Kamis, 27 Februari 2020

Menteri BUMN Bakal Buka Chocolate Glenmore Run di Banyuwangi

Akhir pekan ini akan ada acara asyik di Banyuwangi. Menteri BUMN Rini Soemarno akan membuka event wisata olahraga Chocolate Glenmore Run.

Selama dua hari, 16-17 Februari 2019, di Doesoen Kakao Banyuwangi akan digelar Chocolate Glenmore Run, Chocolate Happy Cycling, dan Chocolate Jazz and Food Festival. Menteri BUMN Rini Soemarno akan membuka Chocolate Glenmore Run, sebagai event pembuka.

Dikatakan Kabag Humas Setda Banyuwangi Djuang Pribadi, Menteri Rini akan hadir dalam kompetisi lari yang menyuguhkan trek perkebunan kakao di kawasan Glenmore Banywuangi.

"Bu Menteri Rini yang didampingi sejumlah pejabat BUMN akan hadir dalam Chocolate Glenmore Run, bahkan rencananya beliau akan ikut berlari bersama peserta," kata Djuang, Jumat (15/2/2019).

Event lari tersebut akan dimulai pukul 06.00 WIB di Doesoen Kakao, sebuah kawasan wisata yang terdapat pabrik pengolahan coklat yang lokasinya berada di perkebunan Kendeng Lembu, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Wawan Yadmadi menambahkan kompetisi lari ini akan melombakan dua kategori, yakni 5 kilometer dan 10 kilometer. Kompetisi lari tersebut akan diikuti 1.000 peserta dari seluruh wilayah Indonesia. Bahkan terdapat dua pelari asing asal Kenya yang turut bertanding dalam kompetisi ini.

"Para peserta akan menyusuri hamparan areal perkebunan kakao dan karet seluas 1.500 hektar. Selain menjelajahi kebun kakao sepanjang rute, para pelari dan pesepeda bisa menikmati kuliner berbahan cokelat yang diolah penduduk setempat," kata Wawan.

Hari berkutnya, Minggu 17 Februari 2019 akan digelar Chocolate Happy Cycling, di mana pembalap akan melintasi rute sejauh 20,4 km dengan mengambil lokasi start dan finish yang sama, yaiu di Doesoen Kakao.

"Lintasan yang akan dilalui peserta 80 persen off road. Setelah melewati jalur mulus di jalan lintas selatan, mereka akan memasuki jalanan terjal dan berbatu di pinggiran perkebunan cokelat yang rimbun. Tantangan akan semakin berat pada 2 kilometer terakhir saat peserta harus menaklukkan rute menanjak dan beraspal yang licin," terang Wawan.

Ajang ini terdiri atas 2 kategori lomba, yakni Racing (kompetisi) dan Gowes Happy. Untuk Racing, dibagi menjadi 4 kelompok, yakni open (semua usia), Master A (usia 30-39 tahun), Master B (40-49 tahun), dan master C (50 tahun ke atas). Sementara Gowes Happy terbuka untuk segala usia.

Untuk memeriahkan aksi lari dan sepeda tersebut digelar pula Chocolate Jazz and Food Festival di kawasan tersebut selama dua hari, 16 - 17 Februari.

"Pastinya ini akan menjadi pengalaman yang unik menikmati musik jazz sembari menyesap kelezatan coklat tepat di tengah-tengah perkebunannya. Apalagi Glenmore merupakan kawasan perkebunan yang sejuk," kata Wawan.

Ada Hutan Cemara Instagramable Dekat Tol Semarang-Salatiga

 Weekend ini ke Semarang, singgahlah ke hutan yang tidak jauh dari pintu Tol Semarang-Salatiga. Rehatlah sambil hunting foto di hutan cemara instagenik ini.

Sudah menjadi rahasia umum jika jalan Tol Semarang - Salatiga memiliki pemandangan sejuk khas pegunungan. Namun, siapa sangka, ternyata rimbunan hutan yang berada diantara jalan tol itu bisa menjadi tempat beristirahat sejenak dari penat perjalanan.

Tak butuh waktu lama untuk sampai di Wana Wisata Hutan Penggaron. Cukup menempuh waktu sepuluh menit dari pintu keluar Tol Ungaran.

Berada di Desa Susukan, Kecamatan Ungaran Timur, Wana Wisata Penggaron menjadi tujuan tepat bagi pelancong yang doyan mengunggah foto bernuansa alam di Instagram.

Deretan hutan pinus akan menyambut wisatawan ketika memasuki Wana Wisata Penggaron. Harga tiket masuk ke area ini adalah Rp 7.000. Biaya ini sudah termasuk asuransi resmi dari PT Perhutani sebagai pengelola.

Hutan pinus di sini sangat instagenic, apalagi jika datang di pagi hari. Pengunjung dapat bermain-main dengan sinar matahari yang menelusup di antara pohon pinus. Hal ini menjadikan foto yang dibuat memiliki sisi gelap terang yang menarik.

Yang Baru di Ciamis, 'Hotel' Buat Domba

Ada destinasi wisata baru di Ciamis, namanya Pangangonan Farm. Uniknya tempat ini menyediakan 'hotel' khusus untuk menginap ternak domba.

Pangangonan Farm di Desa Cibadak, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat baru diresmikan pada pertengahan Januari 2019. Destinasi baru ini dikelola oleh BUMdes setempat khusus untuk dijadikan wisata alternatif bagi masyarakat.

Seperti konsep awal, tujuan dibangunnya Pangangonan Farm ini untuk wisata edukasi. Baik bagi para siswa Paud, TK, SD, lembaga pendidikan lainnya maupun masyarakat umum.

Nah, Pangangonan Farm ini punya Hotel Domba. Memang bukan bangunan hotel seperti pada umumnya, melainkan kandang domba berukuran panjang. Fungsinya untuk penitipan hewan ternak dengan sistem investasi. Jadi warga yang ingin beternak domba tapi tak memiliki kandang, bisa dititip di 'hotel' domba ini.

Lamanya penginapan sekitar 100-120 hari, sampai domba layak dijual. Tahap awal ini, ruang yang tersedia berkapasitas 35 ekor. Nantinya pemilik modal akan memperoleh bagian 40 persen, kemudian 40 persen untuk BUMdes dan 20 persen untuk sewa 'hotel'.

Wisatawan yang datang kemari bisa berkeliling sekitar peternakan dan bertemu domba-domba yang ada. Domba yang dititip di sini diberi nama unik, yakni nama bunga atau buah dalam bahasa Sunda.

"Anak-anak sekarang sudah jarang yang mengetahui nama-nama bunga atau buah dalam bahasa Sunda. Jadi kami edukasi melalui nama domba yang dititipkan ini," jelas Pengelola Pangangonan Farm Aep Saepudin saat ditemui detikTravel di lokasi, Rabu (13/2/2019).

Aep menjelaskan, di tempat wisata ini anak-anak juga dikenalkan tata cara beternak domba. Selain itu juga diajarkan bercocok tanam sayuran dan palawija dengan praktik langsung. Sehingga pengelola menyediakan lahan hingga 3,5 hektar. Nantinya hasil dari tanaman tersebut bisa dinikmati oleh penanamnya saat berkunjung kembali ke tempat tersebut.

"Ada juga beberapa saung untuk bersantai, permainan tradisional anak masa kecil seperti perosotan dari bambu dan kawung, ayunan, jungkitan dari kayu, egrang dan bakiak. Di sini semua serba tradisional, untuk nostalgia. Karena di era modern saat ini sudah sangat jarang anak-anak memainkan permainan tradisional," tuturnya.

Menurut Aep, sejak dibuka pada pertengahan Januari lalu, antusiasme warga cukup tinggi. Terutama pada Sabtu-Minggu pengunjung dari anak-anak TK, PAUD cukup banyak. Untuk wisata kemari tak dipatok biaya, tapi kalau mau wisatawan bisa ikut menyumbang untuk biaya perawatan kebersihan.

"Untuk masuk ke lokasi wisata gratis, tapi kami sediakan kotak amal bagi yang ingin mengisi silahkan. Nanti itu untuk perawatan kebersihan," terang Aep.

Menteri BUMN Bakal Buka Chocolate Glenmore Run di Banyuwangi

Akhir pekan ini akan ada acara asyik di Banyuwangi. Menteri BUMN Rini Soemarno akan membuka event wisata olahraga Chocolate Glenmore Run.

Selama dua hari, 16-17 Februari 2019, di Doesoen Kakao Banyuwangi akan digelar Chocolate Glenmore Run, Chocolate Happy Cycling, dan Chocolate Jazz and Food Festival. Menteri BUMN Rini Soemarno akan membuka Chocolate Glenmore Run, sebagai event pembuka.

Dikatakan Kabag Humas Setda Banyuwangi Djuang Pribadi, Menteri Rini akan hadir dalam kompetisi lari yang menyuguhkan trek perkebunan kakao di kawasan Glenmore Banywuangi.

"Bu Menteri Rini yang didampingi sejumlah pejabat BUMN akan hadir dalam Chocolate Glenmore Run, bahkan rencananya beliau akan ikut berlari bersama peserta," kata Djuang, Jumat (15/2/2019).

Event lari tersebut akan dimulai pukul 06.00 WIB di Doesoen Kakao, sebuah kawasan wisata yang terdapat pabrik pengolahan coklat yang lokasinya berada di perkebunan Kendeng Lembu, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Wawan Yadmadi menambahkan kompetisi lari ini akan melombakan dua kategori, yakni 5 kilometer dan 10 kilometer. Kompetisi lari tersebut akan diikuti 1.000 peserta dari seluruh wilayah Indonesia. Bahkan terdapat dua pelari asing asal Kenya yang turut bertanding dalam kompetisi ini.