Jumat, 29 November 2019

Tanggapi Mendagri Tito, PA 212 Klaim Jadi Kebanggaan Umat Islam RI

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan Malaysia memuji kondisi politik di Indonesia yang stabil setelah ada rekonsiliasi antara kubu 01 dan 02. Soal stabilitas politik, Tito juga menyinggung 212.

Persaudaraan Alumni (PA) 212 merespons ucapan Tito. Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif mengatakan pihaknya tidak punya kaitan dengan kubu politik 01 ataupun 02.

Slamet mengatakan spirit yang dipunyai 212 adalah membela agama Islam.

"212 nggak ada urusan dengan 01 dan 02 karena tetap istikamah berjuang agar tidak ada pembiaran hukum terhadap penista agama serta tetap perjuangkan keadilan. Tidak ada rekonsiliasi dengan penista agama, tidak ada rekonsiliasi dengan kezaliman," kata Slamet lewat pesan singkat, Selasa (26/11/2019).

Juru bicara PA 212, Haikal Hassan, juga merespons pernyataan Tito. Dia mengungkit acara yang pernah digelar pihak 212.

Haikal mengatakan 212 adalah kebanggaan umat Islam Indonesia. Menurutnya, 212 tak perlu dipermasalahkan oleh Tito.

"212 adalah kebanggaan umat Islam Indonesia. Di mana lagi di seluruh dunia berkumpul jutaan manusia dengan tertib, tenang, damai, kompak, tanpa ada rusuh, ribut, bentrok. Tidak ada sampah, tidak ada perusakan milik umum, rumput pun tak terinjak, orang beragama lain terlindungi saat hadir," ujar Haikal.

"Masalahnya adalah di Tito sendiri yang mempermasalahkan. Semua ormas ngumpul jadi satu untuk kekuatan dan ketahanan negara kok masalah?" sambungnya.

Sebelumnya, Mendagri Tito Karnavian berbicara tentang kunjungannya ke Malaysia beberapa waktu lalu. Menurutnya, tokoh-tokoh di Malaysia memuji politik Indonesia sudah stabil usai bergabungnya kubu 01 dan 02.

"Dalam pandangan Malaysia kemarin saya ketemu dengan banyak tokoh di sana, langkah politik Indonesia stabil sekarang, terutama semenjak gabungin 01 sama 02, tinggal urusannya 212 aja," kata Tito dalam sambutannya di acara Munas APPSI VI di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2019).

Tito mengatakan, setelah rekonsiliasi antara kubu 01 dan 02 seusai pilpres dan suasana politik mulai stabil, pengusaha Malaysia malah banyak ingin berinvestasi di Indonesia. Tito menyebut, dalam pandangan negara lain, kondisi politik di Indonesia stabil.

Dia mengatakan kondisi itu berbeda dengan kondisi di Malaysia. Tito mengatakan politik di Malaysia sedang tidak stabil karena ada tarik-menarik antara kelompok oposisi dan pemerintah.

Polda Metro Jaya Siapkan Pengamanan Reuni 212 di Monas

Persaudaraan Alumni (PA) 212 berencana menggelar Reuni 212 di Monas pada 2 Desember 2019. Polda Metro Jaya siap memberikan pengamanan untuk kelancaran kegiatan tersebut.

"(Reuni) 212 kegiatan keagamaan, jadi kegiatan yang biasa saja. Tentu kalau ada kegiatan keagamaan nanti mereka memberitahukan kepada Polri ya kita akan melakukan kegiatan pengamanan," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (26/11/2019).

"Yang jelas, kita untuk kegiatan ini mereka melaksanakan kegiatan itu ya kita amankan," sambungnya. https://nonton08.com/inferno/

Gatot mengatakan personel pengamanan yang akan dikerahkan hanya cukup dari Polda Metro. Dia belum menjelaskan jumlah personel yang akan diturunkan pihaknya itu.

"Cukup dari Polda Metro saja. (Jumlah personelnya) tentu sesuaikan nanti berapa jumlah yang hadir kita sesuaikan jumlahnya ya," ungkap Gatot.

Gatot mengatakan kegiatan Reuni 212 sama dengan kegiatan agama pada umumnya. Masyarakat tidak perlu ada yang resah atas adanya kegiatan itu.

"Nggak perlu kita terganggu dengan kegiatan tersebut, kita khawatir kegiatan tersebut, nggak. Ini kegiatan seperti keagamaan yang biasa dilakukan," kata Gatot.

Gatot mengatakan pihaknya sudah berkomunikasi dengan panitia Reuni 212 terkait pelaksanaan acara itu. Dia berharap acara itu berlangsung dengan tertib dan tidak ada kekacauan apa pun.

"Ya kita berharap kegiatan ini kan kegiatan keagamaan, kegiatan-kegiatannya tentunya kegiatan yang tidak memprovokasi atau kegiatan lainnya yang dapat menimbulkan terjadinya gangguan keamanan," kata Gatot.

Seperti diketahui, PA 212 akan menggelar Munajat dan Maulid Akbar Reuni Mujahid 212 di Monas, Jakarta Pusat, pada 2 Desember 2019. PA 212 mengaku sudah mengantongi rekomendasi dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Perlu kita tambahkan bahwa alhamdulillah proses dalam rangka mematangkan acara Reuni 212 nanti pertama tentang perizinan alhamdulillah pertama perlu kita informasikan insyaallah semua berjalan dengan baik dan lancar karena rekomendasi dari Gubernur DKI Jakarta sudah kita dapatkan," kata Ketua Umum PA 212, Slamet Maarif, di Sekretariat DPP FPI, Jalan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (21/11).

Mabes Polri juga sudah menerima surat pemberitahuan dari pihak 212. Rekomendasi kegiatan itu akan diserahkan ke Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Pusat. http://nonton08.com/bad-man-wifes-butt/

Survei Parameter: 50,3% Tak Setuju Gerakan 212-FPI Ancaman Demokrasi

Lembaga survei Parameter menggelar survei yang terkait wajah Islam politik pasca-Pemilu 2019. Hasilnya, 50,3 persen responden tak setuju jika gerakan Islam seperti FPI dan 212 dianggap sebagai ancaman demokrasi.

Survei dilaksanakan pada 5-12 Oktober 2019 kepada 1.000 orang responden dengan metode stratified multistage random sampling. Margin of error survei sebesar 3,1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung.

Responden diberikan pertanyaan 'Jika ada yang mengatakan bahwa kelompok Islam kanan seperti Gerakan 212, FPI, GNPF MUI, telah menjadi ancaman bagi demokrasi di Indonesia, apakah Bapak dan Ibu setuju dengan pendapat itu?'.

"Jadi yang mengatakan bahwa kelompok-kelompok Islam kanan seperti GNPF dan lain-lain itu sebagai ancaman bagi stabilitas demokrasi, persentasenya itu 19,6 persen. Sementara yang menyatakan tidak setuju jauh lebih banyak, yaitu 50,3 persen. Sisanya itu tidak menjawab, kurang lebih 30 persen," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno di kantornya, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (29/11/2019).

Responden juga dimintai tanggapan soal aksi massa, seperti Aksi 212, Mujahid 212, dan Reuni 212. Tanggapan responden yang mendukung dan tidak mendukung pun hanya berbeda tipis.

"Kalau melihat kecenderungannya, yang mendukung kelompok-kelompok kanan untuk melakukan reuni, demonstrasi, munajat, dan seterusnya, yang setuju itu 32,5 persen, yang mendukung. Sementara yang tidak mendukung itu 33,6 persen. Ini terbelah tipis sebenarnya," ujar Adi.

Persepsi bahwa gerakan Islam kanan tidak mengancam iklim demokrasi di Indonesia itu tersebar di hampir semua lapisan demografi, dan juga di hampir seluruh pemilih partai politik. Namun, jika sudah menjadi gerakan aksi massa, lebih banyak yang menyatakan tidak mendukung.

"Ini yang menjadi penting dalam temuan kita bahwa gerakan 212 itu bukan ancaman bagi demokrasi. Tapi kalau sudah berubah menjadi gerakan massa, relatif banyak yang tidak setuju," ungkapnya.

Responden dalam survei ini juga ditanya pilihan politiknya dalam Pilpres 2019 lalu. Hasil survei Parameter menunjukkan 62 persen responden yang mendukung demonstrasi dan aksi massa gerakan Islam kanan adalah pendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Dan uniknya, yang mendukung gerakan aksi Islam ini mengalir dari masyarakat kota, usianya muda, pendidikan tinggi, memiliki medsos, beragama Islam, dan mengaku mendukung Prabowo dan Sandi. Jadi ini in line seakan-akan bahwa bekas dari pilpres itu belum sepenuhnya usai," ucap Adi.

Diundang ke Reuni 212, Ini Respons Anies

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diundang untuk menghadiri acara Reuni 212 di Monas pada Senin mendatang. Namun, Anies belum memastikan apakah akan hadir.

"Nanti saja (jawabnya)," ucap Anies saat ditanya akankah hadir ke acara Reuni 212 di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2019).

Anies tak menjawab lebih lanjut saat dimintai konfirmasi mengenai kehadirannya ke Reuni 212.  http://nonton08.com/a-newly-wedded-couples-sex-life/

Diketahui, panitia mengundang Anies Baswedan untuk hadir di acara Reuni 212. Panitia juga berharap acara yang digelar di Monas itu bisa dihadiri Habib Rizieq Syihab (HRS), yang hingga saat ini masih berada di Arab Saudi.

"Pak Anies insyaallah beliau hadir. Kalau yang lain belum ada. Habib Rizieq mudah-mudahan beliau bisa hadir," kata Ketua Panitia Reuni 212, KH Awiet Masyhuri, saat dihubungi, Minggu (24/11).

Persaudaraan Alumni (PA) 212 akan menggelar Munajat dan Maulid Akbar Reuni Mujahid 212 di Monas, Jakarta Pusat, pada 2 Desember 2019. PA 212 mengaku sudah mengantongi rekomendasi dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Perlu kita tambahkan bahwa alhamdulillah proses dalam rangka mematangkan acara Reuni 212 nanti pertama tentang perizinan alhamdulillah pertama perlu kita informasikan insyaallah semua berjalan dengan baik dan lancar karena rekomendasi dari Gubernur DKI Jakarta sudah kita dapatkan," kata Ketua Umum PA 212, Slamet Maarif, di Sekretariat DPP FPI, Jalan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (21/11).

Sementara itu, menurut Anies, izin diberikan terkait Maulid Akbar. Dia mengatakan pihaknya telah membicarakan izin ini dalam Forkompimda. Berdasarkan hasil koordinasi tersebut, Anies mengaku memberikan izin untuk pelaksanaan Maulid Akbar.

"Jadi pada hari Selasa atau Rabu kemarin Forkompimda (Forum Kordinasi Pimpinan Daerah) melakukan musyawarah, terkait dengan adanya rencana kegiatan 1 Desember dan 2 Desember. (Tanggal) 1 Desember terkait Papua, 2 Desember terkait dengan Maulid Akbar," ujar Anies di Gedung Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (22/11).  http://nonton08.com/preman-in-love/