Kamis, 27 Mei 2021

Update Corona RI 26 Mei: Tambah 5.034 Kasus Baru, Kasus Aktif 96.187

 Jumlah kasus virus Corona COVID-19 bertambah 5.034 kasus pada Rabu (26/5/2021). Total kasus positif sebanyak 1.791.221, sembuh 1.645.263, meninggal 49.771 kasus.

Kasus aktif tercatat sebanyak 96.187, jumlah spesimen yang diperiksa 82.320, dan suspek sebanyak 90.901 orang.


Detail penambahan kasus COVID-19 adalah sebagai berikut.


Kasus positif bertambah 5.034 menjadi 1.791.221

Pasien sembuh bertambah 3.189 menjadi 1.645.263

Pasien meninggal bertambah 144 menjadi 49.771

Sebelumnya, pada Selasa (24/5/2021), tercatat total sebanyak 1.786.187 kasus positif virus Corona COVID-19, 1.642.074 pasien sembuh, dan 49.627 kasus meninggal dunia.

https://movieon28.com/movies/french-fried-vacation-2/


Riau Tertinggi, Ini Sebaran 5.034 Kasus Baru COVID-19 RI 26 Mei 2021


Per 26 Mei 2021, Indonesia melaporkan penambahan kasus baru positif COVID-19 sebanyak 5.034. Total pasien terkonfirmasi saat ini sejumlah 1.791.221.

Riau menyumbang angka kasus positif terbanyak dengan total 739. Disusul Jawa Barat dengan total kasus 660, dan DKI Jakarta dengan total 617 kasus.


Detail perkembangan virus Corona per Rabu (26/5/2021), adalah sebagai berikut:


Kasus positif bertambah 5.034 menjadi 1.791.221

Pasien sembuh bertambah 3.189 menjadi 1.645.263

Pasien meninggal bertambah 144 menjadi 49.771.

Tercatat sebanyak 82.320 spesimen diperiksa hari ini di seluruh Indonesia, sedangkan jumlah suspek sebanyak 90.901.


Sebaran 5.034 kasus baru Corona di Indonesia per Rabu (26/5/2021), sebagai berikut:


Riau: 739 kasus

Jawa Barat: 660 kasus

DKI Jakarta: 617 kasus

Jawa Tengah: 548 kasus

Sumatera Barat: 290 kasus

Bangka Belitung: 271 kasus

Aceh: 267 kasus

Jawa Timur: 257 kasus

Kepulauan Riau: 190 kasus

DI Yogyakarta: 190 kasus

Sumatera Selatan: 159 kasus

Kalimantan Barat: 121 kasus

Kalimantan Tengah: 91 kasus

Sumatera Utara: 85 kasus

Kalimantan Selatan: 82 kasus

Kalimantan Timur: 82 kasus

Jambi: 77 kasus

Lampung: 75 kasus

Bali: 59 kasus

Banten: 44 kasus

Bengkulu: 27 kasus

Nusa Tenggara Barat: 22 kasus

Nusa Tenggara Timur: 21 kasus

Sulawesi Tengah: 17 kasus

Papua Barat: 14 kasus

Kalimantan Utara: 13 kasus

Sulawesi Selatan: 9 kasus

Sulawesi Utara: 4 kasus

Maluku Utara: 2 kasus

Gorontalo: 1 kasus.


Satgas Beberkan Alasan 'Obat Dewa' COVID-19 Lianhua Qingwen Disetop BPOM


Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi menghentikan peredaran obat Cina COVID-19 Lianhua Qingwen Capsules (LQC) Donasi. Obat ini sempat beroleh persetujuan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)pada 2020. Bahkan, sejumlah pihak sempat menyebut-nyebut obat ini sebagai 'obat dewa'.

Juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan obat Lianhua Qingwen memiliki risiko yang sangat besar daripada manfaatnya jika dikonsumsi oleh pasien COVID-19.


"Berdasarkan hasil evaluasi dan aspek risiko-manfaat terhadap produk tersebut BPOM memutuskan tidak lagi memberikan rekomendasi kedua produk donasi tersebut melalui layanan perizinan tanggap darurat. Dikarenakan keduanya memiliki risiko lebih besar dibandingkan manfaatnya," kata juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito dalam konferensi virtual BNPB, Selasa (25/5/2021).


"BPOM terus melalukan pengawasan produk di peredaran dan Satgas sepenuhnya mendukung operasionalnya di lapangan, termasuk penarikan produk di beberapa daerah di Indonesia," lanjutnya.


Menurut ketrangan BPOM, pada 2020, jenis LQC Donasi beroleh persetujuan oleh BNPB atas rekomendasi BPOM melalui Sistem Layanan Perizinan Tanggap Darurat, Aplikasi Indonesia National Single Window (INSW).


Namun berdasarkan kajian lebih lanjut, jenis LQC Donasi diketahui mengandung bahan ephedra yang bisa memicu masalah kardiovaskular dan sistem saraf pusat.


"Berdasarkan hasil studi, LQC Donasi diketahui tidak menahan laju keparahan (severity), tidak menurunkan angka kematian, serta tidak mempercepat konversi swab test menjadi negatif," terang BPOM dalam keterangan yang diterima detikcom, Senin (24/5/2021).

https://movieon28.com/movies/julius-caesar-5/

6 Manfaat Jus Seledri: Tingkatkan Pencernaan dan Redakan Inflamasi

 Banyak manfaatnya, jus seledri sangat direkomendasikan untuk dikonsumsi secara rutin. Mungkin sejauh ini, kamu lebih familiar dengan seledri dalam olahan sup ayam ataupun salad.

Tapi, sebetulnya daun seledri yang dibuat menjadi jus punya segudang manfaat. Kegunaannya untuk kulit dan kesehatan dalam tubuh pun, tak kalah dengan olahan jus lain seperti mangga, stroberi, atau bayam.

https://movieon28.com/movies/julius-caesar-4/


Untuk diketahui, per 100 gram dari daun seledri ada vitamin K yang terkandung sebsar 40 persen, vitamin A sebesar 10 persen, vitamin C sebesar 6 persen, dan folat sebesar 10 persen.


Ada kalsium sebesar 4 persen, potasium sebesar 8 persen, dan yang paling penting total lemaknya hanya sebesar 0.2 gram. Jadi, seledri adalah asupan diet yang sangat baik.


Setelah mengetahui kandungan nutrisinya, kini mari kita lihat apa saja manfaatnya? Berikut ini detik merangkum beragam manfaat jus seledri:

1. Meningkatkan kesehatan usus dan pencernaan

Dikutip dari Food Revolution Network, serat yang terkandung dalam seledri adalah jenis serat tidak larut, di mana dapat mendukung penurunan berat badan serta metabolisme pencernaan. Sehingga, mengkonsumsi seledri dapat membersihkan usus dan mencegah sembelit.


Sebuah studi di tahun 2010 pada sekumpulan tikus menunjukkan hal tersebut. Kandungan seledri yang dapat menyehatkan pencernaan ini dikarenakan kandungan antioksidan di dalamnya.


2. Menurunkan risiko penyakit jantung

Walau sebetulnya seledri mengandung zat sodium yang tinggi, bagaimanapun seledri juga mampu menurunkan tekanan darah. Artinya, jika ingin mengkonsumsinya, kamu tidak boleh berlebihan.


Jika ingin mengkonsumsi jus seledri dengan nikmat, kamu dapat mencontoh tradisi Cina sejak lama. Orang-orang di sana mengkonsumsi jus seledri dengan madu.


3. Mendukung melawan kanker

Masih mengutip sumber Food Revolution, ada dua senyawa dalam daun seledri yang bersifat antikanker, yaitu apigenin dan luteolin. Apigennin mampu mendorong pemusnahan sel kanker dalam tubuh dan melawan radikal bebas.


Sebuah studi di Cina mengungkapkan bahwa menyantap dua batang seledri tiap minggunya, dapat menurunkan risiko kanker paru hingga lebih dari 60 persen. Tak hanya itu, ada beberapa studi juga yang menyatakan bahwa mengkonsumsi seledri bisa jadi efektif untuk melawan kanker payudara, kanker ovarium, kanker pankreas, liver, dan prostat.


4. Mencegah peningkatan molekul berlemak dalam darah

Peningkatan molekul berlemak dalam darah disebut juga dengan hyperlipidemia. Tentu saja peningkatan kandungan lemak dalam darah ini akan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.


Mengutip dari Medical News Today, dalam sebuah studi di tahun 2014 menyebutkan bahwa seledri dapat menurunkan tingkat LDL (lemak jahat) pada tikus. Selain itu, di tahun 2016, sebuah organisasi nirlaba asal Inggris bernama Cochrane menyebutkan bahwa orang-orang yang diet tinggi serat mempunyai jumlah LDL dan kolesterol total yang lebih rendah.


5. Menurunkan tekanan darah

Masih merujuk dari sumber yang sama, praktisi kseshatan dari Cina rupanya menggunakan seledri sebagai bahan untuk menurunkan tekanan darah. Sebuah studi juga menyimpulkan hal yang sama, berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tikus.


Walau begitu, perlu diingat kembali bahwa belum ada bukti yang benar-benar kuat menyatakan bahwa biji seledri mampu menurunkan tekanan darah pada manusia. Yang jelas, Cochrane pada tahun 2016 menyebutkan bahwa orang-orang yang mengkonsumsi serat tinggi bisa memiliki takanan darah yang lebih rendah.


6. Meredakan inflamasi

Mengutip dari Healthline, rupanya, selderi juga mengandung banyak manfaat bagi penderita arthritis dan osteoporosis. Seledri dan biji seledri mempunyai kira-kira 25 macam komponen antiinflamasi di dalamnya.

Itulah kandungan nutrisi dan manfaat jus seledri jika rutin dikonsumsi. Tertarik mencoba?

https://movieon28.com/movies/my-brother-is-too-much/