Kisah-kisah bullying yang dialami para mahasiswa kedokteran saat menjalani masa koas maupun residen membuka tabir gelap pendidikan dokter. Selain faktor senioritas, perbedaan almamater seringkali juga melatarbelakangi perilaku bullying.
Bullying tidak selalu berbentuk penganiayaan fisik. Perlakuan berbeda ketika seorang mahasiswa kedokteran praktik di fasilitas kesehatan yang didominasi mahasiswa kedokteran dari almamater lain misalnya, juga dialami oleh Y seorang lulusan kedokteran sebuah universitas swasta di Jakarta.
"Kalau pas gue memang alumni tuh ngaruh banget ya, kaya misalnya gue di rumah sakit yang ketemu sama koas universitas ternama, kaya residennya lebih senang sama anak itu," kata Y saat dihubungi detikcom.
Perlakuan yang berbeda menurutnya terkait stigma bahwa lulusan universitas tertentu lebih diakui kemampuan akademisnya. Perilaku diskriminatif semacam itu akhirnya mengganggu kenyamanan saat belajar.
Namun tidak semua mengalami hal itu. MK, seorang lulusan kedokteran gigi di sebuah universitas mengaku tidak mengalami bullying berdasarkan almamater. Namun ia mengamati perilaku diskriminatif muncul ketika ada mahasiswa lain yang punya kedekatan dengan konsulen maupun profesor.
"Kalau dia ada hubungan keluarga, ponakan, sudah itu mah sakti. Nggak akan kena apapun, malah dia diistimewakan," kata MK.
5 Manfaat Sehat Bermalas-malasan yang Didapat Kaum Rebahan
Saat ini banyak orang berusaha untuk produktif di masa pandemi virus Corona. Berbagai kesibukan dilakukan demi mengisi waktu luang. Tapi tidak ada salahnya jika kamu menyediakan waktu untuk bermalas-malasan alias jadi kaum rebahan.
Bermalas-malasan mungkin terdengar tidak keren, tidak produktif. Ternyata beberapa ahli mengatakan bermalas-malasan memiliki manfaat kesehatan lo. Mulai terhindar dari burnout, dan bisa meningkatkan kecerdasan emosional.
Dikutip dari laman Bustle, berikut beberapa manfaat bermalas-malasan bagi kesehatan tubuh kamu. Apa saja?
1. Tidak burnout
Bermalas-malasan ternyata ada manfaatnya bagi kesehatan tubuh. Terlalu memaksakan diri dalam bekerja ternyata tidak baik lho untuk kesehatan. Perlu ada waktu untuk menarik diri dari semua tekanan dalam pekerjaan.
"Kita harus menjalani pekerjaan secara perlahan seperti saat akan makan: kualitas di atas kuantitas, lalu dengan menyediakan waktu untuk istirahat dan berpikir, bukan hanya untuk terus produktif. Rasa bosan dan malas seharusnya bisa digunakan sebagai cara untuk kembali mendapatkan kendali atas tubuh dan waktu yang dimiliki," ujar Isabelle Moreau.
2. Tekanan darah lebih rendah
Tidak ada salahnya dalam sela bekerja kamu mengambil waktu sebentar untuk tidur siang. Dikutip dari laman Guardian, peneliti dari Allegheny College, Pennsylvania, mengatakan tidur selama 45 menit hingga satu jam dapat membantu menurunkan tekanan darah setelah mengalami stres dalam bekerja. Jadi kamu tidak perlu merasa bersalah minta izin untuk rebahan sebentar di tengah jam kerja demi tubuh lebih sehat dan lebih siap untuk menghadapi tantangan berikutnya.
https://indomovie28.net/eternal-valentine-2/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar