Mendikbud Ristek Nadiem Makarim bersikeras tak ada tawar menawar soal sekolah tatap muka Juli 2021. Nadiem beralasan, tak ditundanya sekolah tatap muka menyangkut masa depan Indonesia soal pendidikan.
"Tidak ada tawar-menawar untuk pendidikan, terlepas dari situasi yang kita hadapi," kata Nadiem dalam acara yang disiarkan YouTube Kemendikbud RI, Rabu (2/6/2021).
Meski begitu, pendidik dan tenaga kependidikan dipastikan Nadiem mendapatkan prioritas vaksinasi. Hal ini juga dibenarkan juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi.
Bagaimana dengan mahasiswa? Apakah diprioritaskan juga mendapat vaksin Corona?
"Sekarang masih pendidik dan tenaga pendidik ya," katanya saat dikonfirmasi detikcom Kamis (3/6/2021).
Menurutnya, untuk vaksinasi Juli khusus masyarakat umum sasarannya masih dalam proses pembahasan.
"Nanti kita kan Juli ya untuk masyarakat umum kita masih proses pematangan lebih lanjut untuk kemungkinan tahapan-tahapan vaksinasi di periode Juli nanti," bebernya.
Sementara vaksinasi Corona pada usia anak, masih menunggu rekomendasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) hingga ITAGI. Khususnya terkait pembahasan jenis vaksin Corona yang mungkin direkomendasikan.
"Apakah vaksin itu sudah ada di negara kita, artinya jenis vaksinnya itu misalnya Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, Novavax, atau harus mencari jenis vaksin baru," jelas dr Nadia dalam diskusi virtual, Senin (31/5/2021).
"Nah kalau harus mencari jenis vaksin baru ya berarti harus negosiasi lagi pemerintah, belum tentu produsen vaksinnya punya stok vaksin, itu yang pertama," sambungnya.
https://maymovie98.com/movies/the-ultimate-vampire/
Wakil Kepala BSSN Sebut HP 'Merusak Sel Tubuh', Benarkah Radiasi Bikin Kanker?
Wakil ketua Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Komjen Pol. Dharma Pongrekun sontak menjadi perbincangan di dunia maya. Pasalnya dalam sebuah video viral bincang-bincang, ia menyebut ponsel (telepon seluler) bisa merusak sel tubuh manusia.
"Kenapa handphone disebut cellular phone? Karena dia menghancurkan sel. Begitu Bapak touch, sel kita lemah. Makanya kita gampang sakit, panas, cepat puyeng. Tangan kayak kesemutan, kenapa? Darah jadi kental. Dia berpengaruh langsung pada tubuh," sambungnya.
Saat diwawancarai langsung detikcom, Dharma Pongrekun mengklaim sebagai seorang praktisi saat menjelaskan soal dampak HP terhadap tubuh tersebut. Ia juga menyebut beberapa referensi yang menguatkan pendapatnya, salah satunya dari WHO.
"Referensi, boleh baca jurnalnya WHO tahun 2011. Dikatakan bahwa radiasi HP termasuk 1 dari 28 penyebab kanker," sebutnya.
Radiasi ponsel dan risiko kanker
Beberapa orang khawatir bahwa energi frekuensi radio dari ponsel akan menyebabkan kanker atau bahaya kesehatan serius lainnya.
Sejumlah besar penelitian telah dilakukan selama dua dekade terakhir untuk menilai apakah ponsel menimbulkan risiko kesehatan potensial. Sampai saat ini, tidak ada efek kesehatan yang merugikan yang disebabkan oleh penggunaan ponsel.
Dikutip dari laman resmi WHO, penelitian epidemiologis yang meneliti potensi risiko jangka panjang dari paparan frekuensi radio sebagian besar mencari hubungan antara tumor otak dan penggunaan ponsel.
Namun, karena banyak kanker tidak terdeteksi sampai bertahun-tahun setelah interaksi yang menyebabkan tumor, dan karena ponsel tidak digunakan secara luas hingga awal 1990-an, studi epidemiologi saat ini hanya dapat menilai kanker yang menjadi jelas dalam periode waktu yang lebih singkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar