran Dokter Sih Begini

Tidak jarang persoalan iritasi kulit muncul di organ intim wanita maupun pria saat memakai celana dalam. Apalagi saat banyak aktivitas yang sedang dijalani, celana dalam cenderung menjadi lembap.
Namun, adapula sebagian orang yang nekat tidak ganti celana dalam seharian. Padahal hal ini disebut bisa memicu iritasi hingga infeksi di area intim wanita maupun pria.

Dokter spesialis kulit dari DNI Skin Centre, dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK menjelaskan kondisi tertentu yang mewajibkan seseorang harus segera mengganti celana dalam. Terutama saat kamu sedang melakukan aktivitas berat.

"Jika berkeringat terutama sehabis olahraga atau beraktivitas. Karena celana dalam yang basah adalah tempat favorit bakteri untuk berkembang biak," jelas dr Darma saat dihubungi detikcom Jumat (17/7/2020).

Maka dari itu dr Darma menyebut sebaiknya rutin mengganti celana dalam minimal sehari dua kali. Mengapa begitu?

Sebab, menurut dr Darma jika tidak segera mengganti celana dalam, hal ini berbahaya bagi organ intim wanita maupun pria.

"Sebaiknya diganti minimal 2 kali sehari. Jika tidak diganti akan menjadi sumber infeksi bakteri dan jamur yg berbahaya utk kesehatan organ intim," pungkasnya.

dr Darma menyebut rutin mengganti celana dalam membuat seseorang lebih nyaman dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Apalagi jika menjalani aktivitas padat, memerhatikan celana dalam menjadi suatu hal yang penting.

Selain itu dr Darma menegaskan perlu memakai celana dalam yang pas, tidak terlalu longgar dan tidak terlalu ketat.

Detikers, pastikan saat area intim mulai terasa berkeringat, sesegera mungkin mengganti celana dalam. Terlebih saat selesai berolahraga, banyak keringat yang bisa terperangkap di celana dalam. Nggak mau kan organ intim berakhir iritasi lalu menjadi infeksi?

Aturan Cegah Corona di KRL: Wajib Pakai Lengan Panjang dan Dilarang Ngobrol!

 KRL masih menjadi transportasi umum yang masih digunakan masyarat di tengah pandemi virus Corona. Oleh karena itu, berbagai aturan protokol kesehatan diperketat di KRL.
Berdasarkan Surat Edaran Kementerian Perhubungan no. 14 tahun 2020, untuk pengguna jasa KRL wajib untuk menggunaan pakaian lengan panjang atau jaket saat naik KRL. Selain itu, pengguna juga disarankan untuk memakai pelindung wajah atau face shield.

Selain itu, ada beberapa protokol yang juga perlu diperhatikan saat naik kereta, di antaranya sebagai berikut:

1. Pengguna diwajibkan pakai masker selama di KRL dan stasiun

2. Pengguna KRL wajib terapkan jaga jarak sesuai marka yang tertera. Jika kondisinya padat, petugas akan menerapkan sistem buka tutup di luar stasiun

3. Pengguna KRL disarankan untuk melakukan transaksi nontunai

4. Anak yang berusia kurang dari lima tahun atau balita dilarang naik KRL untuk sementara waktu

5. Untuk penumpang lanjut usia atau lansia, hanya diizinkan naik KRL di luar jam sibuk, yaitu pada pukul 10.00-14.00 WIB

6. Balita dan lansia yang naik KRL karena keperluan mendesak, seperti perawatan rutin ke rumah sakit, harus melapor terlebih dahulu ke petugas stasiun

7. Para pedagang dengan barang bawaan yang banyak tidak boleh naik KRL di saat jam sibuk

8. Setiap penumpang tidak diizinkan berbicara secara langsung atau melalui telepon seluler selama di dalam kereta

9. Wajib untuk pakai jaket atau baju lengan panjang selama naik KRL

10. Disarankan untuk pakai face shield.
https://nonton08.com/star/elliz-christine/feed/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar