Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat telah mengeluarkan imbauan agar lebih waspada terhadap COVID-19 varian baru. Varian baru Corona ini bernama "VUI 202012/01" atau B117.
Mutasi genetik pada protein "spike" N501Y pada varian ini dapat menjadi penyebab makin mudahnya penularan terjadi.
Varian ini muncul pertama kali di Inggris. Setelah itu, varian baru virus ini telah menyebar ke sejumlah negara, seperti Singapura, Malaysia, Denmark, dan Belanda.
Dikutip dari Timesofindia, berikut 3 fakta mengenai COVID-19 varian baru:
1. Gejala yang tidak jauh berbeda dengan COVID-19 varian lama
Beberapa gejala yang muncul tidak jauh berbeda dengan COVID-19 varian lama:
Gangguan pernapasan
Linglung/kebingungan
Nyeri dada yang terus menerus
Mudah lelah
Bibir kebiruan
2. Seberapa bahaya varian baru Corona?
Varian baru Corona 70 persen lebih menyebar dibandingkan Corona varian lama. Varian ini mengandung 17 mutasi yang dapat membentuk virus dan menyebabkan lonjakan baru.
Meskipun belum ada informasi lebih lanjut, peneliti mengungkapkan bahwa mutasi ini menjadi penyebab virus lebih mudah tersebar. Para ahli juga khawatir mutasi tersebut dapat menyebabkan lebih banyak rawat inap dan kematian pada tahun 2021 dibandingkan dengan tahun 2020.
3. Rentan menginfeksi anak-anak
Wendy Barclay, seorang profesor di New and Emerging Respiratory Virus Threats Advisory Group (NERVTAG) dan spesialis virologi di Imperial College of London mengatakan bahwa mutasi telah mempermudah virus memasuki sel manusia. Oleh karena itu, anak-anak lebih rentan terinfeksi dan sama rentannya terhadap virus ini saat dewasa.
Untuk itu, tetap menjaga jarak, gunakan masker, hindari kontak fisik dengan orang lain, dan semprotkan cairan disinfektan sehabis menyentuh permukaan barang. COVID-19 tetap menjadi penyakit yang dapat menginfeksi kapan saja, siapa saja, dan di mana saja.
https://kamumovie28.com/movies/zandalee/
5 Kondisi Kesehatan Dilihat dari BAB Pertama di 2021, Termasuk yang Mana?
Aktivitas pertama di tahun yang baru selalu menghadirkan kenangan tersendiri. Jika buang air besar (BAB) pertama di 2021 termasuk momen yang berkesan, pernahkan terpikir bahwa hal itu bisa menunjukkan kondisi kesehatan?
Ada banyak hal yang bisa diamati saat BAB, yang mencerminkan kondisi saluran pencernaan. Atau lebih luas lagi, kondisi sistem metabolisme tubuh juga bisa teramati dari kondisi BAB. Seseorang yang sedang tidak sehat kadang-kadang juga bisa diamati dari BAB.
Apa saja sih yang bisa diamati? Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut, dikutip dari Hopkinsmedicine.
1. BAB keras seperti kerikil
Feses yang keras saat BAB dan berbentuk seperti kerikil adalah gejala konstipasi, atau orang awam menyebutnya sembelit. Hanya keluar feses sedikit dan terasa tidak tuntas juga termasuk kriteria sembelit.
Dalam saluran pencernaan, usus besar akan menyerap cairan untuk memadatkan feses. Pergerakan usus yang terlalu lambat menyebabkan penerapan cairan jadi berlebihan sehingga feses mengeras dan susah dikeluarkan.
2. Berubah warna
Ada banyak faktor yang mempengaruhi warna feses saat BAB. Mulai dari makanan dan minuman yang dikonsumsi, hingga pengaruh enzim-enzim pencernaan.
Perubahan warna saat BAB umumnya adalah hal yang wajar dan tidak perlu dikhawatirkan. Namun jika menemukan kemerahan pada feses, waspadai kemungkinan bercak darah yang menandakan adanya masalah pada sistem pencernaan.
3. Hitam dan lengket
Penyebab paling umum feses berwarna hitam dan lengket adalah suplemen zat besi dan obat-obatan mengandung bismuth. Penyebab lain yang perlu diwaspadai adalah kemungkinan terjadinya perdarahan pada saluran cerna, baik di lambung maupun usus kecil.
Bagaimana dengan BAB berminyak atau panjang seperti pensil? Simak di halaman berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar