Sejak pandemi virus Corona COVID-19 berlangsung, sepeda semakin banyak digandrungi banyak orang. Momen ini pun dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk menghasilkan karya kreatif.
Salah satunya adalah fotografer profesional asal Tangerang bernama Panji Indra (41). Dengan keahlian yang ia miliki, Panji 'menyulap' jalanan menjadi sebuah studio foto bertemakan street style untuk para pesepeda.
Tak hanya sepeda para 'sultan' seperti brompton dan road bike yang diabadikan olehnya, Panji juga memotret para pedagang keliling yang kesehariannya memang harus menggunakan sepeda.
Hal ini ia lakukan sebagai pengingat bahwa aktivitas bersepeda bukan hanya soal merek dan gengsi dengan membeli sepeda yang harganya cukup mahal. Namun, banyak di antara mereka yang menggunakan sepeda sehari-harinya untuk meraup rupiah dengan cara berdagang.
"Banyak yang sepedaan karena kita senang, kita hobi. Tetapi ada juga yang sepedaan karena harus. Jadi maksudnya itu kaya respect gitu loh respect sama orang-orang emang menghabiskan banyak waktunya di jalan," bebernya saat ditemui detikcom di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat Sabtu (29/8/2020).
Lewat foto-foto yang diabadikannya, Panji berharap di 10 tahun yang akan datang banyak orang akan mengingat bahwa sepeda sempat menjadi tren saat COVID-19 mewabah di seluruh dunia.
"Maksudnya jadi kaya database saja, terus 10 tahun lagi lo tuh kita ada yang namanya pandemi. Terus abis itu ada dulu tuh 10 tahun yang lalu sepeda sempat ngetren lho," pungkasnya.
Hilangnya Fungsi Penciuman Warga di Bali dan Dugaan Gejala Corona
Puluhan warga di Banjar Kecincang Bebandem, Karangasem, Bali, dilaporkan tiba-tiba saja kehilangan fungsi indra penciuman dan kemudian pulih sendiri. Dinas kesehatan setempat menyebut hal ini baru terjadi sejak pandemi virus Corona COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan Karangasem I Gusti Bagus Putra Pertama menjelaskan pihaknya sudah melakukan pemeriksaan. Penyebab fenomena ini disebut bukan kasus infeksi Corona karena warga tidak mengalami gejala lain yang mengarah, seperti demam, batuk, atau sakit tenggorokan.
"Jadi kalau yang datangnya pengakuan ini kan datangnya pengakuan warga ya, karena saat pada kita tanya berdasarkan riwayat mereka karena kepikiran aja karena memang tidak ada gangguan misalkan gangguan penciuman kan berarti ada tersumbat hidungnya atau ada membuat reseptor untuk penciuman ini sudah terputus di hidungnya," kata Bagus saat dihubungi, Sabtu (5/9/2020).
"Tapi saat ditanya apakah bapak ibu bapak mengalami pilek? tidak, sakit tenggorokan? tidak, itu artinya kan hanya kepikiran (COVID-19)" lanjutnya.
Kabar hilangnya fungsi indra penciuman sejumlah warga di Bali ini jadi topik perbincangan di media sosial. Sebagian netizen berpendapat apakah mungkin sebetulnya itu salah satu kasus Corona yang minim gejala.
Kehilangan fungsi indra penciuman (anosmia) memang disebut oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) bisa jadi gejala infeksi Corona. Studi menyebut anosmia yang disebabkan karena COVID-19 memiliki ciri khas tertentu.
Dikutip dari jurnal JAMA Otolaryngology-Head & Neck Surgery 2020, ciri khasnya adalah gangguan fungsi penciuman ini bisa terjadi tanpa gejala.
Pada influenza atau virus penyebab penyakit pernapasan lain misalnya, gangguan penciuman biasanya dipicu masalah seperti pilek. Sementara pasien COVID-19 dalam studi dilaporkan mengalami anosmia tanpa pilek atau gangguan di saluran napas atas.
"Menurut kami asosiasi antara hilangnya fungsi indra penciuman tiba-tiba, tanpa ada sumbatan saluran napas pada pasien dengan gejala lainnya, seperti batuk atau demam, harus membuat dokter waspada terhadap infeksi SARS-CoV-2," tulis peneliti dari Lariboisiere University Hospital.
Studi lainnya yang dilakukan oleh peneliti dari University of East Anglia menemukan anosmia pada pasien COVID-19 rata-rata juga disertai kesulitan membedakan rasa. Peneliti utama, Prof Carl Philpott, menyebut pasien Corona yang mengalami anosmia biasanya kesulitan membedakan pahit dan manis.
"Ini sangat menarik karena itu berarti tes bau dan rasa dapat digunakan untuk membedakan antara pasien COVID-19 dan orang dengan pilek atau flu biasa," ungkap Carl.
https://nonton08.com/a-street-cat-named-bob/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar