Kamis, 03 September 2020

Komedian Idan Separo Meninggal Akibat Sakit Gula, Ini Berbagai Penyebabnya

Komedian Idan Separo dikabarkan meninggal dunia pada Rabu (2/9/2020). Kabar ini disampaikan oleh komedian yang sekaligus sahabat dari Idan, Daus Mini melalui sebuah rekaman suara yang dikirim ke awak media.
"Berita duka datangnya dari kawan kita Idan Separo yang hari ini meninggal dunia. Informasi Daus dapat dari sauradarnya atau Ua-nya Idan yang biasa ngurusin Idan selama di rumah sakit," jelas Daus Mini melalui rekaman suara tersebut.

Idan Separo menghembuskan napas terakhirnya saat berada di rumah sakit. Diketahui sebelum meninggal, Idan sempat mengidap sakit gula atau diabetes.

"Lagi dirawat kurang lebih sudah seminggu di rumah sakit. Dia kan memang punya gula ya," sambung Daus Separo.

Dikutip dari Healthline, diabetes melitus atau dikenal dengan diabetes merupakan penyakit metabolisme yang menyebabkan gula darah meningkat. Penyakit diabetes ini terdiri dari dua tipe, yaitu tipe 1 dan 2 yang memiliki penyebab yang berbeda-beda.

Apa saja penyebab penyakit diabetes ini?

Diabetes tipe 1
Diabetes 1 terjadi karena adanya gangguan sistem kekebalan tubuh atau autoimun. Fungsi antibodi yang seharusnya melindungi tubuh dari infeksi malah menyerang sel tubuh itu sendiri, tepatnya pada bagian sel beta penghasil insulin yang ada di dalam pankreas.

Alasan antibodi menyerang sel pankreas belum diketahui secara pasti, tetapi kondisi ini diduga berkaitan dengan genetik atau keturunan serta infeksi dari virus tertentu yang memicu serangan pada imunitas.

Diabetes 2
Pada jenis diabetes ini bisa terjadi karena pola hidup yang kurang sehat. Adanya obesitas atau kelebihan berat badan ini bisa meningkatkan risiko seseorang mengidap jenis diabetes ini.

Kondisi ini membuat sel-sel di dalam tubuh kurang sensitif terhadap efek insulin dan mengakibatkan adanya peningkatan kadar gula pada darah. Seperti yang dialami diabetes tipe 1, jenis diabetes ini bisa terjadi karena faktor genetik.

Tandai 100 Hari Tanpa Transmisi Lokal, Wabah Corona di Thailand Berakhir?

 Thailand melaporkan nol kasus COVID-19 yang ditularkan secara lokal atau transmisi lokal selama 100 hari berturut-turut. Data dari Kementerian Kesehatan Thailand mencatat tak ada transmisi komunitas sejak 26 Mei-2 September.
Seperti Taiwan dan Selandia Baru, keberhasilan Thailand menekan laju infeksi dan berhasil melewati 100 hari tanpa infeksi lokal bergantung pada perbatasan yang dijaga ketat dan ditutup untuk pendatang selama berbulan-bulan meski akhirnya menimbulkan kerugian besar bagi Thailand yang mengandalkan sektor pariwisata.

Pihak berwenang masih menemukan infeksi Corona di antara para pelancong yang tiba di perbatasan hot spot wisata, tetapi orang-orang ini dikarantina dan hanya diizinkan masuk ke lingkungan masyarakat setelah mereka pulih.

Pemerintah Thailand sendiri telah setuju untuk membuka kembali wisatawan menjelang musim dingin tetapi belum merilis banyak rincian tentang bagaimana mereka akan melakukannya dengan aman.

"Kami menahan virus dan sekarang adalah waktu yang tepat untuk fokus pada ekonomi. Semakin lama kami menutup perbatasan, semakin banyak kerusakan yang ditimbulkan," kata Somprawin Manprasert, kepala ekonom di Bank of Ayudhya Pcl di Bangkok, dikutip dari Strait Times.

Dilema Thailand menggambarkan kesulitan keseimbangan pemerintah di seluruh dunia yang berusaha untuk mengatasi antara kesehatan masyarakat dan kelangsungan hidup ekonomi.

Pejabat Thailand tetap waspada terhadap kemungkinan munculnya kembali infeksi seperti di Selandia Baru dan Vietnam. Per 2 September, Thailand mencatatkan total 3.425 kasus COVID-19, di antaranya 58 meninggal dunia dan 3.274 orang dinyatakan telah sembuh.
https://cinemamovie28.com/gundala/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar