Sabtu, 05 Juni 2021

Sabar Ya, PS5 Masih Langka Sampai Tahun Depan

 Meski sudah dirilis sejak akhir 2020 lalu, sampai saat ini PlayStation 5 (PS5) masih langka dan sulit dibeli (dengan harga resmi). Kelangkaan tersebut masih akan terjadi sampai 2022 mendatang.

Menurut CFO Sony Hiroki Totoki, permintaan PS5 pada tahun 2022 mendatang masih akan meroket, dan Sony tak akan mampu memenuhi semua permintaan tersebut meski sudah meningkatkan produksinya.


"Saya pikir permintaan tak akan mereda tahun ini dan bahkan jika kami bisa menyediakan lebih banyak perangkat PlayStation 5 tahun depan, pasokan kami tak akan bisa mengejar permintaan yang ada," ujar Totoki pada para analis.


Totoki pun membandingkan penjualan PS5 dengan PS4, dan memprediksi bahwa permintaan PS5 itu akan menurun dalam waktu dekat.


"Kami sudah menjual lebih dari 100 juta unit PlayStation 4 dan dengan mempertimbangkan pangsa pasar dan reputasi kami, saya tak bisa membayangkan kalau permintaan pasar akan menurun dengan mudah," tambahnya, seperti dikutip detikINET dari The Verge, Senin (10/5/2021).


Per 31 Maret lalu, Sony sudah menjual sekitar 7,8 juta unit PS5, dan mereka menargetkan bisa memproduksi setidaknya 14,8 juta unit dalam tahun finansial mereka yang dimulai pada April 2021.


Sebenarnya permintaan PS5 yang meroket adalah kesempatan bagi Sony untuk penjualan yang lebih tinggi. Namun, dengan kondisi seperti ini hal tersebut malah menyulitkan, ditambah lagi kelangkaan chip yang melanda banyak industri.


Sony bukan satu-satunya produsen konsol yang kesulitan memenuhi permintaan pasar karena pasokan yang terbatas. Nintendo sebelumnya sudah memperingatkan akan adanya kelangkaan komponen.


Pernyataan Totoki ini bertolak belakang dengan pernyataan Presiden dan CEO Sony Interactive Jim Ryan, yang menyebut kalau pasokan PS5 akan berangsur membaik selama 2021 ini.

https://cinemamovie28.com/movies/sing-2-2/


8 Fitur WhatsApp yang Ngadat Kalau Tolak Aturan Privasi


 WhatsApp akan menerapkan kebijakan privasi terbarunya yang kontroversial pada 15 Mei mendatang. Sebelumnya mereka mengatakan tidak akan menghapus akun yang tidak menyetujui tapi pengguna harus menerima konsekuensinya.

Setelah 15 Mei, pengguna yang tidak menyetujui update ini bisa menggunakan WhatsApp seperti biasa. Tapi mereka akan terus-terusan mendapat peringatan untuk menerima Terms of Service baru WhatsApp.


Beberapa minggu setelahnya WhatsApp akan mulai membatasi fitur yang bisa digunakan pengguna. Pengguna masih bisa menerima panggilan suara dan video serta membalas pesan lewat notifikasi, tapi tidak bisa membuka daftar chat karena akan karena akan ada pengingat ToS WhatsApp.


Selain itu ada juga beberapa fitur yang tidak bisa dilakukan jika pengguna tidak menerima aturan privasi WhatsApp yaitu:


1. Kalian tidak bisa mengirim update status baru di dalam aplikasi.


2. Kalian tidak bisa meneruskan pesan dari satu chat ke chat lainnya.


3. Kalian tidak bisa mengatur dan menggunakan daftar broadcast dan membuat grup baru, tapi masih bisa ditambahkan ke grup baru oleh orang lain, jika pengaturan privasi mengizinkan untuk mereka untuk menambahkan kalian, jika tidak, kalian tidak dapat menerima undangan baru ke grup.


4. Layanan messaging jadi sangat terbatas: kalian tidak bisa mengutip pesan atau me-mention anggota grup, dan kalian tidak bisa mengirimkan pesan suara, stiker dan jenis media lainnya di dalam aplikasi.


5. Kalian tidak bisa backup riwayat chat, jika kalian sudah mematikan backup otomatis.


6. Kalian tidak bisa menggunakan layanan Click to Chat.


7. Kalian tidak bisa memindahkan riwayat chat.

https://cinemamovie28.com/movies/sing-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar